🎶let me go- Hailee steinfeld & Alesso
hari ini menjadi hari istimewa bagi seluruh cowok berbaju hitam dengan lambang sayap elang emas itu.
Mereka berkumpul pagi pagi sekali di lapangan SMA rajawali, sampai hari sudah menunjukan siangnya acara itu masih berlangsung.
Sudah sering kali para satpam ingin membubarkan mereka, tapi jelas para satpam kalah jumlah, kenapa ga panggil polisi? Untung yang sangat di untungkan kepala sekolah di sini tidak ingin repot sama sekali, dia lebih memilih membiarkan mereka tapi dengan syarat tidak ada nya kerusuhan, dan boleh menyetel musik kencang kencang saat jam istirahat saja.
"Woi Udin baris jangan miring"cowok dengan id card yang tergantung di lehernya berama Aldi itu berteriak teriak mengatur barisan, sebagai mantan ketua angkatan 6 yang mengundurkan diri, dia juga masih bertanggung jawab atas Detroit
Sedangkan ketua angkatan enam, dia masih santai santai saja di dalam tenda dengan sebuah remot drone di tangannya.
Cowok itu memperhatikan layar ponselnya yang menjadi kamera pengendali drone yang sedang dia terbangkan.
"Woi lambai lambai ke kamera"teriak nya, dan dengan serempak para anggotanya yang sedang berbaris dengan anggota inti yang berada di depan itu mendongak, dan mulai bergaya dan melambaikan tangan.
Algen terkikik geli saat menangkap wajah Jogi yang sedang mengupil, "Jogi upil nya jangan di peper di tembok" cowok itu berucap sambil jalan mendekat ke arah teman temannya, si Jogi hanya cengengesan sambil mengambil satu lebar tisu yang di berikan Darto.
"Detroit!"teriak para ketua mulai dari angkatan satu hingga ke enam yang berjejer di baris paling depan.
"Berani mengusik,
pulang tanpa nyawa!" Serempak mereka semua menggema dengan pandangan mata ke arah drone yang berputar mengelilingi mereka dengan kendali dari orang yang telah mereka sewa sebagai fotografer.Setelahnya tepukan tangan terdengar riuh memenuhi atmosfir sekitar lapangan.
_✓_
"Alana, kita mau jajan, ikut ga?" Gadis pemilik rambut hitam panjang dengan bando kuning sebagai pemanisnya itu berbicara pada teman sebangkunya.
Alana mendongak menatap sebentar wajah Nabila, kalau dia ikut, pasti Nabila bukan hanya menggiring nya ke kantin, tapi juga menggiring nya ke lapangan untuk menghampiri cowok irit bicara itu, "not, ga laper"
Gadis itu mengangguk, lalu melihat Jesi yang tak sabar menarik narik Lana dengan pandangan yang terus terarah ke lapangan.
Jesi, si centil itu pasti ingin menemui seto, cowok yang sejak pertama mereka temui itu sudah mulai gencar mendekati Jesi.
"Al, duluan ya!"Lana berteriak bertepatan mereka hilang di telan belokan pintu.
Hari ini gadis itu akan melakukan beberapa hal yang bisa membuatnya sedikit sibuk karna pendaftaran nya sebagai anggota baru klub fotografi.
Faisal, cowok itu terus menerus mengirimi pesan memintanya agar menjadi sekretaris nya. Alana berfikir heran, apa yang membuat cowok bersurai hitam legam itu ingin sekali menjadikannya sekertaris, bahkan kemarin dia di ajak foto bersama, dengan tegas Alana menolak.

KAMU SEDANG MEMBACA
ALGEANA (hiatus sementara)
Fiksi RemajaSulit, tapi hadirmulah yang membuatnya terasa mudah. Pada hati yang selalu terbuka kapan pun aku ingin masuk, Dan pada hati yang selalu tertutup pada saat aku ingin masuk. Nama itu, nama yang telah terkunci di sana, sulit di hilangkan. Nama yang ki...