Kokon Youyou Joujou ni sharara Hanamaru douchuu
Triumphant, at our best all the time — shalala, on our Flower Mark journey!Kokon Youyou Keikai ni sharara Hanamaru douchuu
Triumphant, relaxed all the time — shalala, on our Flower Mark journey!..o00o..
Setahun berlalu.
Sejak kepulangan Yamatonokami Yasusada dari kiwame. Kehidupan di Honmaru berjalan seperti biasa.
Banyak pedang yang pergi kiwame dan pulang. Hampir semua sudah meningkatkan kemampuan dan level mereka.
Dan selama satu tahun pula Aruji bersemangat. Karena telah banyak datang pedang-pedang baru. Hari-hari di Honmaru semakin berwarna.
Dari 5 pedang 'starter' yang Aruji kirim untuk kiwame, Kashuu Kiyomitsu yang pertama pulang ke Honmaru.
"Aku, Kashuu Kiyomitsu. Aku adalah pedang pertama yang muncul di benteng ini, dan aku memenuhi tugasku sebagai Kesatria Pedang, bersama seluruh teman-temanku. Itulah yang diharapkan semua orang dariku. Itulah kenapa... Mulai dari sekarang, mohon bantuannya."
Pohon sakura bergeming menyimak dalam diam.
..o00o..
Hari itu tak biasa.
Wajah Hasebe menunjukan keadaan yang tidak mengenakkan.
Ya, itu biasa sih. Tapi kali ini lebih dari biasanya.
Hingga ucapnya, "Aku khawatir dengan Aruji."
Sigh, manik rubby hanya menatap malas. Fokus dengan kegiatan mengecat kuku lebih menarik baginya.
Namun sahabat karibnya—Yasusada—hanya mengeluarkan ekspresi bingung yang dibalas gelengan oleh Chef di benteng, Mitsutada.
Sepertinya mereka sudah hapal dengan sifat Hasebe yang terlalu mengkhawatirkan Aruji setiap saat. Mau tidak mau, walaupun tidak penting, harus diladeni agar tidak bertambah parah.
"Memangnya, ada apa dengan Aruji?" akhirnya pedang Osafune angkat bicara.
"Aku khawatir dengan kondisi kesehatannya, dia bekerja lebih keras dari biasanya, seperti... ingat saat Mikazuki Munechika datang?"
Hah.
Ketiga pedang itu tersentak kaget. Pasti sesuatu yang tidak beres.
..o00o..
"Namazuo jangan lupa cuci tanganmu."
"Hari ini aku tidak ke kandang kuda, Ichi-niisan."
"Gokotai, harimaumu naik ke punggungku!"
"Gomennasai Atsushi-niisan, biar ku bantu."
"Ah, aku masih ingat dengan ekspresi wajahmu, mau bintang laut lagi?"
"Itu menjijikan, Yagen!!"
"Sudah ku bilang, aku hanya suka wanita yang sudah bersuami!"
Kegabutan, maksudnya keributan seperti biasa terjadi di ruangan terluas milik para Awataguchi. Ichigo Hitofuri, pria sabar secitadel, telah membesarkan adik-adiknya dengan baik. Hingga semua adik-adiknya telah kiwame, hanya dia seorang yang belum.
"Ichi-niisan, menurut mu sampai kapan kita harus menjadi kuat?" Tanya Akita yang sedang menyelesaikan puzel.
Sang kakak yang sedang menguncir rambut Midare sedikit tersentak. "Eh, etto.. Bagiku menjadi kuat untuk Aruji itu tidak ada batasnya." Jawab Ichigo hati-hati agar adik-adiknya paham.
"Iya aku juga heran, kita sudah bertambah kuat dengan kiwame... Tapi kenapa jikan shokogun juga bertambah kuat...,"
"Apa mereka juga kiwame? Hahahaha...,"
Tawa pecah begitu saja. Suasana menghangat karena seluruh anggota Awataguchi tertawa dengan pendapat aneh itu.
"Aku tidak tau takdir akan seperti apa, tapi saat ini, selagi kita bersama, kita harus bahagia." Nasihat kecil dari Ichigo dengan senyuman lembutnya.
"Aku penasaran siapa anggota toushiro yang akan muncul lagi disini,"
"Aku juga ga hapal sih, hahahaha...,"
Melihat tawa dan senyum manis adik-adiknya, mana tega seorang Ichigo Hitofuri berangkat kiwame meninggalkan mereka semua. Ia termenung. Di satu sisi ia ingin bertambah kuat untuk Aruji, disaat yang sama, semua tentang adik-adiknya. Namun, cepat atau lambat, ia harus memutuskan.
..o00o..
"Apa Aruji tidak mengatakan sesuatu?"
"Tidak, ia tutup mulut, bahkan padaku." Hasebe pundung dipojokkan.
"Jika itu mengenai jikan shokogun, kita harus bersiap, karena jikan shokogun semakin bertambah kuat." Ucap Yasusada serius.
"Kemungkinan pedang lama dan sudah kiwame lah yang akan dikirim untuk ekspedisi...," tambah Kiyomitsu.
"Huft...," Hasebe menghela nafas. "Ya, kita kedatangan banyak sekali pedang baru yang masih perlu dilatih."
Manik rubby meredup, ia khawatir lebih dari orang yang khawatir. Karena dia pedang terlama yang berada disisi Aruji. Ia takkan rela sesuatu yang buruk menimpa tuan kesayangannya. Lagi.
"Apapun itu, semoga Aruji baik-baik saja."
..o00o..
Hoam.
Kiyomitsu sedikit mengantuk. Semalaman suntuk ia tidak bisa berhenti memikirkan Aruji. Ah, dia khawatir dengan kantung matanya. Maka, pagi ini ia berniat untuk menemui Midare, meminta masker wajah.
Saat Kiyomitsu sedang berjalan di koridor, tiba-tiba saja mesin waktu menyala dan mengeluarkan sinar yang menyilaukan.
"Masaka...,"
Kiyomitsu berlari menuju mesin waktu, dan ada siluet... sesosok manusia...
"Yamanbagiri Kunihiro!"
"Tadaima."
KAMU SEDANG MEMBACA
Original Fake
Fanfiction"Menurutmu, siapa yang lebih pantas menyandang nama Yamanbagiri?" Tiruan atau Asli? "Aku akan menjadi Yamanbagiri terbaik untuk Aruji!" ©DMM GAMES/Nitroplus