3.Hari

41 3 0
                                    

"Di selingi ruang osis pun,tak menghalangi ku untuk bertemu dengan pria aneh itu."
~veta zafera

"Re.." kata veta
"Nape lo?"kata rezia.
"Ternyata,anthon itu anak pak bayu,tetangga baru gua" kata veta
"O M G,tetangga baru?deket rumah lu dong?aaahhhh gua harus sering sering ke rumah lu nih,biar ketemu baby ganteng" kata rezia kecentilan
"Haduuh" kata veta sambil menepuk jidat.mereka berdua kembali fokus ke pelajaran matematika yang di ajarkan oleh pak supri.veta merasa,ia sedang memikirkan kejadian yang kemarin terjadi antara anthon dengan dirinya.
"Kejutan apa lagi yang bakal gua liat dari diri dia?" Kata veta tanpa sadar.
"Hey,lu ngomong ke siapa dah?" Kata rezia terheran.veta masi tetap melamun dan senyum senyum sendiri,"hadu,ni bocah kesurupan apa coba" kata rezia yang bingung.tingkah veta seperti itu,sampai pelajaran matematika habis.tapi sebelum pak supri keluar,selalu ada pertanyaan pertanyaan untuk murid yang terlihat tidak memperhatikannya.
"Veta" panggil pak supri.veta hanya memposisikan kepalanya yang di tahan dengan tangan sambil senyum senyum sendiri.pak supri kesal dengan sikap veta yang tak biasanya itu.
"VETA!!" Nada tinggi dari pak supri,membuat veta terkejut,dan ia pun menjadi pusat perhatian.
"Eh eh iya pak iya"kata veta ketakutan.
"Maju kedepan!" Tegas pak supri.veta pun ke depan kelas,menunggu soal level tinggi dari pak supri.veta mulai mengguratkan spidolnya ke papan tulis,tapi yang terjadi...
"Sudah dong paak" kata Veta dengan nada penuh kesombongan
"Anthonio?" Kata pak Supri heran.satu kelas tertawa melihat kejadian itu.ya,jawaban yang ia tulis di samping pertanyaan soal level tinggi pak Supri adalah "ANTHONIO".
"HA?" Veta terkejut,ia segera  menghapus kata kata itu di papan tulis.
"Kamu itu gimana sih Veta,masa jawaban matematika huruf gini?,Anthonio siapa lagi?pacar kamu bukan?" Kata pak Supri dengan nada kesal.wajah Veta memerah,ia takut,sangat takut.
"Kembali ke kursi." Tegas pak Supri
Veta pun kembali ke kursinya,pandangan anak anak kelas masih saja menyorot ke arah Veta,tidak mungkin tidak,itu kali pertamanya seorang Veta di marahi oleh guru.
"Murid murid,jangan sampai kalian contoh kelakuan seperti Veta tadi" tegas pak Supri.pak Supri keluar sambil menatap Veta dengan tatapan sinisnya.
"Ve...Veta?" tanya Rezia dengan penuh hati hati.Veta hanya terdiam,mengingat kejadian yang menurutnya di luar nalar dirinya sendiri.Veta hanya memegang kepalanya dengan kedua tangannya.ia menengok kanan kiri nya,terlihat banyak wanita yang sedang membicarakan dirinya dengan tatapan yang menyorot ke arahnya yang sinis.
"Gua kenapa Re,gua kenapa?" Kata Veta bingung kepada dirinya sendiri.
"Lu suka sama baby ganteng?" Kata Rezia sedih.cinta?Veta terlihat tidak percaya akan cinta lagi,selain cinta dari sang mama. "Nggak Re,nggak" tegas Veta.seorang perempuan menghampiri Veta dengan hentakan kakinya dan ekspresi wajah yang menandakan kemarahan.
"Heh perempuan batu!,jangan coba coba rebut Anthon dari gua,tulisan yang lo maksud Anthonio Siregar kan?kelas IPA 3?" Tegas Selfi dengan penuh amarah.sosok Veta tetaplah Veta,ia terlihat acuh dengan pernyataan Selfi.
"Ya,maaf" kata Veta dengan nada santai
"Ish,dasar cabè!" Kata Selfi dengan nada kesal.bukannya Veta yang marah,malah Rezia yang terlihat menggebrak meja.
"Heh kutil badak!,bisa gak lo jangan sebut Veta kayak gitu!" Saut Rezia dengan nada tak kalah penuh amarah
"Heh,gua ngomong ke si batu,bukan ke lo" kata Selfi yang menjengkelkan.
"Udah udah,apa apaan sih ribut ribut" kata Veta melerai
"Iiisshhhh" kata Rezia seakan ingin menampol Selfi.Selfi pun meninggalkan mereka berdua,entah apa yang di ucapkan Selfi saat itu,terlihat mulutnya komat kamit seperti bah dukun baca mantra.

__________________**___________________

Kali ini menakjubkan,Rezia berhasil memapah Veta menuju kantin.
"Lihat Vet,lu pasti gak pernah lihat pemandangan ini" kata Rezia.tanpa ada jawaban dari Veta.ia melihat seorang laki laki yang menuju arah kantin,terlihat,bahwa pria itu menuju ke meja Veta dan Rezia.Veta gugup,ia takut Rezia menceritakan hal tadi di kelas.
"Hay Vet" sapa Anthon
"Baby ganteng,kok yang di sapa Veta doang,gua nggak" kata Rezia memelas
"Untuk apa?gapenting" kata Anthon.Rezia hanya membalas perkataan Anthon dengan senyuman.Veta terlihat gugup di hadapan pria yang namanya ia tulis di papan tulis tadi.
"Vet..lu kenapa sih?kok terlihat murung?" Tanya Anthon penasaran
"Iyalah murung,orang tadi dia......" Belum selesai berbicara,omongannya di potong oleh Veta. " Re...." kata Veta dengan nada kesal.
"Denger denger,lo tadi nulis nama gua ya di papan tulis pas ngejawab soal MTK?" Kata Anthon meyakinkan.sumpah demi apapun,Veta hanya ingin balik ke kelas dan meninggalkan semuanya,SEMUANYA,Veta merasa,dirinya sedang di hadapi dengan soal soal HOTS dari pak Supri,dan lebih dari itu.Veta terkejut,ia bingung.
"Re....gua mau pulang" kata Veta sambil meninggalkan Anthon dan Rezia.ia merasa reputasi nya begitu hancur,H A N C U R.
"Vet..vetaaa,tungguin guaaa" kata Rezia sambil mengejar Veta.ketika 2 punggung wanita itu sudah tidak terlihat oleh Anthon.Anthon hanya tersenyum lebar,ia merasa telah membuat Veta nyaman dengannya.
"Veta...guael lebih suka lo yang kaya gitu." Kata Anthon dengan senyum penuh kemenangan.

__________________**___________________

"Vet,gua balik duluan ya,awas jangan melamun mikirin baby ganteng" kata Rezia,"Ish apaan si Re" kata Veta demgan nada kesal.ia melihat,Anthonio sedang berboncengan dengan seorang perempuan yang tidak ia kenal.mereka terlihat tertawa sangat bahagia.dan yang lebih mengejutkan,perempuan itu memeluk Anthonio ketika menaiki motor.Veta benar benar terkejut melihat kejadian itu.Veta berjalan menuju halte untuk menunggu angkot 76,ia melihat Anthonio lewat dekatnya,tapi Anthon tidak melihatnya
"Kenapa gua merasa sakit hati ya?apa gua bener udah jatuh cinta sama dia?" Kata Veta sedih.ia berjalan mendekat ke lampu merah dekat situ.ia melihat anak kecil yang tak asing di matanya,Siska,iya Siska,seorang anak kecil lucu yang pernah membujuknya agar tidak menangis lagi.ia berjalan mendekat ke arah Siska.
"S..Si...Siska" kata Veta dengan nada lirih.Siska terkejut melihat Veta,ia berlari tapi Veta juga mengejarnya.
"Siska...Siskaaa" teriak Veta.Siska terdiam.wajah anak kecil yang ia lihat begitu gembira di panti asuhan,sekarang yang ia lihat wajah kumuh dengan memegang bungkus bekas permen.
"Sayang,kok kamu ngemis?" Kata Veta
"Aku di suruh ngemis kakak cantik,buat aku makan." Kata Siska
"Tapi kamu gak perlu ngelakuin ini sayang,kan ada bude" Kata Veta kasihat terhadap Siska.
"Aku disuruh sama bude kakak cantik" kata Siska
"Ha?" Veta terkejut
"Aku haus kakak cantik" Kata Siska
"Bentar ya,kakak belikan minum dulu,kamu tunggu di sini" kata Veta
Ketika Veta membeli minuman untuk Siska,Siska malah pergi meninggalkannya,Siska takut ia di marahi bude.
"Sis...." Veta terkejut bukan main,ia tak melihat Siska lagi Veta bingung,ia harus kemana mencari Siska.
"Apa ini ada hubungannya sama Anthon?" Kata Veta.Veta meninggalkan tempat itu untuk pulang ke rumah.di jalan,ia selalu memikirkan kejadian tadi. "Apa mungkin itu panti asuhan abal abal?" Kata Veta sambil menggigit jari telunjuknya.ia telah sampai ke rumahnya.ia terlihat begitu lesu dan lemas,tak seperti biasanya.
"Sayang,kamu kenapa?" Kata mama khawatir
"Nggak papa kok ma,Veta cuma mau istirahat" Kata Veta dengan nada lemas.Veta meninggalkan sang mama yang selalu Stand By menunggu kepulangan Veta.

"Assalamu'alaikum,Tanteeee" terdengar suara Anthon dari luar.mama veta membuka pintu nya
"Wa'alaikumussalam,Anthon,ada apa nak?" Kata mama Veta
"Masuk aja,Veta nya lagi di kamar" kata mama Veta.Anthon duduk di sofa,ia tak sabar ingin mengajak Veta main lagi.
~
"Veta,ada Anthon tuh di luar" kata mama Veta.
"Suruh pulang aja ma" kata Veta membalikkan badannya.
"Plis,temui dia dulu Vet,nungguin dia,kasihan" Kata mama Veta penuh harap.Veta hanya pasrah mendengar permohonan sang mama.Veta keluar.
"Ngapain lo kesini?" Dengan mada malas dan terlihat kesal
"Mau ngajak main" kata Anthon dengan santai.
"Kemana? Ke masa indah ? Ngasih makan ke bapak tua itu ? BASI!! ,Gausah munafik deh ton,gua tadi liat Siska lagi ada di jalanan,dia ngemis ngemis minta uang apa itu pantas di sebut M A S A I N D A H" Kata Veta menekankan dengan nada kesal.
Anthon heran,Anthon bingung.Siska?ngemis?Panti asuhan?bapak tua?,ENTAHLAH!!.Ia bingung harus jawab apa kepada Veta.
"Jawaaab!!kenapa lo gapernah cerita,kali panti itu ngejadiin anak nak kecil gak berdosa buat ngemis ngemis!!"
"Oohhh,atau jangan jangan lo dalang dari semua ini" emosi Veta benar benar membara.
"Veta,,lo salah paham,gua gak tau menau soal itu Vet,sumpah gak tau"kata Anthon memohon.
"SAEKARANG JUGA LO PERGI DARI SINI,PERGIIIIIIIII" Usir Veta dengan nada tinggi.Anthon menurut saja.
"Maafin gua Vet,gua yakin lu salah paham sama gua,maaf" kata Anthon lirih.Anthon pergi.Veta menangis,benar benar menangis,Ia tak menyangka hal ini terjadi,ia benar benar benci hari ini.
"Kamu lagi marahan sama Anthon?" Kata mama
"Veta capek,mau tidur," Kata Veta nyelonong masuk ke kamar.ada beberapa notif pesan yang datangnya dari Anthonio
Anthonio
Vet,jangan marah sama gua,sumpah gua ga ngerti apa apa yang lo jelasin

Vet,jangan marah

Ia hanya membaca pesan pesan dari Anthonio itu,tanpa niatan untuk membalasnya.ia benar benar merasa di bohongi oleh sosok Anthonio yang mungkin ia kagumi.apalagi setelah melihat ia berboncengan dengan perempuan yang tidak ia kenal.

Hari ini,aku benar benar di buat takjub oleh laki laki itu,takjub karena ia membuatku menangis.

_________________**____________________







Haluan KatakuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang