5. Quatre Ocean

4.2K 768 152
                                    

Choi Senna merasa terintimidasi, empat pasang mata tajam itu kini memandangnya dengan heran dan juga emosi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Choi Senna merasa terintimidasi, empat pasang mata tajam itu kini memandangnya dengan heran dan juga emosi. Sebisa mungkin ia bertingkah tenang, menyilangkan kedua tangannya didepan dada seraya menatap balik empat laki-laki yang ditemuinya selama tiga hari berturut-turut itu.

"Tatapan kalian bisa saja membunuh seseorang, like a psycho you know?" Katanya, mencoba mencairkan suasana yang entah sejak kapan berubah menjadi tegang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Tatapan kalian bisa saja membunuh seseorang, like a psycho you know?" Katanya, mencoba mencairkan suasana yang entah sejak kapan berubah menjadi tegang.

"Tell us about everything, including who you are and what do you want from us." Senna masih ingat betul siapa laki-laki yang barusan berbicara kepadanya. Jeon Wonwoo, si anak sulung yang menurunkan dirinya begitu saja di jalanan sepi beberapa hari lalu dengan satu kalimat yang sampai saat ini masih bisa Senna ingat; 'Semoga kau masuk kabar berita esok hari.'

"Aku siapa ya?" Tanyanya menyebalkan, "Coba kalian berdiskusi soal siapa aku ini."

Keempatnya memalingkan wajah, Senna suka respon canggung ini. Tanpa sadar perempuan itu tertawa, berhasil mengundang perasaan bingung dari empat bersaudara didepannya. "Jeon Wonwoo, kau belum menemukan mangsa lagi? Kau Lee Jihoon, selamat atas tamparanmu waktu itu. Seokmin-ssi, pengedaran Modafinil dan Amfetamin sangat terlarang di Korea. Kedua obat itu pernah menyebabkan kematian pada seorang siswa sekolah menengah karena overdosis obat. Dan kau Kim Mingyu, kau puas karena telah memasukkan seseorang ke rumah sakit akibat ulah gilamu?"

"Aku masih bersikap baik sekarang, jangan memancingku." Lee Jihoon menarik napasnya, jelas sekali kalau sekarang laki-laki itu tersinggung oleh ucapannya. Ah, atau lebih tepatnya malu.

"Hyung, dia nyaris mencuri motorku." Kim Mingyu mengadu, namun tidak satupun dari ketiga kakaknya menanggapi. Rasanya saat itu Senna ingin menepuk pundak Mingyu kemudian berbicara, 'Malangnya.'

"Aku mengonsumsi Modafinil dan Amfetamin dalam dosis wajar. I'm a chemist dan kau tidak perlu meragukanku karena ini."

"Oke, kalian harus diam sekarang, aku tidak membutuhkan pembelaan soal hidup bejat kalian." Senna memberikan tanda supaya keempat laki-laki didepannya mau diam, "Kalian berempat sedang berada di Quatre Ocean. Rumah ini akan menjadi tempat tinggal kalian berempat sampai batas waktu yang tidak ditentukan. Dan aku ... aku akan tinggal disini bersama kalian."

O C E A N  [SVT vers.]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang