7. You have us

4.5K 805 151
                                    

"Selamat pagi, Lee Seokmin

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Selamat pagi, Lee Seokmin."

"Pagi, Kim Mingyu."

"Pagi, Wonwoo-ssi."

"Oh, pagi Jihoon-ssi."

Senna menahan senyumannya, perempuan itu menyiapkan sarapan yang Mingyu dan Wonwoo buat diatas meja. Seperti kesepakatan yang telah ditetapkan, Jeon Wonwoo dan Kim Mingyu seterusnya akan memasak dan melakukan hal-hal lain yang berkaitan dengan seisi rumah ini. Bahkan kalau perlu, salah satu diantara mereka harus mengganti genteng yang bocor di atap sana.

"Aigoo, anak-anakku ... " Lirih Senna layaknya seorang Ibu yang bahagia melihat keakraban empat anak laki-lakinya. "Ayo sarapan, kalian harus segera berangkat kerja." Katanya, menyendok nasi keatas piring yang tersedia dihadapan empat laki-laki didepannya. Dia membagikan lauk secara rata, kecuali Jeon Wonwoo yang saat itu menolak ketika hendak diberikan sepotong daging dendeng.

"Kim Mingyu, apa tidurmu nyenyak?" Tanya Seokmin ramah, ada senyum lebar di wajahnya yang tampak lebih segar dari hari-hari kemarin itu.

"Apa-apaan kau?" Ucap Mingyu ketus, ia mendelik tajam kearah Seokmin. "Jangan karena kemarin aku meminta maaf padamu sehingga kau merasa dekat denganku." Mingyu mengaduk nasinya menggunakan sedikit emosi, sepertinya ia masih gengsi setelah kejadian tadi malam.

"Hey, Kim Mingyu." Lee Jihoon mengetuk piring menggunakan sendok yang dia pegang, "Semalam kau bilang begini padanya, 'Maafkan aku, kau sudah bekerja keras.' pada Lee Seokmin dengan manisnya." Laki-laki itu mengejek, dihadiahi oleh tawa kencang dari Jeon Wonwoo yang saat itu terlihat begitu puas karena berhasil membuat si bungsu tersulut amarah.

"Ah, sungguh. Lupakan yang kemarin!" Pekik Mingyu kesal, namun kali ini ditanggapi oleh sebuah senyum maklum dari Lee Seokmin.

Senna menggeleng, perempuan itu menyimpan gelas susu yang telah kosong ke tengah-tengah. "Makan dulu, sehabis itu kalian bisa mengobrol lebih dekat lagi." Lalu keempat laki-laki itu mencebikkan bibirnya, baru sadar kalau barusan mereka telah bersikap seolah bukan diri mereka yang sebenarnya.

"Kim Mingyu-ssi, aku punya kabar buruk untukmu." Senna menatap laki-laki yang sedang menyendok nasi kedalam mulutnya itu dengan serius, "Kau mau mendengarnya disini atau di kamarmu bersamaku?" Tanya Senna.

"Di kamarku."

"Kau bilang sesama anggota tidak boleh punya rahasia. Katakan itu disini, kami semua harus mendengarnya." Lee Seokmin menyela.

Mingyu tampak begitu bimbang, entah kenapa firasatnya kurang baik soal ini. "Kenapa? Kalian mau menertawaiku kalau seandainya kabar yang aku terima ini benar-benar buruk?"

Nyaris saja Lee Seokmin tersedak kalau saat itu Jeon Wonwoo tidak cepat-cepat memberikan segelas air kepada Seokmin. Bukannya ditelan, laki-laki itu malah menyemburkan air yang dia minum keatas lantai. "Hyung, kau memberiku apa?!" Teriak Seokmin.

O C E A N  [SVT vers.]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang