Aku hanya mencurahkan isi hati yang tak mampu memendamnya lagi. Sebuah rasa adalah satu percik kerumitan yang akan menumbuh kembangkan benerapa keturunan kerumitan.
Jangan salahkan aku karena perkataan ini, dan jangan pula salahkan rasa yang tumbuh. Itu hanya definisiku saja, jadi jangan salahkan siapapun.
Apakah ada makhluk Tuhan yang dapat melihat rasa? Tidak kan? Gak ada kan? Maka dari itu kesalahan rasa itu ada.
Aku bukan seorang pejuang rasa, aku bahkan tidak pernah memperjuangkan rasaku untuk siapapun. Hanya menjalani kemudian memutuskan.
Aku hanya tidak ingin membuat sakit yang sudah terlanjur sakit, tidak mau membuat yang sudah rumit menjadi bertambah rumit. Itu saja.
Bukan aku atau kamu, tapi, rasa. Kita tidak bisa memaksakan rasa yang sudah mati perlahan itu, bukan?. Sudah cukup ya, aku sudah tidak peduli.
Or
