White Day 5

516 44 1
                                    

Main Building, Section 2
March 13th, 11.30 PM

"Aku harus mencari jalan untuk ke Gedung Baru." Gumam Jun. Ia hendak berjalan menuju ujung koridor, tetapi pergerakannya terhenti kala mendengar sebuah suara.

Ia melirik ke belakang dan mendapati seorang bayi dengan ari-ari yang belum dipotong berjalan menghampirinya.

Setelah dekat, bayi itu hanya menatap diam Jun.

Hyaaaanngggg!!!

Lengkingan bayi itu sangat memekakkan telinga. Bayi itu berlari pergi ke ujung koridor melewati Jun begitu saja.

"Mana ada bayi di sekolah ini? Mana itu ari-arinya belum dipotong. Mengerikan sekali." Kata Jun.

Jun masuk ke sebuah ruangan seperti kantor dan melihat sekeliling.

Kring Kring

Sebuah telepon di meja berdering. Jun dengan ragu mengangkat telepon itu.

"Hahahahahahaha!!!"

Dengan cepat ia menutup telepon itu. "Apa-apaan? Dia tertawa atau menangis?" Gerutu Jun.

Matanya menangkap sebuah dokumen dan segera ia ambil. "Hmm ah ini… 'kau punya kebiasaan menyimpan kunci di saku jaket gym mu, membuat itu sulit untuk melakukan pertukaran shift.'." Jun menyimpan dokumen itu.

"Sepertinya ada sesuatu di ruang Kepala Sekolah." Gumam Jun.

Ia pergi dan masuk ke ruangan untuk guru yang melakukan shift malam. Di ruangan itu hanya ada kasur lipat dan sebuah kunci yang ada di meja. "Sepertinya ini kunci master." Gumam Jun.

Ia berjalan keluar ruangan. Ia berjalan menuju ruangan sebelah dan ternyata itu ruang kesehatan. "Apa jaket ini, ya?" Jun mendekati jaket gym yang tersampir di kursi.

"Ini dia." Jun mengambil kunci yang ada di saku jaket itu. Kunci ruangan OSIS.

Jun berjalan keluar dan membuka pintu keluar dari koridor. Melihat sekeliling, ia berjalan menuju tangga.

Sesampainya di lantai dua, Jun melihat sebuah pintu dengan simbol. "Sama seperti di Gedung Utama 1, berarti aku harus mencari token bersimbol itu, kan?" Gumam Jun.

Jun menoleh pada gambar di dinding sebelah pintu. Tapi ada yang aneh. Ia mendekat dan ternyata gambar itu terhalang oleh potongan gambar lain.

"Sepertinya aku harus membawa potongan gambar ini." Jun pun memasukkan potongan gambar itu ke tas nya.

Ia masuk ke koridor dan membuka sebuah ruangan. Di ruangan itu hanya ada beberapa sofa yang mengeliling meja dan lemari di sampingnya, tapi ada dokumen di atas meja itu. Jun mengambil dokumen itu.

"Aku menemukan rahasia baru tentang harta karun guru musik. Satu lukisan di Gedung Utama ada kunci didalamnya untuk membuka ruangannya."

Jun bingung. "Lukisan? Ah, apa potongan gambar itu, ya?" Gumam Jun. Ia menyimpan dokumen itu.

"Apa figura ini, ya?" Jun mencoba mencocokkan potongan gambar itu. "Foto seseorang?" Gumam Jun.

Ia keluar dan berjalan ke ruangan lain. "Ini ruang OSIS?" Jun masuk dan melihat sekeliling.

Di papan tulis, ada sebuah angka yang di sebelahnya ada kanji. Jun mengerutkan keningnya "Apa ini?" Gumamnya.

Karena tidak mendapatkan clue, Jun pun pergi keluar. Menoleh beberapa kali untuk memastikan tak ada si penjaga sekolah.

"Tak ada siapapun." Jun langsung berjalan menuju ujung lorong dan menemukan sebuah ruangan.

Ia membuka pintu itu dan terkejut kala melihat seorang bayi yang sebelumnya ia lihat tengah berdiri sambil menengadah ke atas.

Jun mengikuti arah pandang si bayi dan menemukan sebuah kriya berbentuk seorang ibu.

"Apa dia mau ibunya?" Batin Jun. Ia menoleh ke si bayi, tapi si bayi sudah tak ada.

Hyaaaannnnggggg!!!!

Jun menutup telinganya karena lengkingan bayi itu sangat memekakkan telinga.

"Aish kencang sekali." Gumam Jun.

Cring cring

Jun membelalakkan matanya. "Penjaga sekolah?! Apa yang harus aku lakukan?!" Bisiknya panik.



Bersambung…

Hai hai~

Aduh maafkan diriku yang terlalu sibuk dengan dunia ku :')

Sampai lupa dengan book yang satu ini :")

Maafkan diriku wankawan :')

Semoga masih ada yang baca cerita ini yaa

Makasih yang udah baca^^

Jangan lupa vote n comment^^

Maaf kalo ada typo :'

Sampai jumpa~

White Day : The Labyrinth named SchoolTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang