Saat ini Reva dan Navis sedang menjenguk Mamanya Navis -Indah- di rumah sakit.
"Bagaimana keadaan mama saya dok?"tanya Navis pada dokter yang memeriksa mamanya
"Pasien masih kritis,apa golongan darah A+ sudah ditemukan?"tanya dokter itu kepada Navis
"Belum dok"wajah Navis seketika murung
"Anda harus mendapatkannya segera, kalau tidak kondisi pasien semakin buruk" jelas dokter itu
"Dokter golongan darah saya A+ coba dokter cek dulu siapa tau darah saya cocok" akhirnya aku angkat bicara
"Baik"
"Reva lo udah pikirin ini matang matang" terdengar seperti nada kekhawatiran
"Udah vis, apa lo ngx kasihan liat kondisi mama lo, pasti lo ngx maukan kehilangan dia?" Aku berusaha meyakinkan Navis. Dia hanya duduk dalam diam.
"Ayo dok"☆☆☆☆☆
"Donornya berjalan lancar dan pasien sudah melewati masa kritisnya, mungkin sebentar lagi sadar"ucap dokter itu saat keluar dari ruang tempat Indah dirawat.
"Alhamdulillah, terima kasih dok"dokter itu pergi
Saat Navis masuk dilihatnya mamanya masih nyenyak dalam tidurnya, tak jauh dari tempat mamanya Reva terbaring disana
Navis mendekati Reva 'selain baik dia juga cantik dan manis,pasti orang orang yang dia sayangi sangat beruntung' bathinnya tanpa sadar dia senyum senyum sambil menatap Reva.
"Navis" Reva sadar dan berusaha duduk
"Lo mau kemana?"
"Gue mau pulang, pasti ibu gue khawatir"
"Ibu lo ngx akan khawatir"
"Lo tau dari mana?"
"Tadi gue minta izin sama ibu lo pake hp lo"
Reva mengangguk dan melihat tak jauh disampingnya ada mamanya Navis yang masih belum siuman. Reva segera bangkit hendak menghampiri Indah
"Eh lo mau kemana lagi" Navis kaget saat Reva Bangkit
Reva senyum "mau jenguk mama lo"Navis kemudian tersenyum. Mereka menghampiri Indah yang masih terbaring diatas brankar.☆☆☆☆☆
Navis yang tadi keluar bersama dokter Memandang dua orang yang baru kenal begitu akrab dari ambang pintu sambil tersenyum.lalu dia mendekati orang itu
"Ma aku antar Reva pulang dulu ya"
Indah mendengus "kamu ganggu mama aja padahalkan mama masih pengen ngobrol sama Reva" Reva hanya menanggapi sifat kekanakan Indah dengan senyuman.
"Tapi ma ini sudah sore Reva harus pulang" bujuk Navis
"Iya tante besok saya kesini lagi" tambah Reva
"Ya udah hati hati ya"
"Kalau begitu kami pamit dulu tan"Navis dan Reva mencium punggung tangan Indah "Assalamu'alaikum"
"Wa'alaikum salam"☆☆☆☆☆
Pagi ini saat mereka sedang sarapan, ada yang mengetuk pintu
"Assalamu'alaikum" ucap orang dari luar rumah
"Wa'alaikum salam, ada apa ya mbak?" Tanya Ningsih-ibu Reva
"Apa benar non Reva tinggal disini?"
"Iya, tapi mbak siapa?"
"Saya Siti pembantu baru disini"
"Pembantu? Tapi kami tidak membutuhkan pembantu?" Ningsih semakin bingung
"Ada apa bu?" Surya-ayah Reva keluar saat mendengar perdebatan
"Ini yah ada yang ingin bekerja dirumah kita"
"Maaf mbak kami tidak menerima pembantu"
"Kalau boleh tau siapa yang nyuruh bibi kerja disini?" Tanya Reva
Belum sempat Bi Siti menjawab Navis datang "Saya" semua mata mekihat kearah Navis
"Tapi untuk apa? Kami sudah biasa mengerjakan pekerjaan rumah sendiri,jadi kami tidak perlu pembantu?"
"Om, tante maaf sebelumnya, tapi sebagai ucapan terima kasih kami kepada kalian, kalau kalian menolak nanti mama marah sama saya"
"Tapi nak Navis kami tidak bisa membayar gaji pembantu"
"Om tenang aja soal gaji biar saya dan mama yang ngurus, kalian tinggal nikmati aja, lagian bi siti udah lama kerja dirumah kami jadi di jamin terpercaya"
"Terima kasih banyak nak Navis"
"Sama sama tante, aku juga senang bantu kalian, Reva kamu sudah siapkan? Kalau gitu kita bareng aja kesekolah"
Mengangguk"yah, bu aku berangkat dulu ya" Reva dan Navis mencium punggung tangan Surya, Ningsih dan juga bi Siti "Assalamu'alaikum"
"Wa'alaikum salam"Hai aku balik lagi nih, maaf ya ceritanya gaje
Tolong tinggalkan jejak ya
Selamat membaca
KAMU SEDANG MEMBACA
CINTA SEGIEMPAT
Teen FictionKisah seorang gadis yang baru saja pindah kejakarta karena tugas ayahnya,dipertemukan dengan dua orang pria secara tidak sengaja, siapa sangka satu dari dua pria itu di pertemukan dengannya dalam keadaan tidak baik sehingga setiap mareka bertemu sel...