6. Pertengkaran

108 7 0
                                        

Saat ini Revo berjalan menuju taman belakang sekolah, temannya bilang ada yang ingin bertemu dengannya. Saat tiba disana dia melihat seorang gadis yang sedang duduk sambil membaca sesuatu diatas pangkuannya.
Dia mendekati gadis itu "apa lo orang yang ingin ketemu sama gue?" Saat ini dia berada tepat dihadapan gadis itu.
Saat orang yang sedang menunduk itu mengangkat kepalanya Revo dibuat kaget tapi dia berhasil mengatur ekpresinya menjadi lebih tenang
"Lo, ngapain lo ngajak gue ketemuan" katanya dengan nada yang datar
Reva dibuat naik darah oleh orang yang ada di hadapannya saat ini, yang ngajak ketemuan sebenarnya dia atau orang yang ada di hadapannya.
"Oh ya nggak salah dengar gue kan, bukannya lo yang ngajak gue ketemuan"
"Lo nggak usah membalikkan fakta ya, sudah jelas-jelas teman gue bilang kalau lo yang ngajak gue ketemuan" dia ingat saat di kantin tadi Miko dan Roni memberitahunya "kalau lo suka sama gue bilang"
"Pd amat lo jadi orang, noh lo baca sendiri sebenarnya siapa yang suka disini lo atau gue" memberikan secarik kertas

Revo membaca isi kertas itu dengan kening berkerut"ini bukan gue" setelah membaca isi suratnya
"Oh ya" melipat tangan di dada "sudah jelas-jelas itu dari lo"
"Tapi ini bukan tulisan gue" Revo tau itu tulisan siapa, siapa lagi kalau bukan teman-temannya, dia pasti akan menghajar teman-temannya itu "lagian ngapain lo bahas ni surat, apa jangan-jangan lo udah suka sama gue, makanya lo ngebet banget gue suka sama lo"
"Oh ya kita lihat aja nanti siapa yang jatuh cinta duluan lo atau gue"
"Oke siapa takut, pasti lo yang bakal kalah"
Reva mendengus cowok didepannya ini tingkat kepedeannya terlalu tinggi "kita lihat aja nanti"

                    ☆☆☆☆☆

"Bi buburnya sudah siapkan?"Hari ini tepatnya hari minggu,setiap hari minggu Reva mengunjungi Indah. Indah yang menyuruhnya untuk sering berkunjung, katanya dia pengen punya anak perempuan dan dia sudah menganggap Reva seperti anaknya sendiri.
"Sudah non" bi Siti memberikan Reva sebuah rantang kecil yang diyakini berisi bubur.
"Ibu sama ayah mana ya bi kok dari tadi nggak kelihatan?" Tanyaku karena dari pagi aku tidak melihat orang tuaku
"Tuan sama Nyonya tadi udah pergi pagi pagi sekali non, mereka nitip pesan katanya non nanti pulangnya jangan kemaleman" orang tuaku memang sudah tau tentang kegiatanku setiap hari minggu.

Mereka juga sudah kenal dengan tante indah ternyata mereka adalah sahabat lama, jadi ibu sama ayah nggak khawatir lagi sama aku.
"Ya udah bi aku pergu dulu, Assalamu'alaikum" aku berlalu dari dapur dan pergi dari rumah

                    ☆☆☆☆☆

"Tok tok tok" suara ketukan pintu terdengar oleh Indah yang sedang menyiapkan sarapan, kemudian berlalu membukakan pintu
"Ya siapa?" Ketika Indah membuka pintu dia melihat gadis yang belakangan ini sering kerumahnya
"Assalamu'alaikum tante" sapanya ramah
"Wa'alaikum salam, ayo masuk" mereka masuk bersama"kebetulan kamu datangnya pas kita mau sarapan jadi bareng aja"

Saat mereka melewati ruang keluarga mereka melihat Navis yang sedang turun tangga "Reva udah datang ma?"

Maaf para readers apdatenya lama soalnya lagi sibuk banget
Tapi aku usahain besok apdate lagi ya
Terima kasih bagi yang mau baca cerita gaje ku

CINTA SEGIEMPATTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang