Air Mata Sang Merah Putih

23 7 2
                                    


Pada suatu hari ada seleksi Pasbarata Tingkat Kabupaten. Banyak anak-anak Pasbarata di beberapa sekolah mengikuti seleksi tersebut. Ada 790 anak yang mengikuti seleksi Pasbarata Tingkat Kabupaten dari berbagai sekolah.
Raihan, Bayu, dan Eko lah yang lolos seleksi Pasbarata Tingkat Kabupaten untuk mewakili sekolahnya. Sebelumnya, pihak sekolah mendaftarkan seluruh anak Pasbarata yang berjumlah sekitar 56 anak untuk mengikuti seleksi. Namun dari 56 anak pasbarata yang didaftarkan oleh pihak sekolah, hanya 3 anak lah yang lolos seleksi. Itupun anak kelas sepuluh.
Kepala sekolah dan para guru bangga atas keberhasilan Raihan, Bayu, dan Eko yang telah lolos seleksi. Mereka berharap tiga anak tersebut akan terus berjuang dan bertahan untuk mengikuti seleksi selanjutnya.
“Raihan, Bayu, Eko. Selamat atas keberhasilan kalian!” Ucap Kepala sekolah sambil menjabat tangan mereka satu persatu selesai pengumuman lolos seleksi selesai. Raihan, Bayu, dan Eko masih dengan badan yang berkeringat dan wajah sangat letih setelah melewati beberapa sesi kegiatan seleksi Pasbarata Tingkat Kabupaten.
“Terima kasih Pak!” Ucap mereka serentak sambil tersenyum dan menjabat tangan kepala sekolah mereka bergantian.
“Bapak ingin, kalian akan terus bersungguh-sungguh mengikuti kegiatan-kegiatan seleksi selanjutnya.” Nasehat Pak Bagas kepala sekolah mereka.
“Siap Pak!” Jawab mereka bertiga dengan tangan hormat ke arah Pak Bagas.
Setelah itu teman-temannya yang juga mengikuti seleksi menghampirinya untuk merayakan keberhasilan mereka. Sore nanti anak-anak yang tidak lolos seleksi akan dipulangkan, sedangkan yang lolos seleksi harus menginap di penginapan yang telah disediakan oleh panitia seleksi.
***
Jam enam sampai jam tujuh pagi adalah waktu makan dan bersiap-siap untuk peserta yang akan mengikuti seleksi selanjutnya. Jam tujuh pagi mereka semua harus sudah siap untuk mengikuti seleksi selanjutnya yaitu unjuk kebolehan dan wawancara Bahasa Inggris.
“Pritt...prittt...pritttt !” Bunyi peluit tanda untuk semua peserta agar berkumpul dan berbaris rapi di halaman yang telah disediakan panitia. Raihan, Bayu, dan Eko segera berlari menuju tempat peluit dibunyikan dan berbaris bersama peserta yang lain.
Hari ini seleksi selanjutnya akan dilaksanakan di dalam ruangan, beda dengan seleksi sebelumnya yang dilaksanakan di luar ruangan. Para juri sudah siap di dalam ruangan untuk menyeleksi peserta untuk unjuk kebolehan dan waancara Bahasa Inggris.
Peserta dipersilahkan untuk duduk di kursi-kursi yang telah disiapkan panitia di joglo depan ruang seleksi berlangsung. Selagi menunggu giliran, Raihan, Bayu, dan Eko menyiapkan diri untuk seleksi yang akan mereka hadapi nanti saat gilirannya untuk menampilkan bakatnya dan mengikuti sesi wawancara Bahasa Inggris.
“Apa nih nanti yang akan kalian tampilkan?” Tanya Raihan yang sepertinya sudah siap dengan apa yang akan dia tampilkan.
“Aku akan menyanyikan lagu Indonesia Raya, soalnya suara aku kan lumayan, hehe.” Ucap Eko dengan percaya diri. Eko memang memiliki suara yang merdu dibalik ketegasannya saat mengikuti Pasbarata di sekolah.
“Kalau kamu Bay?” Tanya Raihan lagi.
“Aku akan main gitar nanti, panitia juga menyediakan alat musikkan?” Tanya Bayu memastikan.
Perbincangan mereka terputus ketika panitia memanggil nama Eko yang gilirannya masuk ruangan untuk mengikuti seleksi.
Akhirnya mereka bertiga lolos seleksi yang merupakan seleksi terakhir Pasbarata Tingkat Kabupaten. Yang lolos seleksi Tingkat kabupaten akan diseleksi lagi di Tingkat Provinsi. Dan ternyata mereka bertiga pun masih terus lolos seleksi Pasbarata. Kemudian mereka dilanjutkan dengan seleksi tingkat Nasional. Mereka pun juga lolos seleksi Pasbarata Tingakat Nasional.
“Aku bahagia banget deh tahun ini bisa mengikuti upacara 17 Agustus di tingkat Nasional.” Ucap Raihan saat beristirahat selesai latihan untuk persiapan upacara 17 Agustus yang akan diselenggaraka satu bulan lagi.
“Aku juga seneng banget, soalnya akan ditampilkan di televisi upacaranya dan disaksikan oleh Presiden lagi.” Tambah Bayu sambil menatap teman-teman barunya yang lain sedang beristirahat.
“Siapa sih yang nggak bangga bisa ikut upacar 17 Agustus bersama Presiden?” Tambah Eko sambil terkekeh.
“Ya iyalah, kita beruntung ya bisa mengibarkan Sang Merah Putih dengan peserta tentara dan polisi. Pasti menyenangkan banget tuh.” Hayal Bayu. Bayu dan Raihan menjadi pengibar bendera saat pengibaran bendera nanti. Sedangkan Eko menjadi pemimpin pasukan pengibar pendera dengan suara lantangnya yang membuat Eko terpilih sebagai pemimpin pasukan pengibar Bendera.
***
Latihan demi latihan yang berjalan selama satu bulan lamanya ini telah mereka lakukan dengan sungguh-sungguh dan semangat penuh untuk menyambut Hari Kemerdekaan Indonesia. Dan hari ini adalah hari dimana upacara 17 Agustus akan dilaksanakan. Para pasukan pengibar pendera telah siap sejak satu jam sebelum upacara dimulai. Dengan kostum putih-putih dan kaos tangan putih serta pin garuda yang dipasang di topi, mereka dengan semangat mengikuti upacara yang akan berlangsung ini.
Para tentara dan polisi serta peserta upacara lain juga telah siap dengan kostum menurut profesi masing-masing terlihat gagah dan tak kalah semangat dengan pasukan Pasbarata. Presiden beserta perangkatnya yang juga sudah siap melangsungkan upacara 17 Agustus dengan seragam khas mereka masing-masing.
Upacara dimulai pada pukul 10.00 tepat Proklamasi Kemerdekaan Indonesia dikumandangkan pada 17 Agustus 1945 silam. Ketika tiba saatnya pengibaran bendera, pasukan pengibar bendera bersiap untuk menghantarkan bendera untuk dikibarkan dengan panduan dari Eko sebagai pemimpinnya.
Dengan gerakan serentak dan sepatu yang membunyikan suara serentak juga, membuat semua peserta upacara menyaksikan dengan hati bergemuruh dengan semangat ingin menyaksikan bendera merah putih yang segera berkibar.
Ketika bendera akan dikibarkan, Bayu mengaitkan tali tiang bendera untuk mengikat tali yang berada di bendera agar dapat dikibarkan. Namun saat giliran Raihan untuk mengibarkan bendera, Raihan merasa cemas, “sepertinya Bayu salah mengaitkan talinya, ah mungkin perasaan aku aja.” ucap Raihan dalam hati. Dan ternyata saat Raihan menarik salah satu sisi dari kain bendera merah putih, bendera berkibar dengan warna putih berada di atas dan merah berada di bawah.
Semua peserta upacara melotot kaget melihat bendera yang berkibar dengan posisi terbalik itu. “Balik kanaaannnn, Grakkk !” Perintah dari Pemimpin upacara saat mengetahui bendera berkibar dengan posisi terbalik.
“Ahhhh benar kan.” Ucap Raihan lirih mengingat perasaannya benar. Ketika itu juga Raihan meneteskan air mata penyesalan karena tidak mendengarkan kata hatinya tadi. Begitu juga dengan tangisan rasa kecewa Bayu yang salah memasang pengait ke tali bendera yang membuat bendera berkibar dengan posisi terbalik. Dan pasukan pengibar bendera juga ikut menangis dengan kegagalan mereka mengibarkan Sang Saka Merah Putih pada pagi hari waktu dimana Indonesia Merdeka. Padahal sebelumya pada Tingkat Kabupaten, Tingkat Provinsi, dan latihan-latihan yang mereka lakukan tidak pernah sekalipun terjadi kesalahan saat mengibarkan bendera merah putih. Namun dihari yang penting ini, mereka gagal menjadi Pasukan Pengibar Bendera yang berguna bagi bangsa. Tangisan mereka pecah seketika.
“Kok tidak berjalan dengan baik begini upacaranya.” Ucap Presiden kecewa.
“Balik Kanaaannn, Grakkk!” Perintah Pemimpin Upacara saat bendera merah putih telah berkibar dengan posisi yang benar. Setelah pengibaran bendera, Pasukan pengibar bendera kembali dengan raut muka yang sedih dan kecewa hingga upacara selesai.
Mereka, Pasukan Pengibar Bendera yang telah memiliki jiwa nasionalisme yang tinggi. Mereka telah mengetahui arti kemerdekaan yang sesungguhnya. Dan Bendera Merah Putih yang berkibar dengan posisi Putih Merah akan mengandung arti yang berbeda di depan mata mereka. Jerit tangis dan rasa kekecewaan yang mereka rasakan sulit untuk dihilangkan, karena jiwa mereka yang telah menyatu dengan Sang Merah Putih.
Sang Merah Putih bagi mereka adalah Sang Saka yang amat sangat berarti bagi bangsa. Kemerdekaan bangsa dengan berkibarnya bendera merah putih adalah tanda merdeka bagi bangsa. Begitu menyesalnya mereka jika bendera itu terbalik dari posisi yang sebenarnya. Itulah jiwa anak muda yang telah memiliki semangat kebangsaan yang tinggi.

Sekian..
.
Semoga suka sama cersing 1 nya ya..  :v

Hehe..  Hai semua!!  Untuk kalian penggemar cersing atau yang mulai suka juga, Tunggu update selanjutnya ya.. :v

Cersing.. Cersing.. Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang