Di suatu keluarga terlahirlah dua anak kembar bernama Fero dan Faga. Fero adalah anak yang pandai bergaul, humoris, lumayan tampan tapi masih tampan Faga. Sedangkan adik Fero yaitu Faga adalah kebalikan dari Fero, Faga anaknya tidak suka bergaul, tapi bukan berarti Faga nggak ingin punya teman. Selain itu Faga juga anaknya pendiam. Beda banget pokoknya karakter antara kakak beradik ini. Walaupun mereka kembar, tapi semua yang ada di Fero adalah kebalikan dari yang ada di Faga.
"Faga!" Panggil Fero dari depan pintu rumahnya. Faga pun menoleh ke arah Fero, "Ngapain lo berdiri di situ malem-malem gini? cepet masuk!, kalo nggak gue kunciin dari dalem nih." Lanjut Fero tanpa mendengar jawaban dari Faga. Faga pun menurut untuk masuk tanpa menjawab apapun.
Faga memang terlahir sebagai anak yang berbeda dari anak yang lainnya. Faga bisa melihat makhluk-makhluk tak kasat mata di sekitarnya. Itulah yang membuatnya kadang merasa dirinya berbeda dari anak-anak lainnya dan tingkahnya juga kadang membuat orang lain merasa Faga anaknya aneh. Dan itu juga yang membuat teman-teman se-SMAnya menjauhinya.
Namun, ada satu cewek yang selalu menemani Faga, namanya Leysa. Leysa anak murid kelas 11 Mipa 2, tepat di samping kelas Faga, kelas 11 Mipa 1. Leysa anaknya ramah, periang dan satu-satunya teman Faga. Faga merasa bahagia memiliki teman seperti Leysa. Selain cantik, dia juga membuat Faga tidak memikirkan lagi orang lain yang menjauhinya semenjak Faga mengenal Leysa.
"Hai Faga, hari ini kamu juga berangkat pagi ya?" Sapa Leysa yang sedari pagi berdiri di parkiran menunggu Faga seperti biasanya. Setelah itu pasti Leysa akan menemani Faga ke mana pun Faga pergi setiap di sekolah.
"Eh Leysa, iya nih." Jawab Faga lalu memegang tangan Leysa dan mengajaknya ke kelas. Faga memang telah terbiasa melakukan hal itu pada Leysa, menggandeng Leysa dan mengantarkan ke kelas Leysa kemuadian Faga masuk ke kelasnya.
Hanya kepada Leysa, Faga bisa melakukan lebih daripada cewek-cewek lainnya. Faga merasa nyaman dengan kehadiran Leysa di hidupnya. Bahkan Faga bisa jadi banyak omong jika bersama dengan Leysa, namun tidak dengan yang lain.
"Daaaa...! Aku masuk dulu ya." Ucap Leysa sambil melambaikan tangannya. Faga pun membalas lambaian tangan Leysa walaupun Faga merasa ganjil karena tak biasanya Leysa melambaikan tangan, biasanya Leysa hanya tersenyum kepada Faga lalu masuk kelas.
"Ga, lo nglambaiin tangan ke siapa sih?" Tanya Fero yang sedari tadi berjalan di belakang Faga.
"Sama Leysa." Jawab Faga singkat sambil tersenyum kepada Leysa lalu berjalan lagi menuju kelasnya.
Fero menengok ke dalam kelas Leysa, "Dasar aneh, orang nggak ada siapa-siapa juga. " Kata Fero setelah melihat kelas 11 Mipa 2 tersebut belum ada satu siswa pun yang datang.
Tittt...tittt...tittt.. Suara pesan masuk pada ponsel Faga. Faga pun segera mengambil ponsel di sakunya dan membaca pesan yang ternyata dari Leysa.
Leysa,
"Nanti pulang sekolah, gue boleh ke rumah lo nggak Ga? "
Faga,
"Boleh Ley."
Sepulang sekolah, Leysa nebeng Faga buat bareng ke rumah Faga.
"Motor lo mana Ley, kok bareng gue?" Tanya Faga kepada Leysa yang langsung naik di boncengan motor Faga. Fero dan Faga memang dibelikan motor sendiri-sendiri oleh orang tuanya, jadi bisa melakukan urusan masing-masing.
"Tadi gue dianterin sama bokap kok. Dan gue juga udah bilang jangan jemput ke sekolah, soalnya gue mau main dulu ke rumah temen." Jelas Leysa yang kemudian Faga setuju mengajak Leysa main ke rumahnya.
Di depan rumah Faga, "Yuk masuk! kebetulan bokap sama nyokap lagi nggak di rumah." Ajak Faga pada Leysa untuk masuk ke rumahnya. Leysa baru kali ini main ke rumah Faga.
"Mau minum apa?" Tanya Faga sambil meletakkan tasnya di sofa.
$Emmmm, jus jeruk aja." Jawab Leysa lalu duduk di sofa sambil matanya berkelana melihat sekelilingnya. Sementara itu, Faga mengambilkan minum untuknya di dapur.
"Ga, buatin makanan buat gue dong, laper banget nih." Pinta Fero yang baru saja pulang sekolah.
"Buat sendiri aja deh, nggak enak Leysa nunggu lama." Jawab Faga sambil menuangkan jus jeruk ke dalam dua gelas minum.
"Leysa siapa?" Tanya Fero kebingungan.
"Cewek secantik Leysa masak lo cuekin gitu aja kak, biasanya juga udah pecicilan." Jawab Faga datar.
"Cewek? Di mana?" Tanya Fero kaget, perasaan Fero di depan nggak ada orang sama sekali.
"Di sofa depan Tv."
"Hahhhh!!!" Fero bangkit dari duduknya dan mendekati Faga. "Lo nggak usah becandain gue soal gituan deh Ga, gue kan udah bilang, gue nggak suka." Ucap Fero, karena biasanya Faga ngerjain Fero dengan kelebihannya yang dapat melihat makhluk tak kasat mata itu.
"Apa sih kak, dia tuh anak kelas 11 Mipa 2, samping kelas kita." Jelas Faga menyangkal apa yang dimaksud Fero.
"Hehhh, gue ini anak gaul. Gue kenal semua anak kelas 11 Mipa 2 kali, dan nggak ada yang namanya Leysa. Trus tadi gue matiin Tv tapi nggak ada siapa-siapa di sana. Gue tau ada tas lo, ya gue kira yang nyalain Tv itu lo dan lo tinggal tanpa lo matiin gitu aja. Berani sumpah deh gue." Jelas Fero panjang lebar dengan muka serius.
"Serius lo kak?" Tanya Faga meyakinkan.
"Dua rius malah." Jawab Fero sambil mengacungkan jari telunjuk yang disandingkan dengan jari tengahnya.
Faga mulai berfikir negatif pada Leysa. Selama ini Faga mengira Leysa itu orang, bukan hantu atau makhluk tak kasat mata lainnya yang selalu ditemui Faga setiap hari dan di mana pun Faga berada. Tapi kemudian Faga menghilangkan fikiran negtifnya, Faga yakin jika Leysa itu orang.
"Ley, nih jus jeruknya." Ucap Faga dari jauh sambil berjalan mendekati Leysa.
"Makasih." Jawab Leysa sambil mengambil segelas jus jeruk dari tangan Faga lalu meminumnya, "Ahhh segar." Lanjut Leysa lega dengan kehausannya.
"Ley, gue mau nanya sama lo."
"Nanya aja." Jawab Leysa membolehkan Faga bertanya.
"Lo dari tadi dateng, udah pindah dari tempat lo sekarang ini belum?" Tanya Faga dengan muka serius dan menatap mata Leysa.
"Kenapa sih lo serius gitu mukanya?" Tanya Leysa yang merasa aneh aja dengan apa yang dilakukan Faga. Faga tetap diam dan menunggu jawaban Leysa. "Iya iya, gue nggak ke mana-mana kok, dari tadi gue di sini nonton Tv." Jawab Leysa akhirnya.
$Lo siapa Ley sebenernya?" Tanya Faga menjadi ragu sama Leysa.
"Gue Leysa, Faga. Lo kenapa sih?" Tanya Leysa bingung dengan apa yang dimaksud Faga.
"Lo bukan orang?" Tanya Faga tanpa basa-basi lagi. Muka Leysa berubah kaget, Faga telah mengetahui siapa Leysa sebenarnya.
"..mm..Iya." Jawab Leysa sedih. "Tapi setelah lo tahu siapa gue, lo nggak akan jauhin gue kan Ga?" Lanjut Leysa cemas.
Faga mengusap mukanya nggak menyangka jika selama ini teman yang bersamanya adalah hantu. Leysa adalah hantu cewek paling cantik yang pernah ditemui oleh Faga. Yang nggak sedikitpun Faga curigai selama satu setengah tahun mereka berdua berteman.
"Iya." Jawab Faga singkat. Faga kecewa. Faga sudah cukup senang memiliki teman yang selama ini ia impikan. Tapi ternyata, Faga benar-benar nggak memiliki teman setelah tau jika Leysa itu hantu. Faga ternyata tetap sendirian selama ini, karena teman-temannya takut jika bersama Faga, maka akan banyak hantu yang akan menakut-nakuti mereka dan hantu itu melakukan hal-hal yang tidak diinginkan oleh mereka nantinya. So, sendiri itu nggak berarti sepi, tapi sendiri itu juga sunyi. Oleh karena itu, banyak orang yang tidak suka sendiri.Sekian..
.
Udah ada di cersing 7 aja nih.. Mungkin selanjutnya akan jarang update cersingnya..:"Semoga suka cersing kali ini :v
