0.4 Hotel

628 103 72
                                    

HAPPY READING!

Irene menghentikan langkah kakinya. Matanya membulat ketika melihat mobil apik yang dibawa oleh Jaehyun. "Ini mobil siapa?"

Jaehyun ikut menghentikan langkahnya karena mendengar pertanyaan dari Irene, "Mobil saya."

"Ha? Serius? Wah ngibul nih si Rohmat. Jujur aja, pasti lo malingkan?"

"Astagfirullah, Ren. Saya kan pernah tinggal disini. Jadi, saya masih punya banyak mobil."

Irene menaikan sebelah alisnya, "Yakin? Enggak bohongkan?"

Jaehyun mengangguk pelan. "Emangnya kenapa? Enggak suka ya? Kalau enggak suka kita nanti bisa cari mobil merek lain yang lebih bagus."

Irene menggeleng cepat mendengar jawaban dari Jaehyun. "Bukan gitu maksud gue Rohmat! Perasaan mulut lo gampang banget ya kalau ngomong. Bukannya ini mobil udah mahal banget harganya? Ngapain beli mobil baru? Katanya ustadz tapi kok mubazir banget."

"Kok mubazir Ren?"

"Iya karena lo mau beli mobil baru, terus habis beli mobil ini pasti lo enggak bakal pakai, kan mubazir."

"Kata siapa? Kalau kamu emang engga suka sama mobil ini, kita beli baru. Nanti, mobil ini kita donasikan ke panti asuhan disini."

Irene menggaruk tengkuknya yang tidak gatal. Ternyata dari sifat mesumnya, Jaehyun masih memiliki sifat yang positif juga. "Masih punya sisi baik juga ternyata." ucapnya pelan, namun masih bisa terdengar oleh Jaehyun.

Jaehyun tersenyum tipis, pria itu berjalan membukakan pintu untuk Irene. "Ayo masuk, nanti keburu Somi lihat kita."

Astaga, benar juga. Irene jadi lupa dengan perempuan iblis itu karena terlalu kagum dengan mobil Lamborghini Veneno Roadster merah milik suaminya ini. "Makasih ya."

***

Irene dan Jaehyun sekarang berada di hotel berbintang 5 di Roma, Italia. Kalau bukan karena acara bulan madu ini, pasti Irene tidak akan mau satu kamar bersama dengan Jaehyun.

"Welcome to The St. Regis Rome Hotel Sir!" sapa ramah respsionis hotel kepada Jaehyun. "Are you Mr. Jaehyun Sulistyo? Did you book a room for 1 week and booked a non-smoking room and full amenities? "

"Yes, that's me." jawab Jaehyun.

"Oky, This is the room key, your room is number 206. Sir, your belongings will be taken by our staff."

"Fine then, Thank you!"

"Youre Welcome, sir. We wish you a pleasant stay here with us."

Jaehyun mengambil koper milik Irene lalu memberikannya kepada staff hotel yang akan mengantar mereka berdua ke kamar mereka.

Irene berjalan di samping Jaehyun sambil memperhatikan wajah tampan suaminya itu yang terlihat lelah namun tetap cool. Irene tersenyum tipis, karena seharusnya sekarang perempuan itu sedang panas-panasan karena menjalankan mos di UI bukan malah berbulan madu di Italia.

Ia tak menyangka kalau masa mudanya ternyata sudah berhenti. Irene sangat yakin, pasti setelah ini, dia tidak akan bisa berkumpul dengan sahabat-sahabatnya lagi. Dia akan menghabiskan waktu dirumah, sebagai seorang istri CEO kaya dengan status perempuan pengangguran lulusan SMA. Benar-benar menyedihkan.

Irene menghela napas bersamaan dengan langkahan kakinya yang terhenti karena sudah sampai di kamar mereka.

Kenapa cepat sekali? Karena kamar mereka berada di lantai bawah. Lisa yang memilihkannya. Wanita paruh baya itu takut jika akan terjadi sesuatu yang tidak terduga nanti. Jadi yang diharapkan wanita itu adalah agar Irene dan Jaehyun bisa lari keluar dari hotel dengan mudah.

Me vs Husband [JJH]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang