Happy Reading!
"Jaehyun Irene, mending kalian ganti baju dulu deh, terus nanti kesini lagi jangan lupa." ucap Lisa. "Soalnya tamu kita masih banyak. Siyalan emang pada gak pulang pulang, padahal hari ini jadwal Mami mau luluran."
Irene menaikan satu alisnya, "Mami udah putih masih mau luluran?"
"Kewajiban Mami sayang, biar papi mu gak berpaling dari Mami."
"Mami enggak takut jadi keputihan? Nanti kulit Mami jadi albino loh."
Lisa tersenyum simpul sambil memukul pelan anaknya. "Tenang, Papi mu suka yang putih putih."
Irene mendengus pelan. Sementara Jaehyun hanya bisa mematung dan menahan tawanya melihat Irene dan juga Lisa.
"Heh menantu, kalau mau ketawa ma ketawa aja. Enggak bakal bayar juga kok pakai ditahan-tahan." cibir Lisa.
"Hehe iya Mi."
"Yasudah sana ganti dulu."
Jaehyun dan Irene hendak berjalan menuju kamar baru mereka, namunn suara Lisa kembali terdengar dan memaksa keduanya untuk berhenti. "Irene, bojonya digandeng dong!"
Irene mengulas senyumannya secara terpaksa. Tangan kanannya kini mulai bergerak untuk melingkar di tangan kekar milik Jaehyun.
"Nah bagus-bagus." Lisa tersenyum senang. "Jae, kalau Irene kesulitan buka gaunnya jangan lupa di bantuin."
"Mami!" teriak Irene frustasi dengan otak mesum maminya.
"Apa? Emang mami salah? Kalian kan sudah sah." ucap Lisa disertai senyuman mesumnya. "Kalau mau uwek uwek sekarang juga enggak apa-apa."
"Apaan lagi sih Mi uwek-uwek, sumpah enggak jelas banget." ucap Irene.
"Sudahlah, sana ganti baju. Mami tunggu diluar ya."
Irene menatap kepergian Lisa. Setelah memastikan Lisa benar-benar keluar dari rumah, dengan segera Irene melepaskan tangannya yang melingkar pada tangan Jaehyun.
"Kok dilepas?" tanya Jaehyun heran.
"Enggak muhrim." tegas Irene kemudian melangkah pergi dari hadapan Jaehyun dan masuk ke dalam kamar.
Jaehyun menyusul Irene dan menutup pintu kamarnya. "Enggak muhrim gimana? Kan kita sudah sah Ren."
"Itu bagi lo. Bagi gue, ya tetap enggak muhrim!"
Jaehyun menatap Irene yang tengah mengocek isi lemari. Gadis itu tengah mencari pakaian gantinya.
"Enggak usah ngeliatin gue!" ketus Irene.
Jaehyun tersenyum tipis kemudian memutar bola matanya malas. "Saya nikah tapi rasa musuh."
"Salah lo juga sih, ngapain kemarin setuju nikahin gue?" tanya Irene.
"Saya percaya pilihan orang tua saya itu yang terbaik." ujar Jaehyun menghentikan sejenak kegiatan Irene. "Terus kenapa kamu juga setuju nikah sama saya? Atau jangan-jangan kamu memang suka sama saya sejak di SMA?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Me vs Husband [JJH]
Fiksi RemajaGimana perasaan lo nikah tapi versi SITI NURBAYA? IYA DIJODOHIN! GAK ENAK TAU!!!!