"Karena satu chat dari mantan, rusak hijrah sebelanga."
ketika sang mantan datang kembali.
=
NEHAN Nugraha: Gea, gue kangen.
Kening Gea mengernyit tatkala membaca sederet pesan yang diterimanya beberapa menit lalu.
Andai saja pesan itu tidak dikirimkan oleh dia, Gea mungkin tidak akan sepanik ini.
Nehan Nugraha.
Dua kata, lima suku kata, dengan satu jeda.
Itu dia, dua kata itu adalah penyebab segalanya.
Siapa sih yang nggak baper dikirimi pesan dari mantan begitu? Malam-malam, di tengah rintik hujan, di antara lagu rindu yang tak sengaja ia dengar dari ruangan sampingnya--ruangan Kak Yoda yang sedang LDR dengan pacarnya.
Ya, Kakak tercintanya itu masih terjebak cinta semu seperti dirinya dulu. Gea sudah beberapa kali meminta Kak Yoda untuk putus, tetapi dia malah bilang, "Apaan sih dek. Kok lo jadi aneh gini sejak pulang dari Surabaya? Udah sana pergi! Anak kecil tahu apa soal perasaan!"
Yang akhirnya membuatnya sebal dan memanyunkan bibirnya. Tetapi Kak Yoda emang rese sih. Di saat Gea futur begini, ia justru beberapa kali membuat Gea jadi throwback dengan masa lalunya. Padahal, hijrah itu yang sulit bukan berubahnya. Namun mempertahankan apa yang sudah ia ubah sedemikian rupa.
Sebenarnya, untuk urusan lain semisal mengubah lingkaran pertemanannya, rajin mengunjungi majelis ilmu atau mengubah sedikit demi sedikit cara berpakaian, Gea masih bisa mempertahankannya. Malah semakin hari intensitasnya justru semakin baik. Tetapi kalau soal mantan dan perasaan? Ah, Gea memang perempuan biasa yang mudah baper dan terbawa perasaan.
Lagian darimana coba Nehan dapat nomornya? Setahu Gea, ia sudah mengganti nomor dan menghapus semua kontak yang berhubungan dengan Nehan. Cowok kelas 12 itu memang bersekolah di tempat yang berbeda dengannya, oleh karena itu ia tak perlu pusing-pusing memikirkan cara dan alasan kenapa harus menghapus seluruh kontak pertemanan dengan dia dan juga teman yang berhubungan dengannya. Rasa-rasanya, begitu sulit menghilangkan apa-apa yang berhubungan dengan Nehan.
Bagaimana ya mengatakannya, habis Nehan itu mantan terindah, sih!
Perut Gea tiba-tiba saja mules, seperti ada kupu-kupu yang beterbangan. Membaca kata rindu dari Nehan membuat jantungnya berdetak sedikit tidak wajar. Ditambah, dua pesan yang muncul bermenit-menit kemudian.
Nehan Nugraha: balikan yuk, Ge.
Nehan Nugraha: gue lemah tanpa lo.
Duuuh! Kenapa Nehan sebegitu ngeselinnya, sih? Eh ralat, kenapa perasaannya jadi tiba-tiba nggak karuan gini? Dulu, sepertinya ia bisa tega. Memutuskan Nehan secara tiba-tiba begitu ia yakin kalau pacaran itu dosa. Tetapi, kenapa saat Nehan kembali lagi, ia seperti bernostalgia? Seperti ada kaset di kepalanya yang berputar ke masa lalu. Masa di mana cinta berkedok pacaran itu terasa manis sekali.
Gea buru-buru menggelengkan kepalanya. Tidak! Tidak boleh ada kata kita di antara usaha untuk tetap istiqomah dalam hijrah.
Ia buru-buru bangkit dari tempat tidurnya. Segera menutup korden jendela, bergegas tidur dan menarik selimutnya. Ia lempar ponselnya ke nakas. Takut-takut kalau pesan beruntun dari Nehan datang lagi.
Bisa-bisa, hatinya akan tidak baik-baik saja.
=
"Kak, ngaku deh!"
Alis Kak Yoda naik, matanya tajam menatap Gea yang duduk di depannya dengan wajah tertekuk.
Akhir-akhir ini, adiknya memang aneh. Sering melarang ini itu dan ikut campur urusan pribadinya. Terakhir kali, dia bahkan teriak-teriak mengusir teman-temannya hanya karena mereka tak sengaja melihat Gea yang tidak pakai kaos kaki. Bener-bener!
"Apaan lagi sih, dek? Nggak ngerti gue!"
"Kak Yoda yang ngasih nomor Gea ke Nehan, kan?"
Yoda ber-oh panjang. Kirain apaan!
"Ya emang kenapa sih? Nomor doang ini. Lagian katanya lo susah dihubungi. Lo nggak ngasih tahu apa ke doi kalau ganti nomor?"
"Ih!"
"Lho, nggak boleh emang?"
"Iyalah! Kan Gea udah bilang kalau udah nggak sama diaaa."
Gea melipat kedua lengannya ke dada. Ia jadi malas untuk sarapan.
"Gue lupa. Udah sih, kalau ganggu cuekin aja. Lagian gue juga nggak sengaja ngasihnya."
"Nggak sengajaaa?" Suara Gea melengking. Kak Yoda sampai harus menutup telinganya karena Gea memang sedikit noisy. Suaranya cempreng.
"Iya. Serius. Nehannya yang maksa terus. Ngikutin gue kemana-mana dan bikin gue pusing sama pertanyaan tentang elo. Ya... gue kasih aja."
"Ih!"
Gea sudah kesal setengah mati. Tidak berselera sarapan dan memilih pergi. Kalau Nehan nge-chat terus dan dia nggak bisa nahan untuk membalas gimana?
Bisa rusak hijrah yang baru saja ia mulai.
Sayangnya, chat beruntun dari Nehan memang datang berpuluh-puluh kali. Tak tanggung-tanggung, Nehan bahkan mengancam mau antar jemput Gea di sekolahnya.
=
p.s: futur; kondisi iman yang sedang turun.
eniristiani's note:
Finally, bisa ngerilis cerita pendek ini.
Kali ini sy pengin nulis yang agak ringan-ringan dulu. Request beberapa adik-adik yg masih berseragam putih abu-abu, atau kalian yg masih unyu dan masalah terbesarnya adalah cinta dan mantan.
Dan mungkin, untuk kamu yg baru putus dan ingin belajar istiqomah.Enjoy🤗
KAMU SEDANG MEMBACA
Hipokrit
Spiritual[Semua Usia] S E L E S A I - 5 Bab + 1 Epilog. Karena satu chat dari mantan, rusak hijrah sebelanga.