Episode Lima

1.5K 233 7
                                    

tidak mau jatuh ke dosa yang sama

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

tidak mau jatuh ke dosa yang sama.

=




TIDAK ada yang pantas dicintai melebihi apapun kecuali Allah.

Sepenggal nasehat itu mengusik pikiran Gea malam ini.

Hujan kembali mengguyur kotanya. Kali ini, tak dibarengi oleh chat beruntun dari Nehan dan lagu rindu dari Kak Yoda. Ia harus tegas terhadap dirinya sendiri. Tak mau jatuh ke dosa yang sama dua kali.

"Tapi gimana dengan perasaan gue, Ge? Jujur gue nggak bisa jauh-jauh dari elo. Terbukti. Delapan bulan putus, hidup gue kacau. Gue bahkan nggak konsen nerima mata pelajaran. Lo itu semangat hidup gue."

Nehan tampak frustasi dengan diskusi sore hari tadi. Terlihat dari sorot matanya, ia tampak sangat kecewa. Ada harapan besar untuk kembali seperti dulu. Bercanda, bermain, mengerjakan tugas sekolah bersama, saling menyemangati dalam berbagai hal, bahkan saling berjanji tak akan mencintai siapapun hingga kematian memisahkan.

Entahlah, Gea yang dulu tak mengerti bagaimana konsep cinta yang sesungguhnya. Yang ia pahami, ketika jantungnya berdetak tak normal, merasakan nyaman sekaligus bahagia dengan seorang laki-laki, itu cinta.

Berbagi senang dan sedih, saling berkorban dan berusaha saling memahami, baginya, itu cinta.

Tetapi apakah hanya sebatas itu?

Sebenarnya siapa yang menetapkan standar mencintai yang layak seperti itu?

Rupanya, konspirasi setan. Lingkungan, tontonan, bacaan, dan tuntunan adalah komponen penting penyaluran perang pemikiran. Semacam, hal yang wajar dalam pemikiran kebanyakan orang tetapi nyatanya, tidak! Mengaku cinta namun berjuang melalui jalan pacaran seperti mengharap daging babi halal dengan cara disembelih menggunakan basmallah.

"Kita salah, Nehan. Selama ini, kita dijebak oleh konspirasi setan. Kita dijerat oleh berbagai pemikiran tak sesuai yang Allah perintahkan. Maka kalau emang lo sayang gue, lo cinta gue. Plis, biarkan gue sendiri. Biarkan kita hidup masing-masing tanpa perlu ada ikatan." Gea berkata lirih, sejujurnya hatinya perih. Ada rasa yang tak bisa ia definisikan hatinya.

Ia tak mengerti, kalau pacaran dengan Nehan dosa, kenapa rasa di dadanya tak pernah sirna?

"Gue nggak mau sok tahu. Tapi plis, kalau lo sayang gue, maka belajarlah dari hal sederhana seperti mencintai diri lo dengan cara menghindari dosa. Cintai Allah dulu, baru lo akan paham, bagaimana konsep cinta yang sesungguhnya."

Kening Nehan mengernyit, ia tidak mengerti apa yang dikatakan Gea. Dan Gea, tidak berniat untuk menjelaskan lebih lanjut.

Maka diskusi mereka di kafe tak jauh dari sekolah itu Gea tutup dengan permohonan maaf. Ia tak bisa memungkiri bahwa jiwa remajanya memberontak menolak berjauhan dengan rasa cinta di hatinya. Tetapi bagaimana, ia harus memilih di antara taqwa dan hal yang menjerumuskannya ke dalam neraka.

"Anak perempuan itu tanggungannya Ayah dan saudara laki-lakinya. Kamu nggak takut Ayahmu dan Kak Yoda menanggung dosa yang kamu lakukan juga? Setidaknya, bantu mereka untuk meringankan beban dosa yang bukan dari diri mereka sendiri, dengan berusaha taat pada Allah."

Air mata Gea menetes, ia tatap langit-langit kamarnya dengan perasaan kacau.

Ia mengingat kata-kata nasehat Nenek dan Kakeknya ketika di Surabaya. Masih jelas, dan ia tak bisa memungkiri bahwa ketakutan begitu saja ada di hatinya.

"Ya Allah, jaga hatiku, jaga diriku, dan orang-orang yang kusayangi dari panasnya api neraka. Sebab, aku takut tak bisa berkumpul dengan mereka di surga," rapalnya dalam hati.

Hujan masih terdengar di luar jendela.

Gea telah memilih bertaqwa kepada Allah ta'ala. Maka tak layak ia bersedih karena urusan dunia.

Matanya terpejam. Ia menghapus air matanya, lalu tertidur.

=

















Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
HipokritTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang