Episode Empat

1.4K 232 35
                                    

melupakanmu itu sulit, butuh usaha ekstra

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

melupakanmu itu sulit, butuh usaha ekstra.

=




MAMA tak pernah keberatan kalau anaknya pacaran. Baginya, itu adalah pilihan. Selama masih dalam koridor asas hukum di Indonesia.

Sebenarnya, Gea tidak paham yang dimaksud sesuai asas hukum Indonesia versi Mama. Nyatanya, pacaran itu tidak sama dengan berteman. Pasti ada hak dan kewajiban yang dilakukan kedua belah pihak tanpa ada perjanjian hitam di atas putih. Alias ilegal.

Pikiran Mama seperti orangtua kebanyakan. Kata Mama, selama ia kenal dengan orangnya tidak masalah. Itulah kenapa baik pacar Kak Yoda maupun Gea--dulu, sudah kenal betul dengan Mama.

Nehan itu memang anak sahabat Mama. Rumahnya juga tidak jauh dari rumah Gea. Mereka berdua bahkan sudah saling mengenal sedari kecil. Keduanya berkenalan saat usia Gea 4 tahun dan Nehan 6 tahun. Saat kedua orangtua Nehan pindahan dan mereka tak sengaja bertemu di taman komplek perumahan karena butuh bantuan.

Gea dan Nehan seperti adik-kakak yang sulit dipisahkan. Ternyata, keduanya saling jatuh cinta dan berakhir jadian ketika Nehan masuk SMA.

Jujur saja, Gea suka kebersamaannya dengan Nehan. Sulit untuk mengelak kalau Nehan adalah sahabat berbagi rasa yang paling baik.

Sampai pada suatu ketika, Gea ikut liburan Ayah ke rumah Nenek di Surabaya. Di sanalah kali pertama hati Gea terbuka oleh hidayah.

Insiden beberapa bulan lalu, yang kemudian membuat hatinya terpukul.

Ayah meninggal ketika mengendarai motor bersamanya. Waktu itu, Gea yang ngotot keluar rumah ingin dibelikan martabak telur kesukaannya. Di luar hujan deras dan Ayah tidak bisa menyeimbangkan sepeda motornya ketika berbelok di pertigaan jalan pulang. Alhasil kecelakaan pun tidak bisa dihindari. Ayah terkena benturan aspal cukup keras hingga menyebabkan kepalanya bocor. Sementara Gea hanya terluka tidak terlalu parah. Meski keduanya harus sama-sama masuk rumah sakit.

Gea trauma, batinnya terguncang. Ayah yang ia cintai sepenuh hati meninggalkannya tanpa kata pisah.

Ia merasa kalau belum melakukan apa-apa. Saat itu Nenek berkata pada Gea di proses pemakaman Ayah, lirih saja. Karena Nenek hanya berbisik pelan.

"Ayahmu ingin kamu jadi perempuan shalihah, pakai kerudung sesuai ajaran agama, dan nggak pacaran. Tolong penuhi wasiatnya, ya."

Gea tahu kalau sejak dulu Ayahnya tidak pernah setuju dengan hal-hal macam pacaran--beda dengan Mama. Tetapi seriously! Gea baru tahu alasannya saat memberanikan diri untuk ikut-ikutan ke kajian remaja Islam di SMP menjelang ujian Nasional. Dan saat itu juga, Gea memutuskan Nehan secara sepihak; karena tentu saja Nehan menolaknya dengan alasan, "Kita baik-baik aja, Gea. Kenapa kita harus putus?"

Yang sebenarnya ingin Gea balas dengan, "Plis, Nehan. Sejak awal gagasan tentang cinta berkedok pacaran itu salah. Jadi, mau kita nggak berantem dan kelihatan baik-baik saja pun, itu tetap salah karena pacaran itu dosa!"

Tetapi Gea terlalu pengecut untuk mengatakannya. Ia terlalu takut kalau lama-lama beradu argumen dengan Nehan tidak akan menemukan konklusi yang baik. Nehan itu selalu tahu kelemahannya, jadi Gea menghindari perdebatan argumen sampai ia yakin dengan apa yang dipilihnya.

=

Tetapi, tidak!

Sungguh, melupakan Nehan itu butuh usaha keras. Chat beruntun Nehan tidak pernah absen. Bahkan ia sampai rela pulang malam untuk menemani Gea menunggui Mama yang sedang sakit di ruang rawatnya.

Ia berulang kali berkata, "Gue nggak bisa lihat lo sendirian ngurusin nyokap lo, Ge. Biarkan gue di sini. Nggak apa-apa kalau cuma diem. Gue ngerti."

Belum lagi perhatian-perhatian kecil dari Nehan yang diberikannya secara cuma-cuma.

"Ge, makan nih, gue bawa nasi goreng buatan Mama."

"Mana PR yang belum dikerjain? Gue bantu. Lo kelihatan capek gitu. Semalem nggak bisa tidur, ya?"

"Gue nggak akan nyuruh lo nebeng lagi. Serius. Gue cuma akan ngikutin angkot lo sampai sekolah. Biar gue tenang dan tahu kalau lo udah sampai sekolahan dengan selamat."

See? Dia perhatian, dan Gea sudah mulai kebaperan. Kenapa ujiannya harus segala yang berhubungan tentang perasaan, sih?

=













menurut kalian, kalau cerita Nehan dan Gea dibikin long story-nya gimana?

menurut kalian, kalau cerita Nehan dan Gea dibikin long story-nya gimana?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
HipokritTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang