Part 1

72 6 2
                                    

" Vinaaaa!!!!!! ", teriak mama nya yang sedari tadi berusaha membangunkan Vina. Baru-baru ini Vina terlambat bangun, entah semalam melakukan apa hingga tertidur sampai larut malam. Terjadilah suasana pagi yang membuat Vina merasa sulit untuk bangun, angin nya yang berhembus itu masuk ke tulang rusuk Vina, sampai ia merasakan hawa sejuk kedinginan.

" Bangunn!!!!! " Kini teriakannya kembali menyambar sampai ketelinga Vina.

" Aduhhh, iyaa maa iiyaa, Vina bangun."

Setelah itu Vina langsung berberes untuk segera pergi ke sekolah. Dan gadis cantik ini berburu turun dari kamar nya.

" Selamat Pagi semua nya." Vina menyapa seisi rumahnya.

" Gausah kebanyakan basa basi deh lo. Gua tinggal baru tau rasa."

" Apaan si bang, sirik ae lo."

Akhirnya kedua anak dari April langsung berangkat setelah pamit dari nya. Inilah keluarga kecil Vina, walupun April hanya memiliki dua anak, ia merasa sangat bersyukur karena ia telah hadir dalam kehidupan mereka.

***

Setelah Vina turun dari mobil yang di kendarai kakanya itu, ia mendengar suara suara yang di keluarkan dari siswa siswi sini.

"Gilaaa, si alfin ganteng banget aduhh"

"Ehh calon imam gw tuhhh,  seger liatnya."

"Andai gw bisa dket ame adiknya, gw bkl dket jga ame fino tuh"

Begitulah suara suara yang di dengar oleh vina setiap hari. Karena memang Alfin memiliki wajah yang begitu tampan, hingga hampir semua cewe terkagum kagum dengan ketampanan nya.

" Lo lahir gmna sh bang. Smpe punya wajah seganteng monyet." Kata Vina yang terkikik saat mengatakan nya seperti itu pada aflin.

" Laknat lo! Emng dr dulu gw punya bnyak fans kali. Gk kaya lo tu, bad girls gk jelas." Sindir Alfin yang melirik Vina.

" Gini gini juga adek lo bang!" Vina mendengus kesal. " ehh iyaaiyaa Maaf sayang, hahaha".

" Dih paan si lo. Enek tau gak."

***

Saat Vina hendak masuk ke kelas nya, ia melihat ciwo ber paras tinggi, mempunyai lesung pipi sebelah kanan, hidung nya yang mancung, berambut coklat, berkulit putih itu Dan memiliki bola mata yang bagus, itu sedang berjalan menuju kelas nya. Kebetulan ia adalah satu kelas dengan Vina. Vina tau persis dari kejauhan siapa cowo tersebut. Lalu sepanjang jalannya ia selalu saja mengombali cewe yang mengagumi nya.

Ia memang bisa di sebut dengan cowo tampan, tapi sikap nya yang play boy itu membuat Vina semakin benci pada nya.

Suara suara yang terdengar jelas di telinga Vina, tidak lain suara yang setiap hari memuji cowo tersebut.

Ketika cowo itu hampir masuk ke kelas nya, entah sengaja atau tidak, tas milik nya mengenai bagian pundak Vina. Dengan spontan Vina memarahi nya.

" woy!! Punya mata ga si lo!" nada Vina mulai meninggi,

" Sorry."

" Enteng banget ya lo. Dasar playboy kok di pelihara!"

Setelah mendengar ucapan Vina, lalu cowo itu tiba-tiba terhenti dari langkah nya, baru saja hampir dekat dengan tempat duduknya itu. " Ngomong apa lo tadi?!!" Katanya dengan wajah datar.

" GUA NGOMONG, PLAYBOY KOK DI PELIHARA! " Ucap Vina dengan keras.

" Hahha, Gak salah lo. Mending juga gua, dari pada elo. Bad girls gak jelas." katanya dengan menyindir.

Hampir saja Vina menjawab, bel masuk ber bunyi yang diikuti dengan guru-guru yang memasuki kelas nya masing2.

***

Bel berbunyi lagi, kali ini menandakan bel kepulangan sekolah. Semua siswa berhamburan keluar dari kelas nya masing-masing. Vina masih mengingat kejadian tadi pagi, dia memang benar-benar membenci Revan. YA! Cowo itu bernama REVAN MAHENDRA ZABID. Dia adalah keturunan dari darah biru, Revan terlahir dari anak yang kaya raya, papa nya memegang perusahaan di jakarta yang cukup terkenal disana. Vina juga terlahir dari keluarga yang kaya, walupun tidak kaya seperti keluarga Revan.

Papa Vina sedang bekerja di perusahaan yang tepatnya ada di Inggris, maka dari itu wajar saja jika Vina merindukan sosok ayah nya yang kini sudah 3 bulan tidak ada kabar untuk pulang.

Vina berjalan santai menuju gerbang sekolah, disana ia biasa menunggu kaka nya untuk menjemputnya. Hampir dekat dengan mobilnya Alfin, vina melihat alfin sedang berbicara dengan seseorang. Orang itu tidak asing di mata Vina, postur tubuhnya yang mirip persisi dengan Revan. Terpaksa Vina menghentikan langkah nya dengan mengamati seseorang yang kini sedang berbicara dengan alfin.

Setelah cowo itu menoleh ke arah yang berlawnan, akhirnya Vina melihat jelas wajah cowo itu. Benar dugaan Vina, dia adlah Revan.

Cowo yang selama ini Vina benci di kelas maupun di sekolah nya. Revan memang tidak tau bahwa Vina adalah adik dari Alfin, Kebetulan Revan dan  Vina berasa di kelas yang sama XI IPA 3, Pantas saja jika setiap hari kebencian Vina mulai bertambah, karena dengan sikapnya yang so cool dan playboy itu.

***

" Assalamualikum, mama Vina pulang. "

" Wa'alaikumsalam sayang,"

Setelah selesai mencium punggung tangan mama nya, akhirnya kedua nya memasuki kamar nya masing-masing.






Hayy Gaess maaf ya kalau ceritanya gak menarik, tapi insyaallah aku bkal buat semenarik mngkin mkshh.. Baca yakk jgn lup kasih suara nya dn komenn,😘😍😍💜💜🌈💝❤

Bad Girls, This Is My DearTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang