Misi Operation Ketek~
Aku udah beberapa kali ditanyain sesuatu yang berhubungan dengan mayat oleh teman-temanku yang bukan anak kedokteran. Mereka biasanya bertanya "Kalo ko-ass di rumah sakit sering masuk kamar mayat gak?", "Apa gak takut?", atau "Udah pernah megang mayat yang matinya aneh belom?"
Dulu, aku menjawabnya dengan menggelengkan kepala. Namun, setelah masuk ko-ass Forensik, banyak sekali cerita-cerita yang menjawab pertanyaan temenku itu. Pertanyaan yang sayang banget kalo Cuma dibalas dengan anggukan kepala. Forensik mempunyai kelebihan dibandingkan dengan bagian lain. Pasien disini ga pernah ngeluh! Ya iyalaaaaaaah, orang pasiennya mayat. Kalo mereka pada komplen, bisa-bisa dokternya pada ngibrit.
Berita-berita kriminal yang kita dengar biasanya diakhiri dengan reporter yang mengatakan "Mayat langsung dibawa ke rumah sakit untuk diautopsi." Nah,dokter ahli forensiklah yang bertugas setelahnya. Dari mulai identifikasi si mayat, melakukan autopsi atau pembedahan mayat untuk mencari penyebab kematian dan lain-lain.
Tapi di forensik ini ada ga enaknya juga, disini aku harus membiasakan diri mencium bau busuk yang berasal dari mayat dan harus terbiasa melihat ulat-ulat belatung yang sering ditemukan pada mayat yang ditemukan sudah membusuk. Banyak ko-ass yang jadi kurus setelah masuk masuk ko-ass ini karena nafsu makan mereka jadi berkurang. Boleh juga tuh dijadikan salah satu alternatif untuk menurunkan berat badan.
Aku masuk bareng Fifi,seorang cewek turunan china anggota kelompok belajarku dan Entong ( nama sahabatku dikuliah.) Dia mempunyai sifat yang berkontradiksi satu sama lain, yakni tomboy dan cengeng. "Asikkk.. aku masuk bareng kau Fi! Pasti seru nih,"kataku gembira sambil memegang surat izin bagian forensik. Fifi mendengus kesal.
"Asik?"Fifi terlihat sangat khawatir. "Asik kau bilang,Nau? Kau tau gak kalo kita masuk bertiga?"tanyanya.
"Satu lagi siapa?"tanyaku penasaran. Bebarengan dengan pertanyaanku, tiba-tiba saja ada bau yang sangat amat tidak enak. "Ehh! Kau belom mandi ya,Fi?!" Fifi langsung mengarahkan pandangannya ke belakangku. "Tuh orangnya ada di belakangmu."balas Fifi sambil menutup hidungnya.
Gubrak!!! Si Neni!! Temenku yang superduper bau ketek! Sumpah deh, bau banget nih cewek. Wajahnya yang selalu sumringah dan rambut sebahunya yang selalu basah di pagi hari bakalan mengisi hari-hariku di forensik. Bukan hanya bau,cewek ini pedenya juga selangit. Kalo bicara suaranya selalu ceria dan teriak-teriak. Kayaknya terdengar sampai ke planet mars saking kerasnya. Bubbly personality-lah istilahnya. Saking Bubbly-nya, kalo tulis ga ada yang berani nyontek ke dia. Dulu pernah temanku coba nyontek e si Neni pas ujian semester.
Faiz : Pssst!! Neni! Nomer enam jawabannya apa?
Si Neni : ( sambil teriak ceria ) Oooooh!!!! Nomer enam jawabannya AAAAAAA!!!!
Langsung saja pengawas ujian memarahi mereka berdua. Saking kerasnya suara si Neni, sampai-sampai sebuah pesawat mendarat darurat di pekarangan sekolah.
Tiba-tiba si Neni senyum-senyum menunjukan giginya yang jarang-jarang. Tepat tiga jengkal dari mukaku. "Eh Prenss, aku masuk bareng kalian berdua loh."ujarnya sok asik.
"Beneran nih, Neni?"tanyaku serasa tidak percaya. Suaraku langsung bindeng karena efek menahan nafas.
"Iya doooong! Uuuuh pokoknya bakalan asyik nih! Cihuuyyy!"katanya sambil lompat dan mengangkat kedua tangannya keatas.
Fifi mendadak koma. Mulutku pun jadi berbusa.
Malamnya aku menelpon Fifi. "Fi! Gawat !!! gimana tuh besok?"tanyaku khawatir.
Suara Fifi lemes banget, "Aku pasrah deh Nau.. bayangin aja, masuk forensik berhadapan dengan mayat-mayat yang udah bau busuk, eh.. temen kita malah bau ketek!"
"DOUBLE BAU!"Teriakku via telepon.
"Tepat sekali Nau."Fafa setuju sambil sesekali menghela nafas. Setelah diam beberapa menit ditelepon aku cerita ke Fifi, "Fi.. kau tau gak, aku udah melatih pernafasan dari tadi sore. Caranya aku masuk ke dalam bak mandi dan belajar tahan nafas!"
Suara Fifi terdengar kurang bergairah dan berkata,"Kalo aku udah pake jepitan jemuran dihidungku sejak kita pulang tadi,Nau !!"
Nasib ... nasib ...
***
Keesokan harinya, aku dan Fifi menuggu si Neni di dalam ruang diskusi untuk menghadap dokter pembimbing. Ini adalah ritual hari pertama ko-ass. Kita diberi surat izin dari kampus untuk diserahkan ke stase yang akan kita jalani. Seketika muncul bau-bau an tidak sedap. Mirip bau persilangan anak kuda nil yang kawin sama onta. Pasti dia datang.
"Haiiiiii."
Ugh.. that annoying voice.
"Maaf ya aku telaaat,abis tadi mau mandi gak ada air. Pompanya rusak. Jadi ya aku mandi pake air seadanya aja."katanya dengan gaya centil.
"MAKSUD LOOOOH?"Teriak Fifi bete.
"Udahlah Fi,jangan marah ... mandi gak mandi baunya sama aja kok."bisikku.
Lalu kamu bertiga menghadap dokter pembimbing. Seingatku, saat itu adalah sesi perkenalan tercepat dengan dokter pembimbing selama aku menjadi ko-ass.
"Selamat pagi, Dok ... kami ko-ass junior yang baru masuk hari ini,"ujar Fifi memperkenalkan diri. Dokter pembimbing itu seperti mencari-cari darimana bau tidak sedap itu berasal.
"Selamat datang di forensik,letakkan surat kalian di meja saya. Sekarang kalian keluarlah,"
That's it. Huahaha ...
Sesampainya di ruang diskusi Fifi berbisik kepadaku. "Gawat!! Dokter forensik yang tiap hari nyium bau mayat aja ga kuat,apalagi kita?"
Bau ketek menurutku adalah hal yang sangat sensitif untuk dibicarain ke orangnya langsung . kita lebih bisa ngomong "Wah! Kamu ketombean ya. Pasti sampo-nya gak cocok tuh." Atau "Wah! Kamu kok jerawatan sekarang," ketimbang disuruh ngomong "Wah! Kamu bau ketek ya!". Aku langsung mikirin cara asyik untuk menegur orang yang bau ketek tanpa menyinggung perasaannya.sebuah ide tiba-tiba terlintas di otakku. Berhubung lagi gak ada si Neni,aku berunding lagi bersama Fifi. Kesepakatan kita akhiri dengan membuat misi khusus yang diberi nama "Operation Ketek". Tujuannya adalah menemukan cara agar si Neni bisa wangi dan tidak menganggu konsentrasi belajar teman-temannya di forensik.
Oh ya, dulu aku pernah baca di satu artikel, ada penelitian di Amerika yang mengoleskan keringat dari ketek laki-laki ke atas bibir puluhan wanita muda. Setelah ditunggu beberapa saat, skala moodnya diperiksa. Hasilnya ? ternyata aroma ketek laki-laki dapat meningkatkan mood wanita muda dan dapat mengurangi stres! Masalahnya, apa yang terjadi kalo sebaliknya? Keringat ketek si Neni dioleskan keatas bibirku? Yang ada bibirku jadi tempe bacem.
"Operation ketek" dilakukan siang hari sebelum pulang ko-ass. Caranya ? Aku berhasil memasukan satu bungkus bedak BB harum sari ke dalam tas Neni beserta tulisan kecil bertuliskan "Pakailah bedak ini sebelum mayat-mayat lari."
To Be Continue...
[ Picture of Neni sang Bau Ketek yang Genit]
KAMU SEDANG MEMBACA
Diary NAU [ Humor Receh ]
Humor✔️CERITA KOMEDI DENGAN SEGALA KISAH ANEH TIADA TARA,WARNING BAGI YANG MAU BACA JANGAN LUPA SIAPIN TISU MENYAN DAN KAWAN-KAWANNYA.OKAYYYYY🔥 Apa itu Ko-Ass? Ko-ass atau Co-ass ini artinya bukan "Bersama-sama bokong." Tapi merupakan kepanjangan dari k...