Chapter4

520 22 1
                                    

Kini senjapun hampir tiba,ali akhirnya memutuskan untuk mengajak prilly pulang.

"Prill pulang yuk udah mau gelap nih"

"Yahhh andaikan aku punya doraemon rasanya aku mau menghentikan waktu " gumam prilly

"Menghentikan waktu? Untuk?" tanya ali

"Biar aku tetap disini bersama kakel selamanya" lirih prilly

Ali meletakkan tangannya diatas kepala prilly,menatap matanya dengan intens.

"Gue gak tahu kenapa lo bisa jatuh cinta sama gue,tapi gue bersyukur bisa dicintai sama gadis sebaik lo yang mau berkorban buat orang yang sama sekali gak cinta sama lo,lo denger yah prill gue mau lo selalu ada disamping gue jangan pernah pergi tinggalin gue karena gue nyaman sama lo,lo gak perlu doraemon gue mau salalu sama-sama lo karena lo gue merasa hidup gue sedikit lebih berarti" lirih ali begitu dalam.

Prilly membalas ali dengan sentuhan hangat tangannya dipipih ali.

"Gue punya janji sama satu orang bahwa setelah dia pergi gue harus bisa buat lo jatuh cinta sama gue,gue harus hapus setiap air mata yang mengalir dipipi lo,lo mungkin bertanya siapa orang itu tapi lo gak perlu tahu siapa dia,tapi satu hal yang harus lo tahu gue cinta sama lo bukan karena janji itu tapi karena gue mau lo bangkit dari segala keterpurukan lo,gue cinta sama lo karena hati lo yang butuh obat untuk segala luka yang bersarang dihati lo,dan gue mau lo tahu kalau cinta cewe freak ini itu tulus dari sini" prilly membimbing tangan ali menyentuh dadanya.

Perlahan air mata ali terjatuh begitu saja ia merasa terharu mendengar ucapan tulus dari bibir mungil prilly.

"Ihh kok gue jadi nangis gini sih" ujar ali mengusap air matanya.

"Kenapa? Lo malu? Kenapa harus malu?
Lo tahu gak kenapa cewe sering nangis?
Itu semua karena dia mau melepaskan segala beban hatinya walaupun dibilang cengeng tapi terkadang air mata itu sanggup buat sicewe bernaafas lega jadi sebernya bukan cengeng tapi cewe itu pengen buru-buru hatinya lega tanpa beban.
Jadi lo gak usah malu untuk nangis dihadapan gue bahkan bahu gue ini siapa sedia untuk jadi tempat pelampiasan air mata lo karena gue tahu sejujurnya lo rapuh li rapuh!!!" lirih prilly.

"Kenapa dari sekian banyak orang harus lo yang tahu tentang gue? Gue malu hiks malu hiks malu" isak ali tertunduk.

"Hei kenapa harus malu? Setiap orang punya masalah yang mungkin gak bisa diselesaikan sendiri dan butuh orang lain untuk bantu kita,dan disini gue mau bantu lo kakel,nangis sepuas hati lo supaya semua beban lo lepas dan lo bisa sedikit lega" lirih prilly membimbing kepala ali untuk bersandar dibahunya.

Kini ali terus menangis dibahu prilly mengingat segala sesuatu yang telah terjadi dalam hidupnya mulai dari kehilangan kakeknya,keluarganya yang terpecah belah,dan papahnya yang kini memintanya untuk mengikuti jejaknya menjadi mafia besar.
Air matanya terus mengalir sampai-sampai bahu prilly basah.

"Nangis keluarin semua uneg-uneg lo gue yakin lo akan lebih tenang" prilly mengelus kepala ali penuh perasaan.

"Hiks udah ah gue jadi cengeng gini" lirih ali lalu mengusap air matanya.

"Wailah banjir" lirih prilly menatap bahunya yang basah kuyub.

"Lo sih eh jangan bilang-bilang kalau gue nangis yah! Tengsin tahu"

"Hahahahaha disaat seperti ini aja lo masih mikirin tengsin kakel,kakel gimana udah lebih tenang dan lega kan" tanya prilly dengan senyum khas prilly.

"Lo sih ah pokoknya awas aja yah kalau lo bocor gue putusin!!"

"Eh enak aja yang berhak mutusin atu enggak kan prilly inget yah kakel udah kalah main basketnya yang menangkan prilly”

" skak mat deh gue"gumam ali

ANNOYING GIRLTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang