Temu kangen

143 9 0
                                    

"Bang aka?" lirih kirana dengan mata berkaca kaca,setelah mengingat semuanya.
Setelah itu kirana langsung berlari memeluk alaska erat,sangat erat.
Seakan tak ingin kehilangan,lagi.

"Udah,jangan nangis,umm kia masih sama,cengeng kayak dulu hahahaa.." ucap alaska membalas pelukan itu tak kalah erat sambil mengelus rambut kirana pelan.

Ceklek.

Pintu terbuka lalu menampilkan wajah clara dan tasya.
Mereka berdua pun kaget,sama seperti yang ada di ruangan ini kecuali,hisyam,kirana dan alaska.

"Ehh..ehh ehh..apaan ini..kok main peluk pelukan sii..aaaa kan jadi pengen di peluk cogan." ungkap tasya ketika melihat adegan pelukan tersebut.

"Berasa di tikung sahabat sendiri ya?" gumam bang Reno.

"Idih,itu aska kesurupan setan apa sih? Kok jadi sweet gitu?" tanya javin ke Ryan yang masih sama terbengong.

"Keajaiban dunia brehh." jawab ryan asal.

"Aaa..kok lu peluk gue sii..." pekik tasya ketika tubuh nya di tarik ke pelukan cavin.

"Tadi lo bilang pengen di peluk cogan? Ini udah kan?" tanya cavin sok polos sambil melepaskan pelukan nya dengan tasya dan setelah nya,ia lari.

"Hehhh dasar modus..sini loo ih kutil valak!!!" teriak tasya lalu ikut lari mengejar cavin.

"Bang aka jahat ih!! Kenapa pas minggu pagi waktu itu kia samperin ke rumah tapi rumah bang aka udah ga ada orang,semuanya udah kosong,kenapa bang aka pergi gak bilang bilang ke kia? Kia ga penting ya? Sampe bang aka pergi gak pamitan sama kia..hikss hiks bang aka jahat sama kia..hiks..hiks." ungkap kirana sambil menangis.

"Akaa udah pamit ke bunda sama ayah,pas kia sama isam di rumah oma.." ucap alaska sambil menghapus air mata kirana.

"Tapi kia gak di kasih tau sama mereka bang aka pergi kemana..mereka cuma bilang bang aka pindah rumah." kata kirana lirih sambil menundukan kepalanya,agar tangis nya tak di lihat.

"Aka kan juga dulu belum ngerti kia itu mau kemana..maafin aka ya kia?" tanya alaska sambil mengangkat wajah kirana lalu menghapus air matanya yang terjatuh kembali.

"Jangan tinggalin kia lagi,kia mohon." lirih kirana lalu menyembunyikan wajah nya di dada bidang alaska.

"Aka janji,gak akan ninggalin kia lagi." jawab alaska lalu mencium puncak kepala kirana.

Prookkk prokk prok

Riuh tepuk tangan memenuhi ruangan,ketika melihat adegan tadi.

"Waahh ga nyangka gue...hidup lo sedrama itu ska.." ucap ryan asal ceplos sehingga di hadiahi tatapan tajam menghunus milik alaska.

"Nah kan..kita berasa jadi nyamuq." kata maudy sambil senyum senyum sendiri.

"Nah guud,2 in." kata Ryan membenarkan apa yang maudy katakan.

"3 in." ucap clara sambil tertawa.

"4 in." ucap javin sambil terkekeh pelan.

"5 in lah." kata hisyam meledek kirana yang wajah nya sudah seperti kepiting rebus.

"Kia,ayo luar." ajak alaska sambil melihat manik mata coklat tua milik kirana.

"Di sini aja." tolak kirana halus.

"Ayo,ga terima penolakan." jawab alaska datar lalu menarik tangan kirana menuju taman rumah sakit.

Untung,kia ga nolak gue bawa ke luar,kalo dia masih di dalem ntar anak anak pada liat blushing nya kia,gak ikhkas gue.- batin Alaska sambik tersenyum smirk.

Perfect LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang