Setelah beberapa tahun penelitian di tutup, Prof. Doni kembali mengumpulkan seluruh anggotanya, bukan karena ada misi atau tugas, tapi karena ada sebuah panggilan yang menjelaskan ada sebuah pesawat tidak di kenal mendarat di bumi, tepatnya di kota Vargas. Panggilan ini datang dari komandan tentara kota Vargas. Prof. Doni langsung mengerahkan 2.000 pasukan dan juga Komandan Haris, Anas, dan Anggi untuk memimpin pasukan tersebut. Di perjalanan menuju kota Vargas Anas berfikir bahwa pesawat itu adalah makhluk asing yang ada di planet Esthile, tapi dia mencoba untuk melupakan kejadian itu. Setelah menempuh perjalanan yang cukup jauh, mereka sampai di kota Vargas, Mereka langsung ke tempat kejadian. Disana mereka hanya melihat sebuah pesawat yang cukup besar dan tidak ada pergerakan sama sekali dari dalam pesawat. Komandan Haris memerintahkan Anas dan Anggi beserta 6 anggota lainnya untuk memeriksa pesawat dari dekat. Anas, Anggi dan lainnya langsung menuju pesawat itu, mereka memeriksa seluruh bagian pesawat. Awalnya tidak ada yang aneh dari pesawat, tapi di sebuah bagian pesawat Anas menemukan simbol aneh, Anas merasa seperti pernah lihat seperti yang ada di gambar, dan dari arah belakang ada tembakan yang di arahkan ke Anas dan yang lainnya. Anggi mencoba mencari asal tembakan itu, tapi Anas melarangnya dan menyuruh untuk kembali ke markas, mereka pun kembali, tapi saat mereka hampir keluar ada sebuah makhluk asing berdiri di depan pintu keluar pesawat itu, Anas mengatakan kepada Anggi bentuk makhluk itu seperti makhluk yang ada di planet Esthile, Anggi langsung menembak ke arah makhluk itu tapi peluru itu tidak mempan, mereka mencoba mencari jalan lain, tapi makhluk ini bertambah banyak, sepertinya mereka mencoba menjebak Anas, Anggi dan lainnya, pertarungan terjadi di dalam pesawat itu. Setelah pertarungan berlangsung lama Anggi melihat jalan keluar sudah tidak ada yang menjaga, dia langsung menarik Anas untuk keluar dan juga mengajak anggota lainnya, akhirnya mereka berhasil keluar, tetapi hanya tersisa Anas, Anggi dan 1 anggota lagi. Pesawat makhkuk asing itu langsung terbang dan mengeluarkan ratusan pesawat lainnya dan mulai membombardir kota Vargas. Prof. Doni menyuruh komandan Harus untuk mengerahkan pasukannya secepatnya. Akhirnya 2.000 anggota ia kerahkan untuk di bagi 3 team, yaitu team darat, udara, dan laut. Anas memimpin pasukan laut, Anggi memimpin pasukan udara, sementara Komandan Haris memimpin pasukan darat. Pertempuran terjadi sangat hebat banyak korban berjatuhan dari anggota prof. Doni, maupun anggota makhluk asing itu. bangunan-bangunan hancur dan banyak juga warga sipil yang meninggal. Di sela sela pertempuran yang terjadi, ada sebuah pesawat yang sama dengan makhluk dari Esthile ini, dan lebih besar. Anas yang memimpin pasukan udara mencoba waspada , dan tidak lama kemudian pesawat yang sangat banyak muncul dan langsung menyerang Anas dan pasukannya. Jumlah pasukan Anas yang tidak sebanding membuat Anas kuwalahan, dan saat mencoba menghindari pesawat- pesawat itu, dari arah belakang pesawat Anas ada rudal yang sudah mengunci pesawat Anas, Anas mencoba menghindar, Anggi mencoba membantu Anas dengan meluncurkan rudal, tapi rudal itu di halau oleh pesawat makhluk asing itu dan rudal makhluk asing itu pun mengenai pesawat Anas kemudian meledak begitupun pesawat yang di tumpangi Anas juga meledak, kejadian itu membuat Anas tewas, Anggi yang melihat kejadian itu, sangat sedih dan menghubungi komandan Haris, untuk memberitahu kejadian ini. Komandan Haris tidak bisa mengatakan hal lagi, karena Anas merupakan assisten dan teman yang sangat dekat dengan dia. Setelah itu Anggi dan komadan Haris mencoba menyelesaikan perang ini. Saat komandan Haris akan meluncurkan sebuah misil, ada 3 pesawat menuju ke arahnya dan pesawat ini langsung meluncur ke arah tank yang di kendarai komandan Haris ledakan pun terjadi, Komandan Haris tewas atas kejadian ini, pasukan prof. Doni semakin sedikit.