Setelah mereka istirahat , pagi hari mereka langsung berkumpul untuk melanjutkan misi. Kom.Anggi, kali hanya akan membagi 2 team saja, team A di pimpin oleh Kom.Anggi dan juga Rendy, sementara team B di pimpin oleh Vian. Mereka berpencar, team A menuju tempat ledakan sementara team B menuju jejak pelarian suatu makhluk yang di duga penyebab ledakan itu.
Setelah melalui perjalanan yang panjang, team Kom.Anggi dan Rendy sampai di tempat kejadian. Mereka melihat satelit peneliti masih baik dan tanpa ada bekas ledakan, tetapi banyak mayat tergeletak di luar. Kom.Anggi memberi tugas Rendy untuk menelusuri satelit ini bersama 4 anggota lainnya, Rendy pun langsung masuk dan mulai menelusuri satelit ini. Pertama kali masuk Rendy melihat bagian dalam satelit ini seperti dalam keadaan baik dan rapi. Tapi Rendy berfikir bahwa jika ada ledakan pasti bagian dalam hancur. Rendy mencoba menelusuri terus tempat ini. Sementara Kom.Anggi dan anggota lainnya mengawasi dari depan jika ada makhluk aneh kemarin datang lagi.
Setelah lama menelusuri satelit ini, Rendy memutuskan kembali ke Kom.Anggi karena tidak ada hal yang menurut dia mencurigakan hanya saja di dalam terlihat sangat rapi walau telah terjadi ledakan. Saat ia sampai diluar, dia langsung menjelaskan keadaan di dalam ke Kom.Anggi. Setelah mendengar penjelasan Rendy, Kom.Anggi mencoba menghubungi Prof.Doni untuk memberitahu hal ini, setelah itu Prof.Doni memerintahkan Kom.Anggi untuk mengidentifikasi mayat yang ada di satelit peneliti itu. Setelah di teliti, Kom.Anggi dan team tidak menemukan luka bakar sedikitpun, hanya ada bekas tusukan dan pukulan. Setelah mengetahui hal ini prof.Doni memutuskan untuk pergi ke sana, dan mengajak seorang dokter ahli bedah yaitu Dokter Fiko, untuk mengidentifikasi secara lanjut. Prof.Doni dan dokter Fiko langsung menaiki pesawat dan menuju planet X. Sesampainya mereka disana, Prof.Doni dan Dokter Fiko langsung menuju lokasi Kom.Anggi, Setelah itu Dokter Fiko langsung membawa mayat ini ke pesawat dan mulai mengidentifikasi. Saat di identifikasi, ternyata mayat ini terkena inveksi dari cairan yang cukup aneh dan membuat dia sulit bernafas kemudian tewas. Setelah proses identifikasi selesai, mayat ini di kubur. Prof.Doni mulai memikirkan ledakan yang terjadi, karena ledakan itu terlihat di monitor pemantau luar angkasa. Hari semakin gelap dan Prof.Doni serta yang lainnya memutuskan untuk meneruskan masalah ini besok, dan menginap di planet X. Rendy mencoba menyarankan kepada Kom.Anggi untuk lebih baik pulang ke bumi dari pada menginap, tetapi Kom.Anggi mempunyai pemikiran yang sama dengan Prof.Doni. Sementara Vian menyiapkan alat alat yang akan ia bawa untuk melanjutkan misi ini besok, kali ini team di bantu oleh Prof.Doni. Mereka pun beristirahat untuk misi besok.