Don't forget to Vote, Comment and Share.
Happy reading guyss!!!!!!
.
.
.
.Yerim POV
"Yerim! Wake up! Apa kau tidak bekerja?!"
Aku pun menutup seluruh tubuhku dengan selimut dan menutup kedua telinga ku dengan rapat agar tidak mendengar teriakan yang membuatku kesal setiap pagi nya.
"Yerim! Kau akan terlambat! Bagaimana jika kau menikah dan memiliki suami nanti?!" Aku merasakan tarikan selimut dengan kencang membuat selimut ku sudah tidak menyelimuti tubuh atas ku lagi.
"Mama please lima menit lagi aku janji." Ucapku dengan malas seraya kembali menutup selimut ku lagi tapi aku merasakan pukulan di kepalaku membuat kepalaku sangat pusing sekarang.
"Mam kau bukan ibu tiri ku kenapa kau sangat kasar sekali!"
"Lihat Jungwoo bahkan sudah sarapan bersama Papa dan kau masih di bawah selimut mu ini, kau sangat berbeda sekali dengan Kakak mu padahal kalian hanya berbeda satu tahun. Sekarang mandi atau Mama akan bilang Bibi Kim untuk memecat mu." Ucap nya panjang lebar membuat ku mau tidak mau harus bangun karna lima menit ku sudah terpakai ocehan nya dan aku malas jika Ibuku sudah membandingkan ku dengan kakak laki-laki ku yang hanya berbeda satu tahun dariku. Dengan malas aku pun bangun dari ranjang kesayangan ku lalu melangkah kearah kamar mandi untuk membersihkan diri.
Setelah selesai dan siap untuk bekerja aku pun langsung turun kebawah menuju meja makan untuk bergabung bersama dengan yang lainnya, aku pun menyapa Ayahku dan mencium pipi nya dengan lembut dan menyapa kakakku yang tengah sibuk memainkan ponsel nya.
"Kau tidak akan terlambat sayang?" Tanya Ayahku dan aku pun menatap jam di tangan lalu menggeleng pelan.
"Kemarin aku lembur dan Doyeon mengatakan aku tidak perlu terburu-buru untuk—" Ucapan ku terhenti saat mendengar dentingan dari ponsel ku yang khusus untuk Doyeon. Aku pun langsung melihat pesan dari Doyeon dan meringis.
"Ok sepertinya aku harus pergi, Doyeon membutuhkan ku." Ucapku lalu meneguk susu murni yang sudah di sediakan lalu mengambil dua potong sandwich buatan Ibuku.
"Hati-hati Baby girl." Ucap Ayahku saat aku salam padanya, lalu aku berlanjut ke Ibuku yang menekuk wajahnya kesal.
"Jangan sering cemberut Mam, akan bertambah banyak kerutan di wajahmu itu. Bye." Aku pun langsung berlari keluar rumah mengabaikan teriakan kesal Ibuku dan gelak tawa Ayah dan Kakakku. Aku pun langsung melangkah kearah mobil kesayangan ku yang sudah di siapkan di depan rumah lalu masuk kedalam nya, bersiap dan mengendarai nya dengan kecepatan sedang.
.
.
.
.Sebelum menuju kantor aku pun mampir ke Cafe langganan ku di saat memiliki waktu sebelum bekerja atau biasanya aku datang saat pulang kerja, dan hari ini aku sangat ingin Ice Coffee dengan campuran Cream. Aku tidak bisa menahan nya lagi, aku harus membeli itu sekarang.
Berbicara soal pekerjaan, aku bekerja di perusahaan Fashion milik Bibi ku, baru 3 tahun aku bekerja disana dan aku sangat nyaman karna bekerja di bagian sama seperti jurusan kuliah ku dulu, jurusan sekretaris. Yaps aku bekerja sebagai sekretaris di perusahaan Bibi ku, aku menjadi sekretaris sepupu ku yang menjadi direktur disana tanpa meminta pekerjaan pada Bibi ku dengan mudah, aku sama seperti yang lain berusaha dari awal untuk menggapai cita-cita ku. Aku bahkan mengikuti test dan tanpa Bibi ku tau jika aku melamar di perusahaan nya.
"Shit, kenapa antrian nya sepanjang ini?" Aku pun melihat jam di tanganku dan hanya memiliki waktu 20 menit lagi. Aku rasa cukup untuk mengantri dan mendapatkan minuman yang ku mau. Pantas saja mengantri ternyata ada promo perayaan Cafe ini yang sudah berdiri selama 15 tahun. Aku pun mengantri selama 10 menit dan sudah memesan minuman yang aku inginkan. Aku pun mencari tempat duduk untuk menunggu minuman ku selesai di buat.
Aku duduk di dekat jendela yang tersedia meja sepanjang jendela dan kursi yang berjajaran. Lalu mengeluarkan laptop untuk memeriksa email masuk dari klien. Aku merasakan kursi di samping ku bergerak aku pun menoleh dan membulatkan mataku karna terkejut dan terpesona.
He's so handsome and cool.
"Boleh aku duduk disini?" Tanya nya membuatku tanpa sadar mengangguk, ia tersenyum miring lalu duduk di samping ku. Aku pun meneguk saliva ku dengan susah payah lalu kembali melanjutkan kegiatan ku yang sempat tertunda. Dengan perasaan gugup aku berusaha fokus pada pekerjaan ku.
"Di kabarkan dua Member NCT Dream Mark Lee dan Na Jaemin yang ketahuan sedang berkencan. Mereka berkencan di salah satu Restaurant ternama di Seoul dan salah satu pengunjung disana melihat apa yang ia lihat-" Aku pun terkejut dengan apa yang aku lihat saat aku penasaran dengan berita di tv yang ada di Cafe ini. Aku menoleh kearah pria di samping ku, ia yang bernama Mark Lee?
"Damn!" Aku mendengar nya mengumpat dan kilat marah di balik kacamata hitam nya.
"Are you gay?" Pekik ku membuat ia menoleh kearahku terkejut dan aku mendengar bisikan dari semua pengunjung Cafe. Ia membuka kacamata nya dan aku melihat mata indah nya yang langsung menatapku. Ia terlihat tenang di balik wajah datar nya, ia tersenyum lembut padaku turun dari kursi nya lalu mendekati ku memutar kursi ku untuk menghadap padanya. Aku pun hanya diam karena aku bingung harus melakukan apa di satu sisi aku ingin menampar nya karna berani mendekati ku dan di satu sisi aku terhipnotis dengan tatapan nya.
"I'm not gay, Baby. Buktinya saat ini aku bersama mu ingin menikmati kopi di pagi hari." Ucap nya membuat ku bingung. Apa katanya tadi? Baby?
Dan tiba-tiba saja aku merasakan sentuhan basah di bibirku, hangat dan lembut.
And now, I lose my first kiss.
TBC
