1.5

26 5 0
                                    

PLAY

(Wena & Yogi)

Bingung.

Satu kata yang cukup atau bisa dibilang pas dengan keadaan Wena sekarang.

Berharap berdua dengan Sera dan bersenang-senang menikmati makanan yang cukup untuk mengenyangkan perut seukuran Wena serta menaiki wahana yang beragam untuk menciptakan kebahagiaan tersendiri.

Tapi apabila takdir berkata lain, kita tak bisa mengelak kalau sudah jalan hidup seperti ini, dengan suasana canggung diam dengan pemikiran sendiri bersama Yogi yang kaku kayak triplek diantrian yang panjang nya kayak sungai han.ggg

Di antrian cukup untuk menunggu dalam diam, tanpa kata untuk menghilangkan keheningan.

"Silahkan untuk berapa orang?"

"Dua,"

"Jadi empat puluh ribu,"

Wena mengeluarkan uang pas untuk membayar, sedangkan Yogi hanya diam melihat sekeliling.

"Ini tiket nya, silahkan."

Setelah bayar Wena dan Yogi langsung masuk dan duduk ditempat yang masih kosong yang ternyata sisa dipaling belakang.

Tanpa banyak omong Wena duduk ditempat yang tersedia ya sisaan sih lebih tepatnya.

Dan Yogi pun juga ikut duduk, gak lama karena semua sudah penuh, mulai berjalan.

⬅➡

"Kalo gak berani bilang dari tadi, Gi." Ucap Wena yang tadi panik tapi sekarang malah ketawa dan kasian sama Yogi takut karma.

"Bukan gak berani, cuman takut." Masih dengan keadaan syok, Yogi ngelak.

"Sama aja, udah sekarang cari makan mau?" Tawar Wena merasa lapar dan mengajak Yogi untuk menghilangkan rasa syok dengan mengisi perut.

"Boleh,"

Dengar kata makan Yogi seakan penuh dengan energi, dan tanpa sadar tangan Yogi menarik tangan Wena pergi menemukan tempat makan.

Wena yang ditarik oleh Yogi hanya ikut dalam diam mengikuti kemana Yogi mau.

"Itu mau?"

"Iya,"

Sesampainya Yogi dan Wena langsung masuk dan duduk dikedai yang cukup luas untuk ditempat bermain.

Tangan Yogi memberi isyarat untuk memesan makanan tapi tak ada pelayan satu pun yang menghampiri.

"Kayaknya nyamperin langsung, Yogi mau apa?"

"Samain,"

Seperti dugaan nya, memang harus mesan di kasirnya langsung dan mengantarkan pesanannya sendiri dimeja pelanggan.

Akhirnya Wena beranjak dari duduk nya dan mengantri untuk pesan makanan untuk dirinya dan Yogi.

"Silahkan mau pesan apa?" Tanya mbak kasir.

"Yang recomended dua,"

Karena baru pertama kalinya Wena mengunjungi kedai ini, Wena tak tau mana yang enak.

Kalau dilihat dari kedainya cukup banyak pelanggan, mungkin makanannya enak dan murah.

Tak sedikit restoran, kedai ataupun kafe yang punya banyak makanan dan minuman serta snack yang enak dan murah yang Wena tau tapi tidak sepenuhnya murah cukup standar untuk anak SMA kayak Wena.

Biarpun orang tua Wena punya banyak uang tapi Wena ingin hidup hemat tak perlu menghabiskan untuk yang tidak perlu.

Wena tempe banyak tempat makan yang enak karena mempunyai hobi datang ke tempat makan yang belum ia tau atau belum ia datangi.

Because I Love YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang