LIBURAN?

1.6K 72 3
                                    

Hari ini sekolah Boboiboy dan kawan-kawan pembagian rapot. Ya karena sedikit lagi tahun baru telah tiba, mereka menyambut pembagian rapot itu dengan suka duka. Iya, liburannya di sukain, dukanya karna nilai mereka yang pasti bakal jeblok :(

"Udah siap semua?" tanya Tok Aba pada Gempa yang kala itu sedang menggunakan topinya dan di jawab gelengan ragu.

"Tunggu, atok, aku masih ada yang tertinggal." sahut Bara yang sedaritadi bolak-balik kamar dan ruang tengah.

"Hey, apehal lah yang kau cari?" tanya Taufan jengah menatap saudara ke empatnya yang mondar mandir bak setrikaan.

"Aku mencari hover boad ku lah. Kau nampak tak, Fan?" balas tanya Bara sembari mengacak rambutnya yang belum tertutup topi.

"Alamak, macem hover boad pun kau cari. Nanti saja kau cari tu. Kita nak jalan sekarang, sudah hampir telat ni bagi nilainya." sela Tok Aba seraya berkacak pinggang, membuat Bara terkekeh lalu menggumam maaf.

"Jom kita jalan." ajak Gempa dengan semangat, membuat Solar, Daun, Ice, Taufan, Bara, dan Halilintar mengangguk. Tok Aba sendiri pun sudah di depan, bersedia mengunci pintu rumah.

Selama perjalanan mereka berbincang heboh, biasa, perbincangan 'rencana liburan'.

"Heleh, cakap tuk liburan je heboh. Nanti lepas bagi nilai kalian pun tetap sibuk bantu atok di kedai." celetuk Tok Aba sinis, dan membuat ke tujuh cucu kembarnya itu tertawa lepas.

.
.
.

Sesampainya di sekolah, Tok Aba menuju kelas Halilintar, Taufan, dan Gempa terlebih dahulu. Sedangkan Gempa menuju kelas Solar, Bara, Ice, dan Daun. Menyulitkan memang, apa lagi absen mereka yang jaraknya berjauhan membuat bolak balik.

"WOAH, GEMPA PERINGKAT SATU LAGI!" pekik Taufan saat melihat raport Gempa. Tidak tau diri memang, tapi untungnya kembarannya itu penyabar dan penyayang, jadi ya Taufan beruntung.

"Tak perlu di cakap lagi la, peringkat satu tuh memang sudah menjadi kekasih Gempa sejak TK." celetuk Halilintar sambil melirik Gempa, dan yang di lirik hanya terkekeh malu.

"Atok, peringkat kedua di kelasku siapa?" tanya Gempa seraya menoleh pada Tok Aba yang sedang sibuk meracik coklat panas.

"Seperti biasa lah? Fang yang peringkat kedua tu." jawab Tok Aba tanpa menoleh ke cucu-cucunya.

Ah iya sekarang mereka sudah kembali ke Kedai Kokotiam Tok Aba. Seperti yang sudah kalian lihat, Gempa peringkat pertama di kelasnya, Taufan dan Halilintar, dan Ice peringkat pertama di kelasnya Bara, Solar, dan Daun. Yang lain? Halilintar peringkat ketiga, Taufan peringkat sepuluh, Solar peringkat tujuh, Daun peringkat delapan dan yang paling parah Bara, dia peringkat dua puluh.

"Setidaknya aku masih masuk dua puluh besar!" pekik Bara tidak terima saat di ledek habis-habisan oleh Taufan dan Solar.

"Ya ya, yang paling di untungkan kamu tidak masuk kelas saat musim hujan begini." celetuk Ice sembari terkikik, dan itu membuat Bara semakin melotot tak terima.

"Assalamu'alaikum!" suara seorang gadis menginterupsi ketujuh saudara kembar itu, serempak mereka menoleh ke arah sumber suara.

"Wa'alaikumsalam Yaya, Ying, Fang, dan Gopal!" jawab mereka kompak. Walaupun Ying, Fang, serta Gopal tidak memberi salam yang sama tetapi mereka tetap menjawabnya.

"Woah, ramai kali!" seru Gopal, pemuda berkulit agak gelap itu pun berlari menyeruak masuk ke dalam kedai. "ATOK, SPECIAL HOT CHOCO SATU!" pekiknya tidak sabar, ia pun segera menaruh pantatnya tanpa melihat sekitar.

Huh, heh, hoh?Where stories live. Discover now