Part 7. Ikutan Doonngggg

350 64 4
                                    

Keesokan harinya, untuk mengisi waktu kosongnya Syifa memilih untuk menyiram tanaman dan rumput di halaman rumah. Syifa terlihat senang sekali hari itu, selain hari itu  dia tidak disibukkan dengan kegiatan  syuting, ia juga merasa senang karena sebentar lagi ia akan berlibur bersama sahabat-sahabatnya. Ketika sedang asyik berkegiatan,  mamanya memanggil dari dalam rumah.

" Dek..." panggil mamanya, Syifa pun segera mematikan keran air dan masuk kedalam rumah.
" Ya ma... Mama dimana?" Tanya Syifa sedikit mengeraskan suaranya.
" Mama di dapur dek" jawab mama Syifa, Syifa segera menuju dapur.
" Dek, tolong ambilkan garem di lemari, yang di atas situ dong " pinta mama Syifa dengan ekspresi menunjuk ke lemari dekat Syifa berdiri sekarang.

Syifa berjinjit, mencari garam yang di maksud mamanya.

" Baru yah ma?" Tanya Syifa sambil mencari.
" Iyah, kemarin sama bibi di tata disitu kok" kata mama Syifa sambil mengaduk tumisan di penggorengan
" Ini ma, seberapa?" Syifa membuka kemasan garam dan mengambil sendok.
" Dikit aja dek, nanti ke asinan, ini Uda asin soalnya, ada ikan terinya tuh " kata mama Syifa memberikan instruksi.
" Waah, kesukaan aku ini " Syifa tersenyum senang, memasukkan garam lalu mencium pipi mamanya, mamanya pun tersenyum melihat tingkah putri kesayangannya itu.
" Eh iya, semalem mama Uda tidur pas kalian dateng" mama jadi teringat kejadian semalam.
" Iya ma, kak Rizky juga langsung pulang ko semalem" Syifa menceritakan perihal semalam.
" Kasian ya, malem-malem" kata mama Syifa.
" Iyaa..." Syifa jadi teringat Rizky lagi, mau maunya menjemputnya dan mengantarnya pulang sampai larut malam.
" Gimana kabar Megan, Ali sama Verrel dek?" Tanya mama Syifa sambil memindahkan tumisan yang sudah matang ke dalam piring saji, pertanyaan yang berhasil membuyarkan lamunan Syifa.
" E.. Alhamdulillah baik ma, seneng banget kita semua, bisa satu project lagi abis ini" Syifa bercerita dengan semangat.
" Iya, Alhamdulillah ya dek, mama juga jadi bisa ketemu lagi sama mama-mama lainnya ya " mama tersenyum senang melihat putrinya yang terlihat gembira sekali pagi itu, dan juga senang karena sudah lumayan lama tidak bertemu dengan mama Rizky dan juga mama-mama yang lainnya.
"Assalamu'alaikum" bibi masuk sambil membawa kantong plastik ditangannya.
" Wa'alaikumussalam" Syifa dan mamanya bergantian menjawab salam bibi. Syifa melihat bibi nya datang.
" Bawa apaan Bi?" Tanya nya penasaran, melirik ke kantong plastik bibinya sambil tersenyum.
" Ini tadi gulanya abis neng, bibi ke Alfamart di depan" kata bibi, kemudian memasukkan gula ke dalam wadahnya. Lalu memasukkan garam yang tadi dibuka Syifa, karena asyik ngobrol sama mamanya sampai-sampai dia lupa memasukkan garam ke tempat garam yang sudah kosong di dapur.
" Eh iya bi, tadi kelupaan " Syifa meringis, bibi tersenyum melihat Syifa.
" Aaak.. bibi baik deh " Syifa memeluk bibinya dari samping sambil membeprikan senyum manisnya.

Selesai memasak semua anggota keluarga makan bersama, Syifa jadi teringat rencana yang dibuat dengan teman-temannya semalam dan dia berniat meminta ijin pada orang tuanya, sekarang.

" Pa, ma, jadi kemarin itu aku sama temen-temen punya rencana, kita mau ngadain liburan bareng, karena kan syuting baru dimulai tiga Minggu lagi, dan kita tu nggak ada kegiatan sama sekali gitu " Syifa memohon persetujuan dari papa mamanya dengan wajah imutnya
" Boleh nggak yaa..." Rajuknya lagi.
" Emang mau kemana dek?" Tanya bang Anwar.
" Ke Jepang si rencananya" Lanjut Syifa hati-hati.
" Waah jauh amat " kata bang Randy melihatnya sambil mengangkat alis sebelahnya.
" Iya sih" Syifa meringis, kemudian melihat wajah papa mamanya dengan penuh harap.
" Hmm.. berlima aja perginya?" Tanya papa Syifa.
" Iya pa, jadi kita mau backpaker an gitu " Syifa bercerita dengan semangat.
" Backpacker an? emang bisa.. " lirik bang Randy yang duduk disebelah Syifa sambil mendekatkan wajahnya, memperhatikan Syifa seperti tak yakin dengan Syifa.
" Ih... Abang " Syifa memencet hidung abangnya itu.
" Aduh" bang Randy meringis sambil mengusap-usap hidungnya.
" Boleh ya Pa... Ma... " Syifa merajuk lagi.
" Hmm, mama ikut ya " Mama Syifa meminta untuk mengikuti putrinya itu dan Syifapun melongo mendengar mamanya barusan.
" Tapi ma... Kita perginya backpacker an gitu, nggak pake travel, nanti kalo mama ikut gimana dong... " Syifa bingung menjelaskan.
" Yah mama backpacker an juga dong" mama tersenyum, Syifa pun tersenyum pasrah.

ASA SENJATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang