"Lily?"
Lily menoleh kebelakang.
Berdiri seorang pria, memakai jas hitam. Rambut nya sama persis seperti pria yang beberapa waktu lalu datang kerumahnya, coklat keemasan.
Pria itu tersenyum.
"Ternyata kau lebih manis dan cantik dibandingkan kalau di foto."
"Apakah itu sebuah pujian atau hinaan?"
Pria dihadapannya, yang Ia yakini adalah Jared 'palsu' terkekeh.
"Anggaplah itu sebuah pujian. Hm, boleh aku duduk?"
"Ya, tentu."
Seperti tidak ada kecanggungan diantara mereka. Ya, tidak ada. Mungkin?
Kalian tidak tau kan, bagaimana irama detak jantung Lily saat ini. Seperti seseorang yang sedang bermain drum.
"Sebelumnya, aku ingin meminta maaf padamu."
Lily menatap mata pria dihadapannya dalam-dalam.
"Maaf atas semua yang sudah ku lakukan padamu."
Pria itu menghirup oxygen penuh, lalu dikeluarkannya dengan perlahan.
"Aku memang bukan Jared. Tetapi aku kakaknya."
Mendengar pernyataannya, Lily sedikit terkejut. Kakak? Seingat Lily, Jared pernah bilang bahwa kakak satu-satunya yang Ia miliki sudah lama meninggal.
"Pasti dulu Jared pernah berkata kalau aku sudah meninggal?"
Pria itu tertawa miris. Sorotan matanya terlihat sendu.
"Dulu Ia sangat membenciku, karena aku yang selalu dibangga-banggakan oleh kedua orang tua kami. Sebenarnya tidak. Kami menyayanginya. Bahkan aku lebih menyayangi Jared dari pada diriku sendiri.
Beberapa bulan yang lalu, Jared meninggal karena kanker yang dideritanya. Ia bilang, tolong jaga Lily."
Lily, yang sepertinya tertarik dengan cerita pria tersebut bungkam. Menjagaku? Kenapa harus aku?
"2 tahun yang lalu, Jared bercerita pada sepupu kami, kalau Ia tidak sengaja bertemu dengan wanita yang sudah lama tidak Ia jumpai dan jatuh cinta padanya.
Ia bilang, Ia selalu mengikuti kemanapun wanita itu pergi dan hanya berani memperhatikan dari jauh. Tidak berani bertemu wanita itu dengan alasan, Ia sudah tidak memiliki rambut."
Pria yang bernotabane kakak dari Jared menggenggam kedua tangan Lily.
"Perempuan itu adalah kau, Lily. Saat detik-detik kematiannya, Ia memintaku untuk menjagamu. Aku bingung. Tidak tau harus bagaimana. Dan saat itu, beberapa minggu lalu, aku sedang memainkan ponsel milik Jared.
Dan aku menemukan ada nama mu di Line mikik Jared. Dan ya, kau pasti tau cerita selanjutnya bagaimana."
Lily tidak bergeming. Pikirannya berputar-putar. Ia tidak percaya dengan semua ini.
Jared sudah menjadi stalker ku selama 2 tahun dan Ia mencintaiku.
Jared mengidap penyakit kanker.
Lalu, kakak Jared yang berpura-pura menjadi Jared.
It's too complicated.
"Ohya, bagaimana kalau kita mulai dari awal? Namaku, Justin Bieber. Kau bisa memanggilku Justin."
Ia mengulurkan tangannya, tentu saja Lily menjabatnya.
"Aku Lily. Lily Romanov." Lily mengembangkan senyum diwajahnya.
*
KAMU SEDANG MEMBACA
LINE [j.b]
RomanceBerawal dari LINE dan semuanya berubah. [convertation on line] ------------------------ status: completed justin and chloe fanfiction all rights reserved