Dendam 2

991 96 15
                                    


Rumah megah nan mewah itu masih dalam suasana berkabung, kehilangan seseorang yang sangat di sayangi adalah hal yang paling menyakitkan apalagi itu orang tua kita sendiri, Sehun hanya tahu jika appa nya meninggal karena penyakit yang di deritanya, dia terduduk lemas menatap peti mati sang ayah yang akan segera di semayamkan.

Senyuman tersungging di wajah cantik sang kekasih tanpa Sehun ketahui dialah dalang dari semua ini, rasa bangga akan serangan yang dia lakukan membuatnya bahagia.

Suho yang dari tadi memperhatikanya sedikit heran dengan kekasih adiknya itu, kenapa dia selalu merasa mengenal wajah mungil yang terlihat polos itu sejak lama, tapi sayang dia tak bisa mengingat begitu jelas.

"Baek.. pulanglah kamu tak perlu menemaniku, aku tahu kamu lelah jadi istirahatlah"
Baekhyun menggelengkan kepalanya kemudian merangkul tangan Sehun erat.

"Aniyo... aku akan menemanimu disini, aku tidak mungkin meninggalkanmu di sa'at seperti ini"
Karena jika aku pulang aku tidak bisa mengawasi kakakmu

"Tapi kamu harus istirahat sayang"

"Kita akan istirahat bersama-sama setelah semua selesai"

"Apa kamu mau menemaniku malam ini?"
Sehun bertanya penuh harap dan harapanya terkabul sa'at dia melihat Baekhyun menganggukan kepalanya

"Gumawo sayang"
Kecupan hangat mendarat di kening Baekhyun sebagai ungkapan bahagianya.

Acara pemakaman berjalan lancar, Baekhyun kembali pulang kerumah Sehun, dia menemani Sehun di kamar sambil menyuapinya karena dia tak mau makan dari pagi.

"Sehun, makanlah buka mulutmu"

"Aku tidak lapar Baek"
Baekhyun meletakan piring yang dia pegang di atas nakas, dia menggeser badanya agar sejajar dengan Sehun, mengangkat tangan kananya kemudian masuk kedalam dekapan sang kekasih.

"Jika kau begini terus kau akan sakit, apa kau tega melihatku pulang pergi bekerja jalan kaki?"

"Ck... Jadi kamu peduli padaku karena itu?"
Sehun terlihat kesal dia menggeser  menjauh,sedangkan Baekhyun tersenyum melihat tingkah Sehun.

"Kamu malah tertawa? "
Baekhyun bangun kemudian menindih badan Sehun, duduk pas di area ..............nya, Sehun mencoba menahan adiknya agar tidak bangun namun nyatanya itu sia-sia karena Baekhyun malah bergerak menggodanya.

"Aisshh.. apa yang kamu aaahh"
Sehun mendesah pelan sa'at Baekhyun meraba dada bidangnya tanpa menghentikan gerakanya.

"Baek hentikan!"
Seakan tuli Baekhyun malah membuka kancing celana Sehun dan memasukan tangan mungilnya untuk meraih sesuatu yang tengah menegang sempurna di dalam sana.

"Aku takan berhenti sebelum kau mau makan"

"Aissshh.. jangan menggoda aahhh ku ,, aku tak akan merusakmu sebelum kita menikaaahhh".

"Kenapa harus menunggu? Aku tak masalah akan hal itu"
Karena sudah ataupun belum menikah kau akan tetap mati di tanganku

"Yakkk.. baiklah .. aku akan makan tapi stop dan turun"
Baekhyun terkekeh kemudian dia turun dan mengambil piring itu kembali dan menyuapi Sehun.

"Kau tak akan tersiksa menunggu adikmu tertidur lagi jika kau menurut dari tadi"

"Jangan kira aku tak bisa melakukanya, aku hanya ingin kita menikah dulu sayang"
Baekhyun merasa sedikit goyah akan sikap Sehun yang begitu mencintai dan menyayanginya.

Apakah dia kan sanggup menghabisi Sehun nanti? Ya untuk sa'at ini ya karena dendam dia lebih utama dari segalanya.

Chup
Sehun mencuri ciuman singkat yang menyadarkan lamunan Baekhyun.

i love youTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang