RUTINITAS BARU

57 3 0
                                    

Namaku Shafiyah Husein, orang menyapaku dengan sebutan Fia. Aku senang diberi nama Shafiyah.

Kata nenek, aku diberi nama Shafiyah agar bisa jadi wanita yang cerdas sama seperti istri Nabi Muhammad, seorang wanita yang sangat menonjol dalam ibadah dan kebaikan.

Aku sekarang tinggal bersama nenek di rumah yang dulunya ku tinggali bersama ibu dan ayah. Eh tidak, lebih tepatnya bersama ibu saja.
Selepas kepergian ibu, aku tumbuh menjadi gadis tangguh dibawah didikan nenek. Segala sesuatu, ku bagi bersama nenek, termasuk rutinitasku sampai urusan pribadiku sekalipun.

Di pagi hari, nenek selalu bangun lebih awal menyiapkan sarapan dan menanyakan jam kuliahku. Jam berapa nantinya aku akan pulang, mengingatkan barang-barang yang nantinya akan ku bawa, bahkan nenek tidak lupa membekaliku sesuatu, layaknya anak TK. Entah itu roti bakar, susu coklat dan roti gandum, nasi goreng, atau makanan favoritku yang lain.

Tapi, aku menyukai cara nenek menyayangiku. Juga, aku suka melihat mata sipit dan keriput di wajahnya terlihat karena tertawa.

Di akhir tahun ini, aku sibuk menyusun skripsi yang merupakan syarat kelulusan kuliah. Tugas akhir ini benar-benar membuatku sangat sibuk karena revisi yang harus ku selesaikan sesuai arahan dosen pembimbingku. Waktu berbagi bersama nenek menjadi sangat berkurang, jarang sekali aku menceritakan keluh kesahku pada nenek, bahkan makan bersama saja sangat jarang. Aku selalu tertidur di depan layar laptop karena kelelahan. Seperti halnya malam ini, nenek membangunkanku.

"Nak, bangun! ini sudah jam 12 malam, kamu wudhu gih lalu tidur di ranjang!" pinta nenek dengan suara khasnya yang serak.

Sedari tadi aku duduk di depan laptop, menyelesaikan tugas dan lupa kalau kesehatan juga utama. Susu yang nenek taruh di meja belajarpun tak tersentuh olehku. Setelah berwudhu aku bergegas ke ranjang untuk melepas penat.

Kembali aku mengingat bayangan wajah ibu yang tampak nyata di mataku. Ah, sudahlah aku harus segera tidur untuk bangun lebih awal.

Ku lihat jam di ponselku, pukul 12.59 AM. Tapi mataku belum juga bisa tertutup. Aku rindu ibu. Sedangkan ayah? Entahlah, aku tak tahu harus menjelaskannya.

In my dream, mom called me a little princess..

But in reality.. she left so soon

@kenkenali_

****
Kring..............

Suara alarm berbunyi begitu nyaring. Aku tidak tahu kenapa tiba-tiba ada alarm yang berbunyi, seperti ada seseorang yang mengaturnya.
Sedangkan, semalaman aku hanya sibuk mengerjakan tugas.

Aku langsung bangun dan memeriksa kamar nenek.

Kamar nenek kosong, dan ku dapati secarik kertas. Nenek pulang kampung. Dan yang mengatur alarm ternyata nenek, karena tahu, aku tidak akan bangun sendiri tanpa dibangunkan.

"Tapi kenapa nenek pulang kampung? Dia juga pergi pagi-pagi sekali, dan..." tanyaku dalam hati.

Aku langsung mengambil ponsel dan menelpon nenek.

"Nak, nenek disini untuk 2 hari kedepan. Maaf nenek tidak beri tahu kamu sebelumnya, segera nenek akan cerita segalanya setelah tiba di rumah nanti. Jangan lupa urus diri kamu ya. Kalo masalah sarapan, kamu bisa pilih di kulkas, nenek kemarin sudah beli makanan instan, kamu pasti ga sempat untuk masak. Yaudah ya, hati-hati ya nak ke kampusnya, jangan lupa kunci rumahnya dan berdoa sebelum memulai sesuatu!" ucap nenek dengan intonasi yang cepat dan membuatku tidak sempat berkata sepatah kata pun.

Baiklah.. sesuai perintah nenek, aku harus mandiri. Ya meskipun semua sudah dipersiapkan sebelumnya sama nenek. Hari ini aku akan makan roti lapis saja, susu tak sempat ku buat. Hanya air putih yang menahan hausku sebelum berangkat menuju kampus.

Aku bersiap untuk pergi. Sesuai arahan nenek, aku harus berdoa sebelum memulai sesuatu. Aku bergegas mengunci dan berdoa sebelum meninggalkan rumah.

Langkahku terhenti.

"Apa perlu ya aku kenakan hijab?" Gumamku.

Sudahlah, akan ku pikirkan nanti.

BerpindahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang