1. When I meet a girl in my dream

26 2 0
                                    

.
.
.
》Chapter 1 : When I meet a girl in my dream《
.
.
.

     Di pagi yang cerah ini, beberapa burung mulai bersenandung ria. Membangunkan beberapa orang yang ingin segera berolahraga.

     Namun, burung-burung itu tak berhasil membangunkan seorang pemuda yang masih bergelung nyaman di atas ranjang king-saiz miliknya.

     Gordain putih masih menutupi jendela yang tidak memungkinkan bagi cahaya surya untuk menembusnya. Menyerah, burung-burung mulai terbang. Mentari semakin naik untuk menduduki singgasananya.

     Park Jimin. Nama itu tertempel pada sebuah buku harian berwarna emas.

     Pemilik nama itu sendiri masih nyenyak di dalam tidurnya.

《In Jimin's dream》~《Jimin's POV》

     Senangnya~

     Pergi ke taman tanpa Jungkook dan Tae memang sesuatu yang menakjubkan. Lihat ini, burung-burung berterbangan sambil bersenandung. Tupai-tupai berlarian dan berlompatan kesana kemari. Langit cerah tak berawan.

     Betapa beruntungnya aku~

     Mungkin membeli secangkir kopi akan menambah keindahan hari ini.

     Dan akhirnya aku berjalan menuju sebuah kedai kopi yang letaknya ada di seberang jalan. Aku berhenti terlebih dahulu. Menoleh ke kanan dan ke kiri memastikan tak ada kendaraan yang akan lewat.

     Kosong.

     Tidak ada kendaraan satu pun. Maka aku melangkahkan kaki untuk menyeberang.

      Namun kesialan datang padaku. Sebuah truk besar entah dari mana melaju kencang ke arahku. Sialnya lagi kakiku seakan di lem. Tidak bisa bergerak.

     Saat truk itu semakin dekat, aku hanya mampu menutup mata. Lalu...

     "Awas, tuan!" aku tak tahu itu suara siapa

     Karena saat aku membuka mata, aku terpaku pada sepasang mata karamel yang memandangku cemas.

     "Tuan, tuan baik-baik saja?" ah, suaranya lembut sekali

     Aku jadi merindukan ibuku~

     "Tuan, apa ada yang terluka? Tolong katakan sesuatu, tuan." wajahnya manis

     "Tuan!" oke, aku langsung tersadar

     "Ah, eh, iya, a-aku baik-baik saja." kecuali masih agak syok

     "Syukurlah. Tuan, tidak baik menyeberang di jalanan seperti itu. Lihat..." tangan mungilnya menunjuk sebuah zebracross

     "Seharusnya anda menyeberang di sana. Anda juga harus memperhatikan lampu lalu lintas. Meskipun jalanan ini sepi, tapi terkadang ada truk yang melaju kencang seperti tadi. Jadi, untuk keselamatan anda, anda harus mematuhi peraturan lalu lintas, tuan." baik sekali dia

     "Nah, tuan, lain kali tolong lebih berhati-hati. Saya tidak bisa selalu ada untuk menolong anda yang hampir tertabrak. Saya permisi." dia cukup sopan-maksudku sangat sopan

     Setelah membungkuk padaku dia berdiri. Melambaikan tangan lalu pergi tanpa mengatakan apa pun lagi. Meninggalkanku yang masih terdiam seribu bahasa.

     Apa yang terjadi padaku?!

     Aku segera berdiri. Masih menatap kelibatnya yang hampir menghilang ditelan bayangan gedung di persimpangan jalan. Sampai dia benar-benar hilang dari pandanganku.

BTS and Six Girls [Discontinued] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang