4

168 12 0
                                    


◻◾◻◾◻◾◻◾

Hari ini acara Mabit akbar dilaksanakan waktu menunjukan pukul 17.00 semua murid kelas XI Ipa 2 tampaknya telah berkumpul didepan masjid Sma tetangganya, Mereka tengah diabsen oleh panitia.

"Jadi yang tidak berangkat dua anak, Apakah ada surat izinnya?" Tanya seorang panitia, "Tidak ada ya? Yasudah" Lanjunya ketika mndapati keheningan diantara mereka.

''''''
Pukul 22.00 semua perserta Mabit tengah mendengarkan ceramah dari ustad dari sekolahnya a.k.a Guru agamanya. Trlihat dua orang gadis yang tengah berbincang,

"Eh kok Ayra sama Ita ga ikut yak?" Tanya Ella.

"Lo ga tau?" Ujar irene.

"Kemaren sih bilangnya mau ketemu sama suaminya, Emang Ayra udah nikah ya?"

"Lo nggak tau yang dimaksud Ayra suami itu siapa?"

"Enggak"

"Oh yaudah, gapenting juga"

Tiba-tiba salah seorang panitia yang diketahui bernama Aldi menghampiri "Ssst! Ngobrol teros" Tegur Aldi

"Hehe maaf kak" Ucap mereka berdua.

"Btw Ayra mana? Ko gak ada" Tanya Aldi yang tidak mendapati Ayra bersama dua sahabatnya.

Terkejut Ella dan Irene terheran-heran
Mereka terkejut karena tiba-tiba Aldi menanyakan keberadaan Ayra, Bagaimana bisa seorang Aldi mengenal Ayra apa hubungan mereka berdua?. Begitulah kira-kira pemikiran Ella dan Irene.

"Ayra?" Tanya Irene.

"Iya, Ayra kusuma" Jawab Aldi.

"Kok ka Aldi kenal sih?"

"Kenal lah orang gue cowoknya"

"WHAT!!!" Teriak Ella dan Irene.

"Sstt, Jan keras keras anj" Tegur Aldi.

"Sejak kapan kak?" Tanya Irene.

"Apa?"

"Pacaran"

"Semalem"

"Kok lu pacaran sih kak, Padahal keliatannya alim gitu kok" Tanya Ella

"Kenapa?Emang ngga boleh anak rohis pacaran?" Jawan Aldi.
Mereka terdiam.

"Jadi dimana Ayra?" Tanya Aldi.

"Lagi ketemu suaminnya" Jawab Ella.

"Apa? Suami?"

"Iya katanya gitu"

Aldi sangat terkejut terlihat dari raut wajahnya yang menatap kosong kedepan. Bagaimana bisa cewek yang ia sukai telah bersuami tapi tidak mengatakan apa2 pada dirinya,

"Bts, Dia lagi nonton konser Bts. Biasa aja kali kak mukanya" Ujar irene.

"Oh, Bilang yang jelas dari tadi kek"

◻◾◻◾◻◾◻◾

Ayra Pov.

Gue baru pulang dari acara nonton konser suami gue, gue langsung pulang kerumah ga mampir dirumah Ita lagi bicos gue kangen kamar gue hehe. Pas gue buka pintu ternyata udah gelap rumah gue mungkin udah pada tidur.

Pas gue mau buka pintu kamar gue, Tiba tiba ada yang narik gue dari belakang. "Dari mana aja kamu!"

Itu Emak gue yeorobun gue kudu Eottoke nich. Huhu....

"Mamah mau ngomong sama kamu" Emak gue narik tangan gue menuju ruang kerja bokap gue. Gue liat bokap gue tengah duduk santai sambil menyesap kopinya.

Gue pun duduk disofa depan mereka,

"Papah mau nikahin kamu sama anak temen papah" Ujar bokap gue santai.

"Mwo?!" Gue heran maksudnya gue dijodohin gituh? "Aku dijodohin pah?" Lanjut gue.

"Iyah dan kamu harus terima" Suruh bokap gue.

Astaga...gue terbengong seketika itu juga, Apakah mereka jodohin gue gegara gue selalu nonton konser atao perusahaan bokap gue bangkrut?

"Pah, Ayra janji ga bakal nonton konser lagi mulai sekarang. Tapi jangan jodohin ayra yah pliss pliss" Gue memohon dengan tulus.

"Nggak Ayra ini bukan karena kamu sering nonton konser, Papah cuma mau nepatin janji sekaligus balas budi sama orang yang telah nyelamatin nyawa ibu kamu" Jelas Bokap gue.

"Tapi pah kenapa Ayra? Kenapa ga bang Dimas ato Dini aja? Papah nggak sayang yah sama Ayra" Gue gak bisa nahan air mata, Gue menangis detik itu juga.

"Bukan begitu Ayra, Papah sayang sama kamu mangkannya papah mau ngejodohin kamu supaya kamu terhindar dari pergaulan bebas jaman sekarang. Papah gamau kamu terjerumus ke Hal hal seperti itu, Papah khawatir sama kamu" Jelas bokap gue lagi.

"Khawatir pah? Biasanya aja papah ga pernah peduli sama Ayra" Ucap gue.

Bokap gue menundukan kepalanya, "Maafin papah nak, untuk pertama kalinya papah minta sesuatu sama kamu tolong terima perjodohan ini" Ucap bokap gue memohon.

Gue bingung, Marah, Sedih, Kecewa sama bokap gue. Bagaimana bisa Ia menjodohkan gue dengan lelaki yang bahkan tydak gue ketahui asal usulnya.

Gue pun beranjak dari ruangan tersebut menuju kamar gue, Gue membanting pintu sekeras kerasnya.

Gue menangis sambil memikirkan perkataan bokap tadi, gue belum pernah liat dia mohon2 kek tadi apakah gue harus terima atau tidak? Giamana ini yeoreobeun....

Gimana kalo gue dijodohin sama Ceo kaya raya yang kesepian, atao sama seorang hardworker yang tak kunjung menemukan jodohnya karena sibuk bekerja? Oh nooo! Gue gabisa bayangin gengs....

Kalo gue nrima perjodohan ini, gimana nasib pacar gue huaaa gue bingung.....

Ayra pov. End.

◽◼◽◼◽◼◽◼◽◼

Keesokan harinya.....

"Oke pah Ayra trima perjodohan ini, Ayra yakin pilihan papah yang terbaik"

"Wah terima kasih nak papah yakin dia laki laki yang baik"

Ditempat lain....

"Angga mau pah"

"Mau apa ngga?"

"Nikah sama pilihan papah, Ini demi ibu loh pah"

"Wah terima kasih banyak nak"

◽◼◽◼◽◼◽◼◽◼

Tbc...
Mf lama

Pasutri Gaje Fangirl x Ketua RohisTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang