5

210 12 1
                                    


.
.
.
.
.
.
"Ayra?!"

"Diangga?!"

Mereka terkejut bersamaan, Kini kedua keluarga tengah mengadakan pertemuan di salah satu restoran bintang 5 untuk merencanakan perjodohkan anak2nya.

"Pah mana Ceo nya?" Ayra berbisik kepada papahnya yng dibalas kekehan papahnya.

"Ceo? Mana ada orang kamu mau dijodohin sama dia kok" Jawab papahnya berbisik dan dilanjutkan menunjuk diangga.

Ayra juga melihat Diangga yang tengah berbisik2 dengan ayahnya kemudian menatap Ayra dengan tatapan 'Whattt?!' Sama seperti Ayra.

Duhh kok jadi kek bisik bisik tetangga gini yak:v - Author

"Pah dia masih sekolah loh pah, Temen sekelas Ayra lagi. Papah yakin?" Ucap Ayra sedikit mengeraskan suaranya.

"Wah bagus dong kalo sekelas" Gumam ibu Ayra.

"Papah sangat yakin nak" Ucap Papah Ayra.

Diangga yang merasa Ayra telah menganggapnya remeh pun berbicara,
"Saya juga sangat yakin akan menikahi putri om" Ia tersenyum miring kepada Ayra.

Ayra yang melihatnya pun melotot kearah diangga dengan tatapan kaget 'Apa maksudnya?' Kemudian melirikan matanya kekiri beberapa kali mengisyaratkan kalau ia ingin bicara berdua dengan Diangga,

Diangga yang peka pun maminta izin kepada para orang tua untuk membicarakannya berdua dengan Ayra. Ia berdiri dan meninggalkan tempat tersebut menuju depan restoran disusul dengan Ayra.

"Stop! Jan deket2 gue minimal tiga langkah!" Suruh diangga yang membuat Ayra berhenti seketika.

"Lo gila ya? Kenapa lo trima perjodohan ini wahai bapak Diangga yang terhormat?" Kesal Ayra.

"Karna gue sayang ples cinta sama lo" Ucap Diangga yang dilanjutkan tawa menggelegar dari dirinya sendiri, Ayra hanya menaptapnya dengan tatapan 'Heol'

"Serius Sat!" Kesal Ayra yang hampir memukul kepala Diangga namun ia urungkan.

"Itu mulut kok kaya Amplas yak?"

"Maksud lo?"

"Kasar!"

"Serah lo mamet! Gue serius kenapa lo nrima perjodohan ini?!" Ucap Ayra dengan kesal.

Obrolan pun menjadi sedikit serius...

"Sbenernya ini permintaan terakhir almarhumah ibu gue, gue mau dia bahagia disana, meskipun gue gak bakal bahagia nikah sama lo" Ucap Diangga.

"Kok lo yakin banget gak bahagia nikah sama gue? Gue gini gini orangnya nyenengin loh gue yakin lo bahagia banget nikah sama cewek cantik kaya gue" Ayra mengedipkan sebelah matanya, "Gue juga mau berterimakasih sama emak lo kerena karna dia emak gue bisa melihat dunia sampai sekarang meskipun galak sih" Lanjutnya dan tersenyum manis ke Diangga dan dibalas senyuman juga.

"Tapi gue ada beberapa permintaan sama lo" Ucap Ayra lagi.

"Apa?"

"Mm besok gue kasih tau"

"Oke, Yuk balik mereka udah nungguin kayaknya" Diangga berjalan mendahului Ayra.

...........

"Kita setuju mah pah" Ucap Diangga yakin.

"Wah baguslah terima kasih banyak nak" Ucap papah Ayra.

"Jadi kapan pernikahannya?" Tanya
Ade ibu Ayra.

"Minggu depan" Ucap Chandra.

"Nggak kecepetan pah?" Tanya Diangga.

"Enggak kok. Kalian tenang aja semuanya sudah diatur sama kita, kecuali gaun pernikahan kita serahkan pada kalian" Jelas Kusuma.

Pasutri Gaje Fangirl x Ketua RohisTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang