4 - Masalah (3)

4K 445 40
                                    

"Lalu apa yang harus ku lakukan untuk kalian?," tanya Doyoung setelah berhasil meredam tangisnya.

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

"Doyoung,....." Johnny hanya menatap sendu ke arah Doyoung.

Taeyong berdeham, kemudian "Tak ada yang perlu kau lakukan. Hanya jadilah seorang istri yang baik bagi kami." jelas Taeyong.

Doyoung hanya bisa menatap Taeyong frustrasi dan kemudian menunduk. Dia tak bisa berbuat apa apa lagi sekarang. Hanya bisa menuruti apa yang mereka katakan.

"Baiklah, sekarang kau lebih baik ke kamar mu dulu ----

----- Hendery!, antarkan Doyoung ke kamarnya," titah Taeyong.

"Baik tuan," jawab Hendery sambil tersenyum.

Doyoung kemudian hanya menunduk dan mengikuti langkah Hendery. Selama perjalanan ke kamar Doyoung, hanya keheningan yang menyelimuti. Kemudian,

"Tuan, anda baik-baik saja?" tanya Hendery menatap Doyoung.

"Ya, aku baik. Kau tenang saja," Doyoung hanya menundukkan kepalanya dalam.

Setelah itu tak ada lagi percakapan yang terjadi di antara mereka.

.
.
.
.
.

Hari terus berlalu, hingga tak terasa sudah satu bulan lamanya Doyoung tinggal di mansion tersebut. Doyoung menjalani hari hari nya dengan tidak bersemangat. Dia hanya terus berdiam diri di kamar dan menyesuaikan dengan semua kegiatan baru yang harus ia lakukan.

Hingga pada hari itu, saat Doyoung sedang menata bunga di halaman belakang. Ia di kejutkan dengan panggilan ringan oleh seseorang pria,

"Doyoung hyung, sedang apa?," sapa pria tersebut.

"Ah, hallo. Aku hanya sedang menata bunga," Doyoung tetap sibuk dengan pekerjaan yang sedang di kerjakan nya. Ia sama sekali tidak berniat untuk menoleh ke arah seseorang yang menyapanya tadi.

Pria itu hanya bisa tersenyum, hingga memperlihatkan dua lesung pipit manis di kedua pipinya.

.

"Hyung, mari ku bantu" ujar pria itu sambil meraih alat berkebun yang sedang di pegang oleh Doyoung.

Doyoung refleks menoleh dan melotot kaget. Apa apaan pria ini? Kenapa seenaknya saja mengganggunya. Doyoung baru saja hendak memarahi pria itu sebelum dia bertemu tatap dengan manik mata tajam yang dapat membuat banyak wanita dan pria manis manapun bertekuk lutut.

'Tunggu, sepertinya aku mengenal manik mata itu' batin Doyoung.

"Tidak usah," Doyoung kembali merebut peralatan berkebunnya. Dan menjaga jarak dari pria itu,

"Ah, tapi hyung-----"

"Sayang, kau disini? Hei, kau kemana saja? Daritadi aku mencarimu," ujar Taeyong tiba tiba dari arah belakang mereka.
"Ah, Jaehyun. Kau tidak ke rumah sakit?" tanya Taeyong yang menyadari ada Jaehyun juga di situ.

Doyoung -yang mendengar nama 'Jaehyun' disebut- menegang tanpa sadar. Otak cerdasnya mulai mencerna apa yang terjadi di sini.
'Jaehyun? Jung Jaehyun? Itu kah dia?' batin Doyoung mulai berperang.

Doyoung mulai kembali menatap wajah pria itu -Jaehyun-, hingga....
"Sayang, kau sudah selesai? Cepat bereskan dan ayo ikut aku." interupsi Taeyong yang tetap setia menatap Doyoung dengan senyum tampan miliknya.

7 Husbands • HiatusTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang