Bagian tiga

4.4K 343 59
                                    

Suasana hati ten sedang tidak baik sekarang, sedari mulai berangkat sekolah sampai pulang sekolah, taeyong terus mengikutinya..hey ten itu sudah besar, mana mungkin dia tersesat di daerah kelahirannya sendiri(!) Dasar bodoh-_-

"Ganti bajumu, daddy akan segera membuatkan makan siangmu, pasti kau sangat lapar kan sayang?" Tanya taeyong, membuat ten sedikit merasa geli dengan panggilan taeyong untuk nya

"Tidak dad, aku masih ada pekerjaan sekolah yang belum usai" tolak ten secara halus, bisa saja kan jika taeyong nanti akan memberikan obat tidur lalu memperkosa dirinya(?) Ewh! Mana mungkin, secara garis besar, ten itu laki-laki normal, sama seperti taeyong yang menikahi mommy nya(?)

Lalu(?) Kenapa ten selalu berfikir negatif tentang taeyong?

Lupakan...masa bodoh dengan pertanyaan semacam itu*¥*

"Ahm~daddy?" Tanya ten sedikit mengangkat wajahnya

"Apa sayang? Mommy mu pulang sekitaran satu minggu lagi, kau taukan? Dia itu sangat sibuk?" Celoteh taeyong

"Aku hanya ingin bilang jika aku ingin makan bibimbap dan gapcae " cicit ten segera berlari kedalam kamarnya yang bersebelahan dengan kamar seohyun dan taeyong di lantai dua.

Sementara taeyong(?) Dia hanya tersenyum melihat tingkah laku ten sambil menahan sesak di 'bawah sana'
Shit! Im horny(?)

"Tunggu daddy ya sayang" ucap taeyong menuju ke toilet di kamar tamu, kemudian melakukan sedikit urusan sambil meneriaki nama anak semata wayang nya itu dengan khidmat.

***
Ten berjalan ke arah dapur dengan baju tidur kesukaan nya yang bermotif DORAEMON, dengan semangat ten menghampiri taeyong yang sedang menyiapkan makan siang nya...

Namun senyum luntur saat melihat apa yang telah disediakan taeyong untuk nya sama sekali tidak sesuai ekspetasi nya ingatkan(?)

"Ramen dan susu?" Tanya ten sembari mengambil tempat duduk dihadapan taeyong

"Maaf yah~daddy lupa jika daddy kurang ahli dalam memasak" saut taeyong sedikit berbohong, soal dia kurang paham dengan masakan itu adalah kebohongan, taeyong itu sangat pandai memasak, hanya saja tadi....yahh~sedikit terkena panggilan darurat di kamar mandi tamu

"Kalau begitu kenapa daddy tanyakan padaku ingin makan apa?" Celetuk ten sambil memakan makan siangnya dengan santai

Taeyong hanya tertawa miris mendengar celoteh dari sang anak untuk nya..

Makan siang mereka berjalan dengan lancar, waktu jam di dinding sudah menunjukkan pukul 5pm, merasa sudah sore, taeyong segera menyuruh ten membersihkan tubuh nya sendiri, sedangkan taeyong(?) Dia akan keluar sebentar...

"Baiklah daddy pergi dulu, daddy pergi tidak akan lama, kalaupun lama....kau tinggal suruh kepala pelayan untuk mengunci semua pintu" celoteh taeyong bergegas

"Namanya moon taeil, dad" intruksi ten sambil terkekeh, well mungkin dirinya salah paham selama ini terhadap taeyong, padahal dulu dirinya berfikir jika taeyong akan menyiksa sang mommy kesayangan tapi nyatanya(?) Taeyong sangatlah perduli dengan mommy dan dirinya

"Apakah seorang CEO harus pulang larut malam?" Tanya ten sedikit bercanda dengan sang daddy

"Tidak juga, daddy pergi dulu yahh" ucap taeyong menghampiri ten sambil tersenyum manis

Cup, kecupan singkat mendarat tepat di bibir mungil milik ten.

Positif ten~

***

Hujan deras terus mengguyur daerah kota seoul, bahkan air selokan mulai naik di pertepian jalan...

"Kenapa daddy lama sekali(?)" Ucap ten entah yang keberapakalinya, karena jam di dinding sudah menunjukkan hampir tengah malam...

"Tuan muda, kami sudah mengunci semua ruangan, kami mohon pamit sekarang tuan" ucap taeil sambil menunduk

"Baiklah, hati-hati di jalan" saut ten tersenyum

Setelah kepergian taeil, dengan sangat antusias ten mengambil ponsel nya lalu mencoba menghubungi sang mommy di london, tapi tak lama bibirnya menekuk ke bawah sebab sang mommy tidak mengangkat telpon nya...

"Angkat mom(!)" Kesal ten hampir melemparkan ponsel nya ke arah dinding, well, dia sangat kesepian sekarang.

Tut...

Tut...

'Nomor yang an-Tut'

"Selalu begini!!" Pekik ten sangat kesal

BRAK!

Dengan cepat ten berlari ke arah luar dan menuju ruang tamu, sampai disana matanya langsung terbelalak melihat taeyong yang terhuyung kesana kemari sambil berceloteh ngawur

"Daddy! Apakah daddy mabuk?!" Ujar ten segera membopong badan bongsor taeyong di sisi kanan nya

"Tidak, daddy tidak mabuk, hanya hampir mabuk" saut taeyong tersenyum

"Bahkan nafas daddy berbau alkohol ewh!" Dengus ten mulai membuka pintu kamar orang tuanya (seohyun & taeyong)

Bugh

"Ah~~" desah taeyong tiba-tiba

"Bisa ambilkan daddy air hangat(?) Daddy mau mandi sebentar" pinta taeyong, walaupun sedang mabuk, taeyong masih bisa sadar dengan sangat jelas, setidaknya setelah membersihkan tubuh nya itu.

"Baik dad, ten-ie ambil dulu" saut ten segera berjalan keluar kamar...

"Ten-ie eoh?" Gumam taeyong mulai melepaskan helai demi helai pakaian nya di depan lemari

***

Ten memasuki kamar orang tuanya setelah mengetuk dengan keras, dia membawa segelas coffee di atas nampan, di saat yang sama, taeyong keluar dari kamar mandi, hanya dengan sehelai handuk melilit di pinggang

"Aku keluar dad" ucap ten yang entah mengapa pipi nya jadi memanas sendiri..

"Mau kemana? Bukan nya kau bilang kau ada tugas sekolah yang belum usai?" Cegah taeyong menarik tangan ten

"Aku sudah mengerjakan nya" cicit ten

"Kalau begitu bawa kemari, daddy akan periksa ulang tugasmu" titah taeyong sambil menenggak kopi yang dibuat oleh ten

Tanpa babibu, ten langsung mengambil buku tulisnya di kamar nya.

Tok tok tok

"Ini dad" ucap ten

"Ayo duduk disini, kita lihat tugasmu" ajak taeyong sambil menepuk tempat tidur yang kosong di sebelahnya, well! Bahkan taeyong belum mengenakan pakaian, dirinya masih berbalut sehelai handuk tebal

Akhirnya ten duduk disebelah taeyong, mereka melihat tugas milik ten dengan serius, awalnya mereka baik-baik saja saat ten merasakan bahwa tangan taeyong terus menerus meremas pinggang nya dengan perlahan-lahan, namun lama kelamaan taeyong mulai memasukkan tangan nya kecelah baju tidur milik ten, membuat ten terkesiap tiba-tiba

"Ada apa dengan mu?" Tanya taeyong tanpa ada rasa bersalah sedikitpun, bahkan tangannya meraba-raba perut halus milik ten

"H-hentikan dad!" Bentak ten mencoba meronta, naas...taeyong lebih cepat darinya, bahkan sekarang dirinya sudah terlentang di atas kasur king size milik orang tuanya

"Tenanglah~ jika kau ingin ibumu itu bahagia" ancam taeyong mengecup bibir ten dengan lambat

Ten sama sekali tidak menyangka jika taeyong benar-benar sama seperti yang diduga nya dari awal mimpi buruk...ancaman taeyong membuat ten membeku di tempat, dia memang mencintai mommy nya, dia sangat rela melakukan apapun demi mommy nya, tetapi apa ini juga harus berkorban(?)

"Jangan lakukan ini dadhh" ucap ten menahan suara laknat yang keluar akibat taeyong yang memilin puting susu milik nya

"Maksudmu ini?"

Tbc...

Hayooooo yang pada nungguin nc nya mana?????
Kek nya di next capter dehhh soalnya tangan author capek buat ngetik sepanjang jalan tol cilacap oke(?)

step father●TaeTenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang