Bagian tujuh

3.1K 246 14
                                    

Sudah hampir sebulan seohyun berada dirumah, selama itu pula taeyong tidak pernah menyentuh ten, bahkan saat bertemu pun, ten akan langsung membuang wajah nya kesembarang arah, sementara taeyong(?) Dia hanya perlu waktu yang tepat...

Kemarin saat taeyong tengah mencumbui sang anak, tiba-tiba saja seohyun memasuki ruang theater dengan setumpuk poncorn ditangan nya, fiuh! Mereka hampir saja ketahuan saat itu...

"Pihak perancis, sudah menghubungi mu?" Tanya taeyong sekedar basa-basi untuk memecahkan keheningan di meja makan mereka...

"Sudah, dalam dua hari aku akan berangkat kesana" ucap seohyun berhasil membuat ten menghentikan aksi mari makan miliknya

Yahh, memang semalam seohyun mendapatkan seorang klien yang berasal dari perancis, dan hari ini seohyun akan kembali bergegas untuk berangkat ke negri orang

"Kenapa mommy terima? Apa mommy tidak lihat wajah mommy yang semakin hari semakin pucat itu?" Tanya ten sedikit dingin, sedangkan taeyong sudah selesai dengan sarapan nya

"Ini semua untuk mu juga baby" celetuk seohyun tersenyum, yahhh memang keadaan seohyun semakin hari semakin memburuk, bahkan dia menyadari hal itu, tapi dia tidak ambil pusing...

"Mommy bicara yang jujur saja, mommy sedang sakit, aku tidak akan menyetujui keberangkatan mommy kesana!" Sarkas ten mulai menaikkan suaranya beberapa oktaf

"Ten sayang, kau bisa tinggal bersama daddy disini" bujuk taeyong sumringah

"Tidak! Pokoknya mommy jangan berangkat! M-"

"JANGAN BERANI MEMBANTAH MOMMY LEE TEN!" Bentak taeyong memotong perkataan ten akhirnya, bukan karena apa-apa, hanya saja, ten sudah berani melawan orang tuanya, taeyong sangat tidak suka itu

Sedangkan yang di bentak hanya diam membeku sambil menatap objek yang berada di atas meja makan...

"Maaf kan aku, aku kelepasan" ucap taeyong tiba-tiba sambil menatap ten dengan pandangan yang tidak bisa di artikan, dia sangat menyesal telah membentak calon istrinya itu

"Tak apa dad" cicit ten mulai beranjak dari meja makan dan merapikan seragam nya yang masih rapi

"Aku berangkat ke sekolah dulu, bye mom-dad" ucap ten sebelum akhirnya benar-benar hilang dari hadapan taeyong dan seohyun.

***

Tragedi tadi pagi sangat membuat ten sedikit terluka karena taeyong yang memanggil nya dengan sebutan nama dan marga baru yang diperoleh dari taeyong...

"Hey? Kenapa kau menangis? Heum? Coba katakan padaku chagi" ten yang mendengar suara itu langsung memutar bola matanya malas

"Kenapa diam?" Tanya pria itu bingung

"Pergilah henry, bukankah sudah kubilang? Aku sudah tidak mau lagi berhubungan denganmu, kau itu hanyalah bajingan...sama seperti lelaki pada umumnya" ketus ten mulai beranjak pergi

"Baiklah~kau benar, aku memang bajingan...lagi pula aku sudah lelah membujukmu selama ini" celoteh pria itu, henry, dengan santai.

"Lagi pula, kau seharus nya sadar, kau itu juga laki-laki ya kan? LEE TEN?" bisik henry lagi, membuat ten naik pitam menghadapi manusia dihadapan nya ini

Bugh! Bugh! Bugh!

"Lainkali jaga mulut mu itu jika tidak ingin aku hancurkan" ancam ten setelah menghajar henry hingga babak belur

"Dan satu lagi-" ten memajukan bibirnya untuk meraih kuping henry

"-jangan pernah kau sebut namaku berserta margaku, atau aku akan menguliti mu" ancam ten langsung beranjak pergi dari koridor kelas itu, meninggalkan henry yang meringis kesakitan karena ulahnya

Jangan macam-macam dengan mantan--batin ten legah

"Sial"

Tbc...

step father●TaeTenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang