1: The

5 0 0
                                    

Hari pertama dalam menjalani
suatu hal yang sulit itu, benar-benar menyusahkan.
- Kim Taehyung -

Kim Taehyung menghela napasnya frustasi.

Hari-harinya saat liburan di Daegu benar-benar tidak sesuai dengan dugaanya sendiri.

Saat itu, seluruh keluarganya ingin merayakan ulang tahun sang kakek tepat yang ke-100 tahun. Karena telah berumur 1 abad, jadi mereka semua merayakan hari jadi yang sangat spesial itu.

Namun langsung berubah kala sang kakek yang suka nonton pemain sepak bola dunia kebanggannya yang tidak pernah kalah itu hari ini kalah dalam permainan.

Kakek Taehyung langsung mengalami serangan jantung mendadak hingga nyawanya tak bisa diselamatkan. Seluruh keluarga termasuk Taehyung cucunya awalnya memang sangat kaget sekaligus shock, bahkan Taehyung sempat menangis tersiak-siak karena hanya kakeknya yang menemaninya saat Ibu dan Ayahnya sudah meninggal.

Selama ini, Taehyung hanya tinggal dengan nenek, dan kakek tercintanya saja.

Dan, semuanya langsung lenyap tepat saat ulang tahun yang ke-1 abad kakeknya.

Dan hari ini, kakak perempuannya Kim Jennie menyuruhnya untuk menghanyutkan abu sang kakek di Seoul, karena kakeknya benar-benar mengimpikan suatu hari abunya akan dihanyutkan di kota besar yang kini menjadi lahan uang bagi Kim Taehyung karena karirnya.

Keluarga mereka memutuskan pemakaman kakeknya dilakukan dengan proses pembakaran mayat.

"Apa tidak bisa kita hanyutkan abu kakek disini saja?"

Taehyung sedari tadi membujuk kakak iparnya Jennie untuk menghanyutkan abu kakek di sekitaran sungai disini, bukannya tidak mau. Taehyung saat ini sedang dalam kondisi kurang fit untuk bisa pergi ke Seoul dan mendapat banyak sorotan lagi.

Jennie menghela napas lalu menggeleng. "Tidak bisa Tae. Bukannya sudah tertulis dalam amanat kakek? Ia hanya ingin kau cucu kesayangannya untuk menghanyutkan abunya di Sungai Han nanti."

"Tapi kenapa kau tidak ikut saja? Setidaknya aku punya pengamanan saat di Bandara nanti..," keluhnya lagi.

Jennie menutup buku yang ia baca, menatap mata sang adik dalam-dalam. "Kau pikir kakakmu ini adalah bodyguard-mu apa? Lagipula siapa yang akan naik pesawat? Kau akan naik kereta Korea Train Express Tae."

Mata Taehyung sontak membulat sempurna. "Mwo?! Bagaimana bisa aku naik transportasi umum yang selalu ramai itu?!" teriaknya tak terima, bahkan suara teriakannya terdengar hingga keluar ruangan perpustakaan keluarga.

"Tsk, semua ini ada dalam amanat kakek. Apa kau tidak mau berterima kasih pada kakek kita yang telah membesarkan anak nakal sepertimu?" ucap Jennie dengan nada sinis.

Lalu, suara pintu terbuka mengalihkan pandangan kedua kakak-beradik itu.

"Ya, ada apa ribut-ribut eoh?"

Kim Seokjin, putra pertama dari tiga bersaudara sekaligus kakak dari Jennie. Dan Taehyung adalah si bungsu yang selalu bertingkah seenaknya.

Korea, Train ExpressTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang