Frist Day

165 11 2
                                    

Kendaraan berlalu lalang bak laron-laron menimbulkan stigma yang cukup mengerikan.itu menurutku.Aku tengah berdiri di salah satu halte bis,kenapa tidak naik mobil?karena aku sudah memutuskan untuk memulai hidup seperti dulu lagi.

Yap!sebelum memutuskan untuk masuk kuliah aku telah meminta persetujuan ayah supaya aku bisa hidup seperti yang lainnya,tidak dengan pengawal,tidak dengan mobil pribadi ataupun fasilitas-fasilitas lainnya.

Aku menginjakan kakiku di bis,bau khas bis sudah merenyuap ke hidungku mungkin karena aku belum terbiasa,aku memutuskan duduk di bangku paling belakang yang dekat  dengan jendela,aku sarankan kalian memilih tempat itu juga.kenapa?karena tempatnya cukup strategis untuk melihat cogan.muhehe itupun kalo ada sih

Aduh pikiranku~

"Baru naik bis ya dek" tanya seorang ibu-ibu yang duduk disampingku.Aku tersenyum lantas menganggukan kepala "iya bu"

"Anak kuliahan ya?"tanyanya lagi dan untuk sekian kalinya lagi aku tersenyum lantas mengangguk "iya bu"

Ibu-ibu itu tersenyum "saya juga sebenarnya ingin kuliah,tapi sayang status saya sekarang ini berkata lain".

Oh tidak ibu ini sepertinya terbawa suasan dalam cerita dirinya sendiri.Aku segera mengeluarkan sapu tangan dari tas kecilku."ini bu" aku menyodorkan sapu tangan dan langsung diterima tanpa pikir oleh ibu itu.

"Memangnya status ibu apa sampai memberatkan ibu?" Aku sedikit menggit bibirku,kenapa  juga aku harus kepo urusan ibu ini.

"Status saya janda anak 2" what!janda anak 2? "Jadi saya tidak bisa meninggalkan anak saya,lagipula saya malu takut dibully" lanjutnya seraya mengusap air mata dipipinya

Aku sedikit syok.Dibully?apa itu juga akan terjadi pada diriku? "Ah iya" aku berucapa sedikit gugup,aku takut.sungguh!

"Kenapa?" Sontak aku menggaruk hidungku "ah tidak papa" oh ayolah itu adalah ciri-ciri jika aku berbohong.

Kulihat sekarang ibu-ibu itu berdiri seraya mengangkut barang belanjaanya "semangat ya kuliahnya" Aku mengangguk.Pasti!pasti aku akan sangat bersemangat.

Angin dingin seketika menyeruap ke tubuhku,aku sedikit mengeratkan tanganku.Ini sangat dingin!diramalan cuaca tadi akan cerah  tapi ini kenapa malah mendung?ah kenapa juga aku percaya ramalan?itu musyrik.

"Udah sampe neng" aku tercekat,si abang keneknya ngagetin"iya bang makasih" aku turun dari bus dengan segera sadar akan si abang tukang keneknya memperhatikan aku dari tadi,si abang sukanya janda ya?

Kini pandanganku tertuju pada banguanan  besar yang ada didepanku.Aku bersorak bahagia dalam hati.Ini fakultas kuliahku.Yeayy bahkan sekarang kami hanya terhalang oleh jalan dan gerbang.

Aku melangkahkan kaki dan mulai menapaki jalan yanga akan mengantarkanku pada fakultas tercintaku.uhh i like it.

"Halo" Langkah ku tiba-tiba terhenti tatkala ada mahluk asing yang menyapaku "hei" aku masih berdiam diri ditempat dan sama sekali tidak mengeluarkan satu patah kata pun" Annyeong" wah dia tau bahasa Korea "Koniciwa" jepang juga "sukron" ah elah Arab juga tau, tapi kenapa penampilannya seperti ini?

"Hei kamu bisu?" Apa itu?dia bilang aku bisu "eh enak aja" bantahku dengan sangat cepat.

Dia terkekeh geli "kupikir kamu begitu karena kamu diam saja saat aku sapa tadi" ucapnya sambil menggaruk tengkuknya yang aku yakini tidak gatal sama sekali.

"Ah iya halo juga" aku berucap dengan nada yang pasti sangat aneh "kamu kuliah disini?" Tanyaku

"Tentu saja" Aku sedikit mengernyit,dia bilang dia kuliah disini tapi kenapa penampilannya malah seperti orang yang akan mengikuti lomba kostum Hellowin? "Oh,kamu baru masuk?"

"Iya,kamu juga baru?" Aku tersenyum simpul "iya" ah mungkin aku akan mendapatkan teman pertama

"Wahhh" dia berseru sangat antusias "aku Irne" ucapnya seraya menjabat tanganku.

Aku balik menjabat tangannya "Aku Anastasya panggil aja Ana"

"Hmm baiklah Ana sekarang kamu adalah teman pertamaku" ucapnya yang membuatku tak kalah antusias "beneran kamu mau jadi temanku?"

Irne menganggukan kepalanya "tentu saja" kemudian dia meraih tanganku dan menariknya "ayo kita masuk"

Kakiku sedikit tersandung karena belum siap ditarik tarik bagaikan troli belanjaan.

Eh apaan sih?

aku segera menyeimbangkan langkahku "Eh iya kenapa kamu pakai baju nenek lampir kaya gini?" Ups~memang ya mulutku ini sangat penasaran sekali.

"Menurut ramalan dibukuku katanya kalau aku memakai baju ini maka hari pertamaku di kuliah akan penuh rahmat" tuturnya jelas

Aku menghela napas pendek.Percaya ramalan toh~

****















Tbc.

Maap kalo gaje~masih berlanjut kok.Btw Irne percaya ramalan itu karena dia berasal dari keluarga yang cukup kolot.





QuenzaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang