#1 First meet

147 29 18
                                    

Dhisa POV

Namaku Dhisa Humeera. Kisah cintaku dimulai saat aku memasuki sekolah menengah atas, mengagumi sesosok laki laki yang setahun lebih tua dariku, Memiliki tinggi  178 cm yang berbeda 15 cm dariku. Mempunyai point penting seorang pria yang jarang dimiliki pria pada umumnya, dikatakan mendekati kata sempurna. Memiliki pendirian yang teguh, Rapi, sopan, cerdas, bersih dan tidak berlebihan, memiliki pemikiran yang maju, humoris, dewasa dan hangat.

Hm..Sebenarnya aku sering bertemu dengannya, entah karena kebetulan atau memang telah diatur jalannya ceritanya oleh Tuhan, aku selalu melihatnya berdiri di halte bus yang sama denganku saat aku pulang sekolah. Menenteng tas dan telinga yang disumbat dengan earphone.

Setiap kali melihatnya aku tak pernah berhenti untuk mengaguminya. Rafah Azka Adhitama. Itulah namanya. ia seperti sosok pria yang sangat sempurna yang pernah kutemui. Dapat bermain gitar dengan alunan nada yang indah, bermain basket dengan amat lihai bak atlet profesional, ia juga bergabung menjadi anggota osis sebagai ketua satu, bahkan aku sering mendengar bahwa ia selalu menduduki peringkat 3 di kelasnya.

"Pagi, Rafah" sapa 2 kakak tingkatku dengan senyum termanis mereka.

"Pagi" jawab kak Rafah sambil menarik sudut bibirnya.

2 siswi itu teriak kegirangan saat tau kak rafah menjawab sapaan mereka. Aku hanya menghela nafas melihat pemandangan yang biasa kulihat setiap paginya.

Jika boleh jujur, aku sangat jealous dengan keramahan kak Rafah, sang pria populer disekolah.

Namun, Jika dibandingkan dengan pria tampan lain yang sering tebar pesona, kak rafah sangat jauh berbeda. Ia tak pernah sekalipun tebar pesona. Tapi jago memainkan hati perempuan tanpa sadarnya.

"Hei dek diem aja, lagi mikirin apa?" Tanya kak Rafah membuyarkan lamunanku.

"Gak ada kok kak" balasku, namun hatiku berkata lain 'lagi mikirin kakak' ah sudahla aku tidak seberani itu untuk mengatakannya.

Hmm

Jika dipikir-pikir aku tak tau sejak kapan kami mulai menjadi sedekat ini. Mungkin karena kejadian itu. Kejadian yang membuat aku dan dia jadi seperti ini....

Flashback on
#Dhisa POV

Awan gelap menerpa kota hari itu. Namun, gerimis tak menghentikanku untuk bergegas menuju sekolah, karena itu adalah hari pertama di sekolah baruku.

Aku duduk dihalte menunggu bus yang akan membawaku ke sekolah baruku itu datang. Selang beberapa detik seorang pria yang memakai baju sekolah yang sama denganku duduk disampingku. Aku hanya melihatnya sekilas lalu memalingkan wajahku kembali.

"Eh sekolah kita sama. Aku baru kali ini lihat kamu. Murid baru ya?" Tanya pria itu kepadaku.

Aku lalu menengok dan menganggukkan kepalaku seraya tersenyum canggung.

Bus pun datang, kami berdua lantas masuk kedalamnya, didalam bus kami sibuk dengan pikiran kami masing-masing.

Bus berhenti di halte dekat sekolah, berjalan beberapa meter lagi aku akan sampai.

"Yuk barengan aja, awan masih gerimis, gak enak hari pertama tapi baju udah basah aja" ucap seorang pria yang sebelumnya bertanya padaku tadi. Kali ini aku menjawabnya.

"Eh aku lari aja gpp, itu lari dikit udah nyampe kok" Jawabku canggung.

"Itu jalannya basah, nanti kamu lari terus jatoh bajumu juga ikut basah" Sahut pria itu lagi. Aku hanya meng-iyakan dan mengikutinya saja.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 25, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

It's Hurt Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang