PART 3

12 7 0
                                    

Selasa

Hari ini Tasya bangun pagi, namun sebenarnya ia malas sekali berangkat apalagi ia harus bertemu Arvi. Tapi karena ia tidak mau mengecewakan orang tuanya apalagi itu karena cowok yang baru di ketahuinya.

Selama bangun tadi sampai di perjalanan ke sekolah Tasya justru memikirkan Arvi terus. Entah karena rasa marah atau rasa suka. Tasya tak mengerti mengapa ia terus memikirkan Arvi padahal seharusnya ia kesal kepadanya.

Saat Tasya memasuki kelas ingin sekali rasanya ia langsung memarahi Arvi namun ia justru melihat bangku di sebelahnya kosong. Ia justru bingung ke mana cowok itu.

“Bukannya ia kemarin berangkatnya pagi, terus kata Nina dia juga murid yang rajin dan ga pernah absen“ Tasya penuh tanya.

Sampai bel tanda masuk berbunyi Arvi pun masih belum masuk, dan tak lama setelah bel berbunyi seorang guru perempuan yang masih muda pun masuk. Ia mengabsen muridnya satu per satu dan tiba di Arvi tak ada yang tahu kenapa Arvi tidak masuk.

Dan saat sudah selesai semua Tasya pun maju untuk memberi tahu bahwa ia murid baru. Dan ketika ia hendak kembali ke tempat duduknya tiba - tiba pintu kelas terbuka

“Assalamualaikum , maaf Bu saya ter..lam..bat“ suara Arvi mengagetkan seisi ruangan.

“Ka..kamu kenapa vi ???“ tanya guru itu

Tak sempat menjawab Arvi pun pingsan di depan kelas, dan langsung saja hal tersebut mengagetkan teman temannya. Bagaimana tidak ia masuk dengan seragam kotor dan di penuhi bercak darah.

Hal tersebut tentu saja membuat semuanya bingung termasuk Tasya, yang awalnya ia hendak marah kepada Arvi justru sekarang ia sangat khawatir dengan keadaan Arvi.

.

Coment  & Vote ☆ yah... Karena Coment & Vote Kalian Sangat Berarti Untuk Berkembangnya Cerita Ini.  Terimakasih Telah Membaca

Not Ordinary SeatmateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang