The Wedding

66 6 20
                                    

Natalie memandang pantulan dirinya di cermin yang menampakan dirinya begitu anggun mengenakan gaun putih yang menjuntai indah membingkai tubuhnya sempurna.

Tanpa sadar sepasang tangan melingkar di pinggang ramping milik Natalie dan memeluknya erat menampakan wajah tampan lelaki yang sedang memandang tubuhnya kagum melalui cermin.

"Beautuful" dia tersenyum bahagia menambah tingkat ketampanan yang ia miliki "Aku akan selalu menanti saat-saat engkau berjalan indah di temani kedua orang tuamu untuk menghampiriku" kecupan manis mendarat di puncak kepala Natalie.

Hubungan Natalie dengan kekasihnya oh bukan tepatnya calon suaminya telah terjalin enam tahun lamanya sejak mereka berada di Universitas yang sama dan kini sudah waktunya untuk mereka memulai hidup mereka sebagai suami istri.

Sudah sejak tiga bulan yang lalu mereka disibukkan dengan persiapan pernikahan mereka di sela-sela rutinitas pekerjaan mereka yang kini tinggal berjarak du minggu lagi.

Setelah semua selesai merekapun kembali dengan rutinitas mereka masing-masing dan mungkin akan saling merindukan datangnya pertemuan kembali.

"Aku akan antar kau ke studiomu" Natalie hanya tersenyum dan mengangguk di balas dengan senyuman serta usapan lembut di atas kepanyanya dari orang yang telah merebut cintanya.

"Tolong jangan abaikan panggilanku jika aku menghubungimu nanti kau sering mengabaikannya jika sudah berhubungan dengan kameramu itu" Rajuk sang kekasih.

"Maafkan aku dan aku akan sangat menunggu panggilanmu" Natalie menunduk saat kekasihnya mencium keningnya dan itulah rutinitas mereka saat akan berpisah.

.

.

Hari demi hari sangat cepat berlalu terhitung sekarang kurang lima hari Natalie akan dipersunting dan memulai hidupnya sebagai seorang istri.

Saat ini kekasihnya sedang berada di rumahnya dan begitulah setiap harinya setelah ia menjemput Natalie ia akan tinggal beberapa saat untuk bercengkrama dengan keluarga Natalie.

Sejak mereka menjadi kekasih memang kekasihnya selalu menyempatkan diri dirumahnya sedikit lebih lama tetapi sejak sebulan sebelum pernikahannya ini ia akan lebih lama lagi.

Biasanya kekasihnya hanya akan becengkrama dengan keluarganya sebentar lalu berpamitan tetapi sejak sebulan sebelum pernikahan ia selalu pulang setelah memastikan Natalie tertidur dengan dia memeluk Natalie sambil bernyanyi sebagai lagu penghantar tidur untuk kekasihnya itu.

.

.

"Nat tumben kamu dan Biel pulang terlambat" Ibu Natalie menghampirinya saat mencuci piring yang mereka pakai makan malam bersama.

"Iya bu tadi sehabis Kak Biel jemput Natalie kami kembali ke kantornya katanya pekerjaannya belum selesai" Ibu mengangguk dan membantu Natalie dengan mengeringkan piring dan menyusunnya di rak.

"Kenapa tidak kau saja yang menyusulnya kekantor tadi" Natalie hanya mengangkat bahunya "Kata Kak Biel dia ingin menjemputku dan kekeh, ya aku hanya menurutkan Bu".

Natalie dan Ibunya telah selesai dan beranjak ke dalam ruang keluarga yang berisikan ayah, kakak dan juga Biel yang sedang saling becengkrama sesekali tertawa bersama.

Natalie meletakkan beberapa gelas dan juga sepiring kukis untuk menemani malam mereka yang selalu dihabiskan dengan cara berbincang-bincang ringan.

"Nat kamu tidur dulu sudah malam" Biel melangkah mengulurkan tangannya untuk membuat Natalie beranjak dari duduknya dan berpamitan pada orangtua Natalie.

The WeddingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang