• 5 •

2.9K 264 39
                                    

>>>Because, I Believe<<<

.

.

.

Happy Reading

•••

Langkah kaki Sakura memelan ketika salah satu pergelangan tangannya di tahan oleh tangan besar yang hangat.

"Hei," panggil suara yang sangat ia kenal dengan lembut. Namun bukannya berbalik, Sakura melepaskan tangannya dan tetap membelakangi Sasuke yang menatapnya sendu. Laki-laki itu berdiri tepat di hadapan Sakura dan menyentuh kedua bahu mungil gadis itu.

"Kau salah paham sayang," lirih Sasuke dengan tatapan yang teramat lembut.

"Hm," gumam Sakura seraya melepaskan kedua tangan Sasuke dan berniat pergi. Namun sebelum melangkah, Sasuke kembali menahan gadisnya dan menangkup wajah yang kini terlihat sedih.

"Aku akan menjelaskannya-"

Gadis itu menatap ke arah lain sembari menggelengkan kepalanya. Dan bertepatan dengan kedua mata mereka yang saling tatap, air mata meluncur begitu saja di pipi kiri Sakura. Dan dengan segera di hapus oleh Sasuke.

"Aku serius. Aku tidak ada hubungan dengan Naori," ucap Sasuke sekali lagi dengan tangan yang ia tugaskan untuk menghapus air mata gadisnya yang perlahan kembali mengalir.

"Jangan menangis sayang, kau menyakitiku," gumam Sasuke dengan membawa Sakura kepelukannya.

"Lepas-"

"Dengarkan dulu," potong Sasuke dengan masih mempertahankan pelukannya.
"Katakan padaku apa yang ingin kau tanyakan," lanjutnya.

Sakura diam. Entah kenapa ia juga tidak ingin pergi dari tempat ternyamannya, tapi ia benar-benar kecewa ketika melihat apa yang menjadi ketakutannya tadi.

"Dia Naori," jelas Sasuke ketika gadisnya tidak bersuara. Hanya terdengar isakan kecil dari Sakura. Dan Sasuke tidak menyukainya.

"Kakak sepupuku," lanjut Sasuke seraya meletakkan kepalanya di atas kepala Sakura. Ia tidak peduli jika ada orang yang menatapnya aneh. Prioritas nya sekarang hanya Sakura, bukan orang lain. Dan begitu seterusnya.

"Aku dan dia memang jarang bertemu, bahkan hanya terhitung 4 kali pertemuan karena Naori menetap disini,"

"Aku dan dia memang dekat waktu kecil dan dia pernah bertemu denganmu dulu. Kau ingat?"

Sakura menggeleng pelan. Dan Sasuke tersenyum memang karena gadisnya memang mendengarkannya.

"Maaf membuatmu salah paham,"

"Tapi kenapa kau berbohong waktu di kantor itu?" suara lirih Sakura kembali membuat Sasuke tersenyum. Pemuda itu melepaskan pelukannya dan menatap tepat di Emerald Sakura.

"Jika aku mengatakannya, bukan kejutan namanya," jawabnya dengan di akhiri senyuman tipis.

Sakura terdiam dengan alis yang sedikit berkerut tanda ia bingung dengan apa yang di ucapkan Sasuke.

"Sakura," panggil Sasuke pelan, "Kau cantik jika sedang menangis," lanjutnya seraya mencubit pelan pipi kanan Sakura yang segera di lepaskan dan dengan wajah yang merenggut, Sakura berjalan meninggalkan Sasuke yang segera menyamai langkahnya.

"Mau kemana?"

"Pulang," jawab Sakura ketus.

Dengan segera, Sasuke mempercepat langkahnya dan memblokir jalan gadis itu.

'Cause I, Believe [Sequel MSR] HIATUS!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang