>>>Because, I Believe<<<
.
.
.
Happy Reading
•••
Seorang gadis yang tengah memakai celemek dan alat masak di tangannya tampak tidak sadar jika ada sepasang Onyx yang menatapnya sedari tadi. Hingga senyuman Sasuke terbit walaupun sangat tipis. Dengan hati-hati, ia mendekati gadisnya dan mengurung ke dalam dekapan hangatnya. Tentu saja Sakura terkejut, gadis itu bahkan berontak sekilas karena ulah Sasuke.
"Kau membuatku terkejut, Sasuke," ucap Sakura kesal. Ia menolehkan kepalanya ke arah Sasuke yang malah tersenyum menatapnya. Dengan gemas, pemuda itu mengecup pipi kanan Sakura cepat. Membuat sang empunya sedikit menjauhkan kepalanya.
"Hari ini aku akan menemani Itachi," ucapnya tanpa melepas dekapannya pada tubuh mungil Sakura.
"Kak Itachi sudah sampai? Kenapa tidak kesini?" tanya Sakura heran. Gadis itu sedikit menyamankan tubuhnya dan bersandar pada dada bidang Sasuke.
"Dia sampai sudah terlalu larut," jawab Sasuke bohong. Pasalnya, saat Itachi meneleponnya semalam, pemuda bungsu Uchiha tersebut secara terang-terangan menolak Itachi yang meminta Sasuke untuk memberitahu Itachi di mana mereka menginap. Alasannya simpel, Sasuke tidak mau moment-moment nya bersama Sakura jadi terganggu akibat Kakak laknat nya itu.
Setelah mengatakannya, Sasuke kembali mendaratkan bibirnya di pipi kanan Sakura dan menjauh dari gadisnya yang tengah menyiapkan sarapan.
"Kau sudah mandi?" tanya Sakura seraya melanjutkan aktivitasnya yang sempat tertunda.
"Belum,"
"Pantas bau," ejek gadis itu seraya terkekeh geli.
"Memangnya kau wangi?" tanya Sasuke.
"Setidaknya tidak sebau dirimu," jawab Sakura dengan diikuti lilitan lidahnya ke arah Sasuke.
"Nanti saja mandinya, sekalian," ucap Sasuke dengan senyum misteriusnya.
"Sekalian apa?"
"Sekalian berdua," setelah mengatakannya. Sasuke segera pergi dari dapur karena melihat gadisnya yang sudah bersiap melemparkan sebuah mentimun.
Pemuda itu terkekeh pelan sampai getaran di sakunya membuat Sasuke membuka ponsel nya danemgernyit ketika mendapati sebuah pesan dari nomer tidak di ketahui.
xxxxxx132261
Pagi sayang, aku merindukanmu.
Kernyitan di dahi Sasuke terlihat jelas ketika membaca sederet angka dan huruf yang di kirim di ponselnya. Pemuda itu tampak berfikir siapa gerangan yang berani mengiriminya pesan seperti ini.
Ino? Sasuke menggelengkan kepalanya karena pasti itu tidak mungkin mengingat Ino sudah akan bertunangan dengan Sai.
"Sasuke," panggilan Sakura berhasil mbuyarkan semua lamunannya. Sasuke segera menyimpan ponselnya dan berjalan ke arah Sakura yang sudah duduk di kursi meja makan. Gadis itu melambaikan tangannya agar Sasuke segera mendekat dan mereka memakan sarapan bersama.
Drrrtttttt
Getaran panjang yang menandakan panggilan suara membuat Sasuke kembali mengernyit. Nomer yang sama kembali muncul di layarnya.

KAMU SEDANG MEMBACA
'Cause I, Believe [Sequel MSR] HIATUS!
Novela JuvenilSequel dari My Secret Romance Do you believe? that true love really exists? Probably true, true love comes only once. And do you believe it? that someday, will there be a man who will make you happy? Until you forget how to grieve and cry. BECAUSE...