[1] Freaky Boy - Haruto | END

Tujuh

Freaky boy

Dont forget to touch ⭐

Enjoy reading

❤️❤️❤️

Gue diteror panggilan dan pesan dari Haruto dan Junkyu setiap harinya.

Ini sudah seminggu setelah MT dan gue masih gak ngasih jawaban ke dua orang itu. Bahkan vidio dimana gue, Haruto dan Junkyu di MT itu sudah kesebar.

Dari komentar gue bisa lihat banyak yang setuju gue sama Haruto, karena Junkyu fansnya lebih banyak dari Haruto.

Jadi lebih banyak yang gak terima.

Ya meskipun lo gak terima, kan Junkyu sukanya sama gue.

"Lo kenapa sih susah banget jawabnya. Kasian mereka berdua digantung gitu." Suara si cerewet Shuhua ini ngebikin gue gak jadi tidur.

"Bukannya lo suka sama Junkyu? Kenapa gak bilang iya aja sih ke Junkyu." Lanjut Shuhua saat membaringkan tubuhnya di ranjang sebelah gue.

Shuhua nginap tempat gue malam ini. Sekalian ngerjain tugas katanya. Biasa dia mau contekan maksudnya.

"Itu yang gue bingung." Jujur gue.

"Gue suka Junkyu dari lama. Tapi kenapa lihat Haruto gue jadi susah bilang iya." Ujar gue frustasi.

"Arghhhh" Teriak gue frustasi sambil memuku udara dengan kaki.

Pokoknya gitu lah.

"Ya mangkanya lo jangan ngejauh dari mereka. Lo cari tau hati lo maunya gimana. Lo makin ngejauh makin gak nemu jawabannya."

Tumben sekali Shuhua benar.

"Tumben lo pinter." Ejek gue ke Shuhua yang dia hadiahi pukulan dilengan gue.

"Sakit tau." Kesal gue.

Gue ambil hp dan langsung membuka chat Haruto.

Haru : besok antar aku cari baju.

Haruto : wow, dibalas akhirnya.
Haruto : siap sayang.
Haruto : berarti aku diterima ni?

Haru : belum

Haruto : ya sedih :'(

Haru : bodo

Haruto : Aitai naa

Haru : ih kasar

Haruto : hmmm
Haruto : kangen

Haru : bodo

Haruto : bobo?

Haru : serah

Haruto : oke otw rumah kamu

Haru : gila ini anak

Haruto : emang, aku gila karena cinta aku ke kamu

Read

Semakin gue balis chatnya semakin jadi nanti si Haruto.

"Lo mau jalan sama Haruto?" tanya Shuhua yang gue balas anggukan kepala.

"Kenaoa chat Haruto dulu, bukanya chat Junkyu diatas sendiri?"

Eh iya, kenapa ya?

"Hahaha, itu mah hati lo udah ke Haruto."

Gue berdecak sebal.

🐣🐣🐣

Gue nunggu Haruto jemput gue, dia emang anak chaebol kayak Junkyu, jadi gue gak berharap Haruto jemput pake mobil.

"Maaf."

Haruta datang dengan senyuman seperti biasanya.

"Hmm telat 7 menit 43 detik." Sindir gue.

Haruta meriah tangan gue terus langsung narik gue biar jalan.

"Jangan ngambek sayang, sini aku gandeng terus sampai pulang sebagai gantinya."

Gue berdecak, "Mau lo aja itu mah."

Haruto cuman senyum, udah biasa gue balas gini kalau ngomong sama gue.

Sampai dihalte gue dan Haruto nunggu bus sekitar 5 menit.

Bisnya penuh, gue dan Haruto harus rela berdiri.

Biasanya kalau didrama, supir busnya bakalan ngerem dadakan dan si cowo bakala meluk ceweknya.

Anjir.

Kenapa gua jadi berharap kayak gitu.

Tapi pada kenyataannya, supir bus gak ada ngerem dadakan.

Baique.

Penonton kecewa.

Gue bingung mau beli baju dimana, karena emang itu cuman alasan. Sebenarnya gue lagi gak pengen beli baju.

"Haru!"

Gue mencari sosok yang manggil gue.

"Jyunhao!" Teriak gue ganti sambil melambai-lambaikan tangan.

"Katanya pulang Taipei?" tanya gue. Karena setelah lulus SMA dia bilang mau kuliah di Taipei aja.

"Gak jadi. Gue balik kesini lagi akhirnya." Jelasnya.

"Eh mampir yuk ke cafe baru gue, baru buka sebulan lalu."

Maklum crazy rich, jadi dia kuliah sambil punya usaha.

"Cafe yang dulu gimana?"

"Udah ada yang handle. Tenang."

Gue ketawa, gak pernah berubah Jyunhao ini. Meskipun kaya, dia harus tetap pamer.

Hehe

Gue jalan ngikutin Jyunhao, sampai ninggalin Haruto.

"Eh bentar."

Gue balik dan langsung gandeng Haruto. Dan perlakuan gue gitu bikin Haruto senyum-senyum bahagia.

"Aishiteru." Bisiknya ke gue.

Gue ngelirik dia terus fokus jalan lagi. Tapi masih pegangan tangan sama Haruto.

To be continued

Jyunhao jadi cameo disini :(
Dek Jyunhao ke eliminasi :'(
Dek latihanlagi ya, tahun depan pasti lebih bagus lagi kamu :*

Kayaknya aku noona pecinta dedek gemes deh sekarang. Tapi tetap Haruto number one dong :*