Dua

4K 476 31
                                    

Freaky boy

Dont forget to touch ⭐

Enjoy reading

❤️❤️❤️









Sebagai wakil ketua, gue bertugas sebagai komdis. Karena kampus gue gak perlu ospek yang aneh-aneh, komdis disini ya gak perlu akting jadi sosok garang gitu.

Kita biasa aja. Cuman ya mereka tetep harus ijinnya ke kita.

Dan gue males banget ngehadapi Haruto ini.

"Kak mau ijin." Ujarnya.

"Ijin apa?" tanya gue karena dia cuman bilang gitu. Padahal harusnya langsung bilang ijin bla bla bla gitu. Emang susah musuh satu orang ini.

"Ijin mencintaimu bolehkan kak?" Gue merotasikan mata gue malas.

Emang ini bocah.

"Serius, Haruto. Kalau memang gak ada keperluan silahkan kembali."

Karena mereka sedang ada materi dari dekan fakultas, dan ini bocah malah keluar minta ijin gak jelas.

"Aku serius tau kak."

Gue menghela nafas lelah, "Terserah deh."

Dia senyum, gue bingung. Apaan maksud senyum ini bocah.

"Boleh nih berarti aku mencintai kakak."

"Astaga. Haruto kamu kembali kedalam cepat." Kesal gue.

Dia senyum senang langsung balik lagi kedalam.

"Emang ya bocah satu itu." Gerutu gue.

"Kenapa Haru?" tanya Junkyu.

Gue senyum, "Gapapa kok."

Istirahat makan siang, gue dan Junkyu makan bareng dikantin. Anak-anak yang lain udah duluan, sisa gue dan Junkyu doang yang tadi masih sibuk.

"Loh?" Gue kaget karena Junkyu ngasih semangka ke gue.

"Aku gak suka semangka, kamu kan suka banget." Sahutnya.

Gue senyum, "Makasih."

Gak lama datanglah kawanan Haruto, dan mereka dengan santainya duduk disebelah gue.

Haruto sebelahan sama gue, dan Junkyu diapit Jeongwoo dan Junghwan.

"Mana semangkanya." Minta Haruto pada dua temennya itu.

Mereka ngasih semangkanya lalu sama Haruto semua semangka itu dikasih ke gue.

"Gue suka semangka tapi ya gak makan sebanyak ini Haruto." Kesal gue.

"Haru dan Haruto. Keren tau kak. Panggil Haru kita berdua noleh pasti." Ujarnya gak nyambung sama yang gue omongin.

Emang dasar ini anak.

Junkyu menatap Haruto, lalu dia fokus makan lagi.

"Bodo amat."

Gue fokus makan, lalu mengambil semangka dari Junkyu, belum sempet makan udah ditarik Haruto.

"Ini gak baik semangkanya. Ini aja." Dia ngasih semangka yang dari dia.

Astaga, apalagi ini bocah.

"Sama aja. Mana semangkanya." Paksa gue.

Gue mau ambil semangkanya tapi di jauhin sama Haruto, gue tetep berusaha ngambil tapi ternyata gue kelihatan kayak meluk dia.

"Duh kak, Haruto jadi lemah kalau gini." Ujarnya saat gue posisi kayak meluk dia.

Emang ya bocah ini.

"Udah, makan ini aja. Aa." Haruro nyuapin semangkanya ke gue.

"Manis kan kayak Haruto."

Bocah ini astaga.

Gue cuman berdeham.

"Ayo Haru." Ajak Junkyu ke gue, tapi Haruto yang berdiri.

Gue natap dia bingung.

"Jung Haru maksud saya." Lanjut Junkyu.

Haruto manggut manggut lalu duduk.

Emang rada-rada ini bocah.

Gue berdiri, dan jalan ngikutin Junkyu.

Bisa gue lihat Haruto melambaikan tangannya dan senyum ke gue.

"Bocah gila." Gerutu gue.

Gue kayaknya bakalan beneran stress kalau terusin ketemu Haruto.

Baru sehari aja gue udah nyerah, gimana tiga tahun kedepan.

Astaga.

Gue gak sanggup.

"Karma lo gituin kak Haru terus." Ujar Jeongwoo.

Haruto mengendikkan bahunya gak paham.

"Lo lama-lama suka beneran sama kak Haru, ogah gue bantuin lo kalau sakit hati." Lanjut Jeongwoo.

"Emang kenapa?" tanya Junghwan bukan Haruto yang nanya.

"Lo gak lihat kak Junkyu juga suka sama kak Haru. Lo denger kan gosip kak Haru suka temennya di SMA. Ya itu kak Junkyu." Jelas Jeongwoo pada teman-temannya.

"Gak masalah sih. Ganteng gue juga." Ujar Haruto penuh percaya diri.

Baique.

Kita lihat apakah Haruto akan menerima karma baik atau malah menerima karma buruk.

Astaga apaan sih :)










To be continued










Uwu banget gak sih mereka berdua ini :)Coba aja si junghwan duduk deket mereka berdua :(

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Uwu banget gak sih mereka berdua ini :)
Coba aja si junghwan duduk deket mereka berdua :(

[1] Freaky Boy - Haruto | ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang