05. Berhenti menampakkan diri

1.2K 210 70
                                    

"Hari ini, permainan kembali dimulai

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Hari ini, permainan kembali dimulai. Aku tak bisa menemukanmu. Apakah kamu akan berhenti untuk menampakkan diri?"

***





"Ini,"

Younghoon memandang tumpukan kertas essay itu dengan perasaan kesal. Lagi-lagi, si tuan muda Joo Haknyeon melimpahkan semua tugas kuliahnya pada Younghoon. Ingin rasanya Younghoon menghajar Haknyeon hingga tewas. Namun, Younghoon tak bisa melakukan itu. Ia tak punya kuasa apapun di rumah ini.

"Lagi? Kenapa tuan tidak mencoba untuk mengerjakannya sendiri?"

"Aku sibuk. Aku sama sekali tidak punya waktu untuk mengerjakan tumpukan sampah menyebalkan itu."

Sibuk mabuk-mabukan dan bermain wanita maksudmu?

Younghoon mencoba membunuh rasa kesalnya pada Haknyeon. Bukan sekali atau dua kali Haknyeon memperlakukan dirinya seperti seorang babu. Bahkan Younghoon sudah tak ingat berapa kali Haknyeon memperlakukannya dengan semena-mena layaknya seorang babu. Maka, daripada adu mulut dengan si tuan muda, Younghoon memilih untuk diam.

"Kerjakan semua essay ini dengan rapi. Aku tidak mau nilaiku jelek karena ulahmu, Babu Kim."

Younghoon menghela nafas pelan lalu kembali menatap Haknyeon. "Ah, baiklah."

Haknyeon hendak beranjak dari kamar Younghoon. Namun, entah mengapa lelaki itu tampak mengurungkan niatnya.

"Oh ya, kemarin aku melihatmu membawa lelaki manis yang tak dikenal masuk kedalam lingkungan rumah."

Sial! Kenapa si keparat ini bisa tahu?!

Younghoon mulai gugup. Bukan tanpa alasan, ia takut kedua orangtuanya akan kehilangan pekerjaan jika Haknyeon memberitahukan kejadian kemarin kepada sang kepala rumah tangga---Tuan Joo.

"M----Maafkan aku, Tuan Haknyeon. Aku tidak akan mengulangi hal seperti itu lagi."

"It's okay, aku juga tidak akan mempermasalahkan kejadian yang kemarin."

Apakah hari ini Haknyeon sedang gila? Kenapa tiba-tiba lelaki sombong nan arogan itu bisa bermurah hati padanya? Younghoon akhirnya menarik nafas lega. Sebab kali ini kegilaan seorang Haknyeon mampu menyelamatkan sumber kehidupannya.

"Tapi, aku tertarik dengan sosok manis yang kamu bawa kemarin. Siapa namanya? Aku ingin berkencan dengannya."

Dalam hitungan detik, Younghoon meralat segala pemikiran baiknya tentang Haknyeon. Sekali keparat, tetaplah keparat! Pemuda bermarga Joo itu tak akan pernah menjadi lelaki yang murah hati. Younghoon benar-benar sudah salah menilai Haknyeon.

"Dia Hyunjae, Tuan. Dan maaf, dia tidak akan tertarik untuk berkencan denganmu."

"Kenapa?"

"Karena dia sudah memiliki orang yang disukainya----"

Dan orang itu adalah aku. Dasar keparat!

Haknyeon tersenyum remeh. Lalu memamerkan isi dompetnya yang begitu tebal.

"Aku kaya. Aku bisa membeli cintanya. Bahkan jika aku mau, aku juga bisa membeli dirinya."

"Hyunjae tidak akan bisa dibeli dengan uang."

"Hah, sudahlah. Susah juga berbicara dengan orang miskin sepertimu, Young. Baiklah, aku pergi dulu. Jangan lupa selesaikan essayku dan sampaikan salamku pada sosok manis bernama Hyunjae itu."

Sepeninggal Haknyeon, Younghoon menggeram kesal. Bagaimana tidak, tingkah Haknyeon barusan benar-benar membuatnya frustasi. Hyunjae tidaklah semurah itu. Ia tak akan bisa dibeli dengan uang Haknyeon.

"Dasar sialan!"

***

Setelah menahan rasa kesal habis-habisan, Younghoon kembali datang ke halaman belakang untuk memulai permainan petak umpet. Dengan penuh harap, lelaki itu kembali menghitung layaknya hendak bermain petak umpet. Tepat saat hitungan ketiga, lelaki tampan itu terdiam. Membuka kedua matanya lalu berusaha mencari keberadaan si manis. Namun, hasilnya nihil. Si manis yang ia harapkan kedatangannya tak berada di sekitarnya. Younghoon tak menyerah, ia mulai kembali menghitung.

"Sembilan---Sepuluh---"

Tak biasanya seperti ini, sosok Hyunjae tak muncul bahkan saat Younghoon telah menghitung hingga angka kesepuluh. Younghoon mulai khawatir. Ia benar-benar takut Hyunjae akan berhenti menampakkan diri.

"Hari ini permainan kembali di mulai. Aku tak bisa menemukanmu. Apakah kamu akan berhenti untuk menampakkan diri?"

[A/N] Double up! Sengaja sih biar cerita ini cepet kelar :) hutangku di akun sebelah masih banyak, jadi mau di tuntasin selama masa liburan ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

[A/N] Double up! Sengaja sih biar cerita ini cepet kelar :) hutangku di akun sebelah masih banyak, jadi mau di tuntasin selama masa liburan ini.

Sekian dari Bbangmil's baby❤

Vomment juseyo❤

Hide And Seek [Bbangmil] (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang