07. Tetap hidup

1.3K 212 145
                                    

"Walaupun kamu sudah mati, kamu akan tetap hidup di dalam hatiku

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Walaupun kamu sudah mati, kamu akan tetap hidup di dalam hatiku."

***






Malam ini tak biasanya kedua anak adam yang tinggal seatap itu duduk berdua di pinggir kolam renang. Salah satu dari mereka sibuk mengayun-ayunkan kakinya di dalam air. Sedangkan yang satunya lagi terlihat terus memandang kearah langit.

"Jadi, Hyunjae itu adik tiri tuan?"

"Iya, bisa di bilang begitu. Dia hasil dari perbuatan Ibuku dengan lelaki lain. Ibuku benar-benar kejam. Bahkan sampai detik ini pun dia masih sanggup menyembunyikan kebusukannya dari ayahku."

"Kenapa tuan tidak beritahu saja pada Tuan Joo?"

Haknyeon merunduk sedih. Sedetik setelahnya, lelaki itu menghela nafas dengan kasar.

"Sudah cukup aku tidak diperhatikan kedua orangtuaku. Aku tidak mau jadi anak broken home, Young. Hidupku pasti akan tertambah hancur."

Malam ini, untuk pertama kalinya, Younghoon menaruh rasa simpati yang begitu besar pada Haknyeon. Younghoon tak pernah menyangka bahwa Haknyeon---si lelaki sombong nan arogan---memiliki permasalahan yang ia pendam sendiri selama bertahun-tahun. Andai dari dulu Haknyeon bersikap lebih baik padanya. Pasti, dengan senang hati Younghoon akan menjadi pendengar yang baik untuk anak dari majikannya itu.

"Baiklah, kalau menurut tuan itu solusi yang terbaik. Aku permisi masuk kedalam dulu. Banyak tugas yang harus aku kerjakan."

Baru saja Younghoon berjalan beberapa langkah, sebuah suara yang ia yakini sebagai suara sang majikan, memanggil namanya. Sontak, Younghoon menghentikan langkahnya.

"Younghoon."

"Iya?"

"Maafkan semua kelakuan jahatku, ya? Aku benar-benar menyesal."

"Tidak masalah, Tuan."

"Mulai sekarang kita teman, Young. Dan kamu nggak perlu lagi ngerjain semua tugas-tugasku."

Younghoon terbelalak tak percaya. Seumur hidupnya, belum pernah Younghoon melihat Haknyeon bersikap baik seperti barusan. Berkat kejadian tadi sore, Haknyeon berubah total menjadi sosok yang berbeda.

"Kamu serius?"

"Ya, mulai sekarang kamu temanku, Young."

***

Bintang-bintang bertaburan di langit dengan indahnya, membuat sepasang mata kian berbinar tatkala menyaksikan keindahan langit malam. Disampingnya, sesosok lelaki manis tengah duduk sambil memeluk kedua kaki. Sesekali, lelaki manis itu bergumam dengan lucunya lalu menyandarkan kepala pada pundak kokoh sosok tegap yang tengah duduk di sampingnya.

"Malam yang indah----"

Hyunjae---sosok manis itu mengangguk pelan. Lalu mengalihkan pandangan pada sepasang manik milik Younghoon.

"Malam ini jadi lebih indah karena kamu ada disini bersamaku."

Blush!

Kedua pipi Hyunjae jelas saja langsung memerah padam. Jantungnya berdetak tak karuan  sebab ucapan Younghoon barusan. Tak dapat dipungkiri, Hyunjae benar-benar memiliki perasaan cinta pada sosok tegap disampingnya. Namun, lagi-lagi ia ingat satu hal bahwa dirinya dan Younghoon sangatlah berbeda. Meskipun mereka berdua saling mencintai, hubungan mereka tak akan berhasil.

Cup!

Tanpa permisi, Younghoon mendaratkan bibir tipisnya diatas permukaan bibir manis Hyunjae. Jelas saja Hyunjae terkejut. Namun, sedetik kemudian keterkejutan Hyunjae berubah menjadi sesuatu yang memabukkan.

Younghoon, lelaki itu kian memperdalam ciumannya pada Hyunjae.

"Aku cinta kamu."

Bulir-bulir kristal menerobos dengan cepat keluar dari mata Hyunjae. Lelaki manis itu menatap Younghoon dengan penuh haru, lalu memeluk tubuh sosok yang sangat dicintainya itu.

Ternyata begini rasanya begitu dicintai orang lain.

"Aku juga cinta kamu. Tapi aku sudah mati."

Hyunjae menunduk lemah. Tak lama setelahnya, sebuah tangan besar memegang dagu lelaki manis itu dengan lembut.

"Walaupun kamu sudah mati, kamu akan tetap hidup di dalam hatiku."

Sret!

Hyunjae memeluk erat tubuh Younghoon sembari menyalurkan perasaan cintanya. Begitu pelukan mereka keduanya terlepas, Hyunjae langsung mendaratkan bibirnya diatas permukaan bibir Younghoon.

"Aku cinta kamu, Younghoon."

Menghitung, mencari dan menemukan. Membuat Younghoon kian paham bahwa petak umpet bukanlah sekedar permainan.

Petak umpet mengajarkan satu hal ; bahwa tak selamanya seseorang harus bersembunyi dari kerasnya dunia. Ada kalanya harus keluar dari persembunyian dan mencari hal yang kita inginkan diluar sana.

[END]






[A/N] sudah selesai!^^ epilog nya bakal aku publish sore ini :)

Ngga ada yang kecewa sama endingnya kan?

Sekian dari Bbangmil's Baby❤

Vomment juseyo❤

Hide And Seek [Bbangmil] (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang