03. Pernyataan cinta di malam hari

1.4K 240 166
                                    

"I need you right now

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"I need you right now."

***



Malam harinya, Younghoon duduk diatas balkon kamar sembari mengamati bintang-bintang. Sedari tadi, lelaki tampan itu hanya duduk disana sambil memeluk kedua kaki. Pikirannya terus-terusan tertuju pada sosok manis sang pujaan hati. Hingga, sebuah ketukan kecil yang berasal dari pintu kamarnya, berhasil membuyarkan pikiran Younghoon.

"Younghoon,"

"Oh, Ibu. Ada apa?"

"Kamu tidak turun untuk makan malam?"

"Aku tidak lapar, Bu."

Sang Ibu, berjalan mendekati Younghoon. Begitu sampai, sosok paruh baya itu mengusap pucuk kepala Younghoon dengan lembut. Ia tahu benar, jika Younghoon sudah duduk sendirian di balkon kamar, pasti anak sematawayangnya itu tengah memikirkan sesuatu.

"Kamu sedang memikirkan sesuatu? Atau kamu ada masalah, sayang?"

Younghoon tampak berpikir sejenak. Sedetik setelahnya, lelaki tampan itu memutuskan untuk buka suara.

"Ibu,"

"Iya, sayang?"

"Ibu 'kan sudah lama tinggal disini bahkan sebelum aku lahir. Apakah ibu pernah melihat sesuatu yang aneh dirumah ini?"

Tanpa pikir panjang, sosok paruh baya itu langsung menggeleng pelan.

"Ibu tidak pernah melihat ada sesuatu yang aneh disini. Tapi, tepat saat hari kelahiranmu, Ibu sempat melihat bayangan sosok bayi mungil di halaman belakang. Kamu tahu sendiri 'kan kamar Ibu berdekatan dengan halaman belakang."

"B---Bayangan bayi mungil di halaman belakang?"

"Iya, tapi Ibu juga merasa tidak yakin. Mungkin itu hanya halusinasi Ibu saja."

Younghoon terdiam. Entah mengapa, dirinya mempercayai perkataan sang Ibu. Maka, setelah ibunya pamit keluar untuk mengurus keperluan makan malam keluarga Joo, Younghoon bergegas menuju halaman belakang sambil membawa sebuah lampu senter.

"Aku benar-benar penasaran."

***

Malam mulai semakin gelap, dengan beraninya Younghoon datang ke halaman belakang rumah keluarga Joo yang minim pencahayaan. Ditemani sebuah lampu senter, Younghoon berjalan perlahan menuju tembok----tempat yang biasa ia gunakan umtuk bermain petak umpet bersama Haknyeon.

Begitu sampai di depan tembok, Younghoon meletakkan lampu senter persis diantara rumput yang terpangkas rapi. Kemudian, lelaki itu mulai menghitung dibalik tembok, persis seperti sedang bermain petak umpet.

"I need you right now."

Setelahnya, Younghoon menghela nafas. Kemudian mulai menghitung seperti biasa.

"Satu---"

"Dua,"

"Younghoon. Ada apa?"

Younghoon refleks berbalik. Kedua manik tajam bak elang miliknya menangkap kehadiran sosok berwajah manis yang tengah berdiri di belakangnya.

"Hyunjae."

"Ada apa? Kenapa malam-malam begini kamu main petak umpet sendirian?"

Younghoon mendekati Hyunjae, lalu menarik tubuh mungil itu kedalam dekapannya.

"Aku penasaran tentang sesuatu."

"Penasaran tentang apa, Younghoon?"

"Tentang kamu dan asal usulmu, Hyunjae."

"Kenapa kamu penasaran?"

"Karena kamu, sosok yang aku cintai. Aku ingin tahu lebih banyak tentang kamu."

"Kalau kamu tahu, pasti kamu terkejut."

Younghoon menjauhkan tubuhnya dari Hyunjae. Setelahnya, lelaki tampan itu menatap Hyunjae dengan hangat. Membuat si manis mau tak mau mengeluarkan semburat kemerahmudaan yang begitu ketara di kedua pipi.

"Sekalipun kamu bukan manusia. Aku bakal tetap cinta sama kamu. Karena aku, Kim Younghoon sudah menetapkan Lee Hyunjae sebagai sosok pengisi hati."

Sebuah cairan kristal bening jatuh membasahi permukaan pipi Hyunjae. Ternyata begini rasanya cintai, Hyunjae benar-benar terharu. Sebelumnya tak pernah ada yang begitu mencintainya seperti Younghoon, bagaimana Hyunjae tidak terharu!

"Aku cinta kamu, Hyunjae."

Tangisan Hyunjae semakin menjadi-jadi. Malam ini ia begitu bahagia. Ternyata di dunia ini ada orang yang begitu mencintainya.

"Terima kasih, Younghoon. Jujur, aku juga cinta kamu. Makanya aku muncul saat permainan petak umpetmu tujuh tahun yang lalu."

"Baiklah, kalau begitu ayo kita pacaran sekarang, Hyunjae!"

"Maaf, Younghoon. Itu tidak mungkin terjadi."

Alis Younghoon kini bertaut. Jujur, ia tak mampu mencerna ucapan Hyunjae barusan.

"K---Kenapa? Kenapa kita tidak bisa berpacaran, Hyunjae?"

"Karena aku bukan manusia."

[A/N] Double up!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

[A/N] Double up!

Nah, masih adakah yang penasaran sama Hyunjae? Udah aku kasih petunjuk pertama tuh, kalau Hyunjae bukan manusia. Selebihnya silahkan berekspektasi sendiri.

Oh ya, aku lupa ngasih tau kalo cerita ini short story yaw~ mungkin beberapa chapter lagi bakal ending hehe.

Sekian dari Bbangmil's Baby❤

Vomment juseyo❤

Hide And Seek [Bbangmil] (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang