Boomboom 2

762 19 2
                                    

Happy reading!
~~~~~~~~~

Hye ra masuk ke dalam toilet wanita, lalu ia membuka laptopnya disana.

"Hanya sebuah kejutan kecil!" gumamnya sambil tersenyum sinis.

Ia menekan tombol enter pada laptopnya dan...

DOR.....!

Sebuah ledakan keras terjadi di basement. Semua orang berlari keluar dari dalam gedung sambil berteriak ketakutan. Walau terbilang hanya ledakan kecil, hal itu menyebabkan kerusakan dan 2 orang terluka.

Hye ra keluar dari dalam toilet dengan santai.

"Kejutan kecil! Byun Baekhyun, aku harap kau siap untuk menerima kejutan besarnya!" gumamnya dalam hati sambil berlenggang pergi.

Polisi dengan cepat datang saat menerima kabar jika terjadi ledakan di kantor Pledis Ent. Hye ra tersenyum saat melihat para polisi sedang memeriksa tempat kejadian.

"Kalian membuat diri kalian lelah sendiri. Tak ada yg akan kalian dapatkan disana!" ucapnya.

Baekhyun yg sedang berada di basement melihat pemeriksaan tiba-tiba teringat akan sesuatu. Ia menelpon manager Seventeen.

"Yeoboseyo!" sapaan ramah dari sebrang sana. Manager Park Chanyeol.

"Apa anak-anak ada bersamamu?" tanyanya dengan nada cemas.

"Tentu sajangnim! Mereka bersama saya!" ujar Chanyeol

"Berikan ponselnya pada Mingyu!" seru Baekhyun.

"Ne!"

"Mingyu-ah...!" panggil Chanyeol pada Mingyu yg sedang asik bercanda tawa dengan Wonwoo di ruang latihan.

"Ne?"

"Sajangnim, ingin berbicara denganmu!"

"Ye!" Mingyu bangkit lalu menghampiri Chanyeol. Ia mengambil ponselnya.

"Yeoboseyo, Sajangnim!" sapa Mingyu.

"Gweanchana?" tanya Baekhyun cepat.

"Ah, ne! Aku baik-baik saja!" jawab Mingyu

"Bagaimana dengan teman-temanmu?" tanya Baekhyun lagi.

"Hmm, mereka juga baik-baik saja! Tenanglah.., kami baik-baik saja. Saat ledakan kami berada di ruang latihan! Kami aman disini!" jelas Mingyu

"Syukurlah! Aku sangat cemas pada kalian, terutama padamu. Bilang pada manager park untuk membawa kalian pulang ke dorm. Berhati-hatilah mulai sekarang! Aku tutup teleponnya!" ucap Baekhyun sebelum akhirnya menutup telponnya.

Mingyu mengerutkan dahi mendengar ucapan Sajangnimnya tadi. Berhati-hati? Memangnya bahaya apa yg mengintai mereka? Pikiran itu segera buyar saat dirinya melihat Hye ra berjalan entah kemana.

"Hye ra!" panggilnya sambil menempel di dinding kaca dan tersenyum idiot.

Hye ra menoleh sesaat. Saat melihat yg memanggilnya adalah Mingyu ia bergegas pergi mempercepat langkahnya meninggalkan tempat itu. Mingyu cemberut saat Hye ra tak meresponnya.

"Sepertinya dia tak menyukaimu!" seru Wonwoo sambil tersenyum mengejek.

Mingyu menoleh pada Wonwoo.

"Aku pasti akan membuatnya menyukaiku!" seru Mingyu yakin.

"Kau tak mengejarnya? Sepertinya dia akan pulang, mungkin sebelum dia pergi kalian bisa berbicara hal-hal ringan! Jika itu mungkin..." Mingyu bergegas keluar mengejar Hye ra sebelum ucapan Jun selesai.

Tetapi ia terlambat, Hye ra sudah tancap gas pergi dengan motornya meninggalkan kantor. Ia tidak kehabisan akal, ia meminjam mobil staf untuk mengikuti gadis cantik itu.

"Setidaknya, aku bisa tahu alamat rumahmu!" ucapnya sambil tersenyum menggoda.

Mingyu mengikuti Hye ra diam-diam. Ia terkejut dan menghentikan mobilnya cukup jauh saat melihat gadis itu dihadang oleh segerombolan pria berjas hitam berbadan kekar layaknya bodyguard.

Hye ra turun dari motornya seraya melepas helmnya. Ia tersenyum sinis.

"Wah.. Daebbak! Reaksinya cepat juga!" ucap Hye ra sambil berdecak.

"Kau suruhannya Tn. Lee?" tanya pria yg Hye ra kenal sebagai pemimpin di antara pria lainnya.

Ia mengetahui pria itu, Jong in. Keluarga pria itu, semuanya adalah bawahan keluarga Titan grup. Semuanya pria dalam keluarganya adalah orang kepercayaan Titan grup. Dia sendiri adalah tangan kanan dari Tn. Chen pemimpin sebelum Tn. Byun Baekhyun yg meninggal dua bulan lalu.

Hye ra mengetahui semua hal mengenai Titan grup terkecuali untuk satu hal. Ia tak pernah mengetahui keseluruhan anggota keluarganya Titan sebelum anggota keluarga itu menjadi pemimpin keluarga tersebut. Hal tersebut juga berlaku pada keluarga dan dirinya. Pesaing bahkan sahabat ayahnya tak ada yg pernah tahu jika dirinya adalah putri sekaligus tangan kanan pemimpin Calista grup tersebut.

"Haruskah aku menjawabnya? Hm.., aku rasa kalian salah orang!" ujar Hye ra sambil tersenyum sinis.

"Habisi dia!" seru Jong in pada anak buahnya.

Perkelahian pun tak bisa terelakkan. Hye ra mampu melindungi dirinya sendiri dengan kemampuan bela dirinya yg diatas rata-rata. Mingyu yg menonton perkelahian itu hanya bisa mematung dengan mulut menganga di dalam mobil. Ia tersadar saat melihat Hye ra mendapat pukulan keras di wajahnya hingga membuat sudut bibirnya berdarah. Mingyu bergegas keluar dari dalam mobil lalu berlari menghampiri gadis itu tanpa ada rasa takut sekalipun.

"STOP....!" seru Mingyu dengan suara lantang brcampur cempreng dan fals.

Semua terkejut melihat kedatangannya yg tiba-tiba. Hye ra mendesah kesal saat mengenali pemilik suara itu
Jong in dan anak buahnya bergegas pergi meninggalkan Hye ra saat melihat Mingyu.

"Kau baik-baik saja?" tanya Mingyu cemas saat melihat beberapa lebam di wajah Hye ra.

"Aish.., Sedang apa kau disini? Kau mengikutiku ya?" tanya Hye ra ketus.

"Apa itu penting sekarang? Kau terluka, aku harus membawamu ke rumah sakit!" seru Mingyu seraya menarik tangan Hye ra paksa.

Hye ra melepas tangan Mingyu dengan kasar.

"Siapa kau? Apa maumu? Mengapa kau mengikutiku? Kenapa kau ikut campur dalam urusanku? Kita baru bertemu sehari, tapi kau sudah seperti perangko yg terus melengket! Ingat ya.., Kim Mingyu, entah siapa namamu, Jangan pernah mencoba menggangguku apalagi mencampuri urusanku! Ku peringatkan kau!" ucap Hye ra tegas membuat Mingyu terdiam.

Ia segera pergi meninggalkan pria itu tanpa sepatah kata pun. Mingyu memanyunkan bibirnya sambil melihat kepergian Hye-ra. Ia memegang dadanya sambil menghela napas panjang.

"Aish.., gadis itu kasar sekali! Ah..hatiku sakit jadinya!"

*******

TBC

See you!

Jangan lupa vote and comment ya!

Korean Short StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang