Two "Meet You"

34 2 0
                                    

~Bagiku hal yang terindah di hidupku adalah awal pertemuan denganmu~

*

Pagi ini aku sangat bersemangat, pasalnya karena ibu dan ayah memberikanku henphone baru dangan tampilan retinan yang wow. Dan... Kau tau sebahagia apa aku malam tadi. Apa kau memikirkan apa yang aku pikirkan? Ya mereka membuat kejutan, kue coklat dengan lelehan keju mojarela yang lumer dimulut disajikan khusus untukku, aku tidak akan lupa rasanya, itu kue terlezat sepanjang hudupku, lupakan masalah kue!. Mereka juga mengundang beberapa teman dekatku dan ya pesta yang sempurna.

Aku tidak menyangka itu terjadi dalam hidupku. Aku tau aku anak satu-satunya dalam keluarga kecil ini, yang membuatku terkesan manja. Sebab itulah hampir semua keinginanku terpenuhi.

"Peach." Kau dengar? Seseorang memanggilku, akupun menoleh ke sumber suara.

"Ya. Ada apa Sun-sensei?." ucapku mencoba ramah.

"Apa kau sudah menerima email dari pihak sekolah?." ucapnya lalu duduk di sampingku, aktivitas menulisku aku tunda karena kehadiran Sun-sansei.

Memoriku berputar mengingat-ingat kapan terakhir aku membuka laptop? Dua hari yang lalu.

"Entah lah. Aku belum membuka email."

"Owh begitu." ucapnya yang aku sambut anggukan. "Selamat Peach. Kau berhasil lulus beasiswa di universitas Horikoshi Gakuen  dan kau akan di kirim ke sekolah barumu yang lebih keren itu."

"Apah?." apa aku salah dengar? Halusinasi? Apa ini mimpi? Tidak tidak. Ini nyata.  Apakah universitas itu memang keren?. "Maksudmu aku kuliah? Diusiaku yang sangat muda ini? Dan apakah ini sungguhan?."

"Ya." Sun-sensei tersenyum lebar. "Kau adalah orang ke-dua  yang memasuki universitas diusia yang muda." Aku menunduk meng'iya'kan. "Dan kau pantas mendapatkannya."

Satu bulan yang lalu aku mengikuti olimpiade sains kimia dan kau tau aku juara berapa?. Sudahlah jangan ditanyakan aku juara berapa. Itu tidak sebanding dengan kerja kerasku. Kemudian Sun-sensei menyarankanku memasuki beasiswa jenius di umiversitas yang katanya keren itu. Dan tadaa.. Aku lolos. 

"Mungkin satu minggu lagi kau akan pindah kesana." Ucap Sun-sensei berbinar.

Aku menunduk dan tidak ada kata-kata dariku.

"Selamat berjuang, gapailah mimpimu!." ucap Sun-sansei sambil mengacungkan dua jari berbentuk V.

"Baik Sun-sensei." ucapku mantap. Setelah itu Sun-sensei menjauhiku dan menutup pintu kelas. Tinggallah aku sendiri. Tidak. Tapi Aku dan impianku.

~
~
~

Ada bahagia ada juga sedih. Mungkin itulah perasaanku saat ini. Bahagia. Tentu saja bahagia, besok aku akan pindah ke universitas Horikoshi Gakuen dimana tempat itu merupakan surganya orang-orang jenius. Tidak. Aku tidak jenius, aku hanya rajin belajar, itu saja. Yang kedua aku sedih. Tentu saja aku sedih. Aku akan meninggalkan ayah dan ibu. Bodoh seharusnya aku tidak setuju dengan Sun-sensei, karena kepindahanku ini membuat aku jauh dengan keluarga. Ya aku akan measrama disana. aku tidak tau aku akan hidup atau mati disana tanpa ayah dan ibu.

Kau tau apa yang aku lakukan sekarang? Sekarang aku berdiri tegak manatap sang surya tenggelam dibalik gunung Pujinara  menghabiskan sisa waktuku di sini.

Huh sebaiknya aku pulang sebelum matahari tenggelam total dan memakan dorayaki sebanyak-banyaknya, itu membuatku lebih baik.

Saat diperjalanan, tidak ada yang menarik.

Dorayaki?

Aku mampir di sebuah toko kue dan membeli dorayaki sebanyak-banyaknya.

"Bik. Aku mau dorayaki." ucapku sambil menunjuk Dorayaki yang super enak. Aku menelan ludah saat bibi itu memengan dorayaki.

"iya. Berapa banyak?"

"Lima saja bik." ucapku lalu merogoh saku.

"Ini 1.575 yen."

"Ini uangnya." akupun menyodorkan uang.

Kemudian aku melanjutkan perjalananku.

Sebelum melanjutkan perjalanan aku mendengar sesuatu. Perjalanan aku tunda dulu. Ini juga baru jam enam sore. Ya tidak apalah, mumpung kuping aku masih bisa nguping. Hehe jangan dicontoh ya..

"Satu saja bik." ucap lelaki itu sambil mengacungkan jari telunjuknya.

"Baiklah. Ini" ucap bibi itu dan menyodorkan sebungkus dorayaki.

"Berapa harganya?."

"315 yen"

"Bi aku hanya punya uang 280 yen. Bisalah aku mendapatkannya?." ucap lelaki itu dan sekilas dia menyeret ke arahku. Dan aku sengera mengambil hp dan berpura-pura mengotak atikkannya

"Maaf tidak bisa." ucap bibi itu membuat tangganku langsung merogoh saku dan menemukan uang yang cukup untuk mebayar dorayaki lelaki itu.

"Kalau begitu, tidak jadi bik." ucap lelaki itu sendu.

"Baiklah."

Lelaki itu beranjak pergi dan aku mencegahnya. "Tunggu. Pakai uangku saja."

"Terima kasih. Tidak." lelaki itu langsung pergi tanpa permisi.

"Ini bik uangnya." setelah membayar dorayaki itu, aku segera mengejar anak laki-laki itu.

"Hey, tunggu!." Aku berlari mengejarnya.

"Tidak. Terima kasih."

Aku sedikit bingung, tapi aku sadar dengan tujuanku memanggilnya. "Ini untuk mu." ucapku menyodorkan sebungkus dorayaki.

"Sudah kubilang. Aku tidak akan menerimanya."

'Keras kepala' batinku mengeretak. Ingin sekali aku melontarlannya. Tapi..

"Aku tidak keras kepala. Hanya saja kita tidak saling mengenal." diapun mendahuluiku.

Apa dia bisa membaca pikiranku? Sudahlah...

Aku mengejarnya dan menyelaras langkah kaki kami. "Namaku Peach." ucapku sambil menyodorkan tangan kananku.

Kami berhenti sesaat, lawan bicaraku menatapku sinis. Bahkan tangan manisku di hiraukannya. "Aku tidak perlu namamu." Camnya dingin yang membuat suasana semakin mencekap.

"Kau tidak perlu namaku, tapi aku yakin kau perlu ini 'kan." sekali lagi aku menyodorkan dorayaki padanya. Jika dia menolak aku akan menendang dorayaki ini sampai ke benua antartika.

"Baiklah. Aku anggap ini hutang." dia menerimanya lalu melangkah cepat pergi sejauh jauhnya, hingga punggungnya tak terlihat lagi.

"Bagaimana bisa dia menganggap hutang?."

Setelah itu aku pulang ke rumah dan memakan dorayaki, sushi ikan tuna pembelian ayah dan Udon buatan ibu. Lengkap sudah isi perutku. Sebelum tidur aku mengemas barang-barangku.

*

Tbc🎶

A/N

Selamat hari cinta guys.. Hari dimana kalian akan merasakan sesuatu dalam hati kalian, bisa jadi jatuh cinta, patah hati atau kecewa #😭

#Gak jelas ya tuh Author😎

Alhamdulillah Author semangat hari ini nulisnya. Semoga kalian suka dan gak bosan ya. Aamiin. Kata mamaku orang yang suka baca itu disayang guru, kalau kalian sukanya baca cerita ini kalian di sayang Author.

Cinta untuk kalian hari ini. Ummmwah😘💖💗💜💕

Sampai jumpa di chapter berikutnya. Jangan lupa pencet bintang yang dibawah ini👇

Kalau kalian pencet bintang in sya allah kalian bakal Pintar, asalkan kalian belajar. Hehehe

Bye-bye.

±923 words

Salam
   AinulF🐢

FantasticWhere stories live. Discover now