stop it🍁

33 9 0
                                    

"Ku sudahi dulu merindunya ku lanjutkan besok saja"
🍁🍁🍁

Seminggu lagi adalah ujian kelulusan aku harus belajar lebih giat agar mendapatkan nilai yang bagus dan masuk ke perguruan yang sama dengannya..

"Cha kamu sudah memikirkan mengambil bidang apa?"
"Sudah, aku ingin masuk ke jurusan komunikasi,kalau kamu sya?"
"Seperti yang sudah direncanakan aku akan kuliah di solo  mengambil jurusan kedokteran" ucap tasya.
Aku menengok kepala kesamping menatapnya lama
"Kenapa harus di solo? Dijakarta juga banyak univ kedokteran yang bagus"
Tasya terkekeh menatap ku balik di matanya tersirat guratan sedih sama sepertiku.
"Kan memang sudah direncanakan dari awalnya gitu cha"
" tapi,nanti kalau kamu pergi aku berteman dengan siapa?,tidak ada yang lebih baik dari mu"
" solo dan jakarta masih indonesia Cha, aku juga pasti akan sering datang mengunjungimu dan keluargaku"
Aku mengangguk kami berpelukan 
"Lafesya alana?" panggil tasya
Aku melepaskan pelukan kita
"Kenapa sya?"
"Nanti kalo aku sudah ke solo, disaat kamu butuh tempat curhat dan belum dapat teman yang kamu rasa cocok untukmu bercerita, jangan segan-segan untuk menelponku yah? Aku tunggu loh kabar Elfata mengencanimu "
Aku menoleh ke penjuru kelas jika saja kelas kosong aku yakin akan menangis sekarang.
Aku mengangguk tersenyum
"begitu juga kamu  sya, kalo butuh tempat curhat  aku bisa menjadi pendengar yang baik"
Dia terseyum.. Mengangguk

Berteman dengan orang seperti natasya almira itu sangat
menyenangkan, entah apa yang akan aku lakukan jika bersedih nanti, biasanya aku akan terus bersandar  dan menangis kepada tasya tapi mulai 2 minggu kedepan  dan seterusnya mungkin aku hanya  akan menangis sendiri dan bercerita dengannya dari benda persegi tipis  itu..
Dia jarang  mengeluh  .. Aku tahu banyak masalah yang dia hadapi tetapi dia dapat menyelesaikannya sendiri .
Dia itu perempuan kuat bukan?

"Cha?, pulang nanti ayo kita nonton film bersama" ajak tasya.
"Iya, sudah lama kita tidak nonton bersama"

🍁🍁

  Kita sampai di sebuah mall dikawasan jakarta pusat...
Dari yang aku tahu kita akan menonton film  action. Entahlah judulnya aku tak tahu
"Ehh, cha gimana kalau kita makan saja, aku sudah tidak ada lagi mood untuk menonton "
"kok gitu sih , nonton saja dulu baru setelahnya kita makan
"Tapi, cha aku sudah lapar" ucap  tasya sambil memegang perutnya
aku mengangguk mengikuti tasya yang berjalan dahulu memasuki salah satu restoran makanan jepang

Saat duduk tenang menyantap makanan, Atensi ku jatuh pada suatu objek yang sedang berada jelas berjalan masuk kedalam restoran
"Apa yang kamu lihat cha?" tanya
Tasya
"Elfata, ada disini" ucapku

         
Aku melihat dari ujung mataku tasya seperti mengerang. Aku mengangguk mengerti karena ini dia tidak mau nonton, tasya takut aku melihat Elfata yang sedang berjalan dengan seorang perempuan..
Aku terseyum
"Kenapa diam sya, ayo kita lanjutkan makannya"ucapku.
Tasya mengangguk dan melihatku seperti ingin meminta maaf.itu yang bisa kutangkap dari caranya melihat ku. Ayolah, apa yang perlu dimaafkan tasya tidak salah, ini tempat umum terserah siapa saja datang kesini, urusan Elfata, tidak masalah buat apa marah jika dia saja   bukan siapa-siapaku. Bodoh memang kau Lafesya.

" Alana?"

Deg.
Panggilan itu, aku yakin tidak salah dengar. Suara itu berasal di depanku lebih tepatnya belakang tasya,
Aku menatap, tasya sudah berbalik melihat orang yang berada di belakangnya
"Ah, iya?" tanya  ku, membuat mimik wajahku setenang mungkin,
"Boleh gabung?" tanya El

Aku diam hanya terus menatap orang yang berada di sampingnya.
Tasya yang berbalik kepadaku meminta persetujuan malah mendapatkanku hanya bengong saja, dirinya mendengus
"Oh, boleh" ucap tasya
Lamunanku tersadar saat kursi disampingku berdecit
Nafas bisakah berhenti sebentar?
"Intan,Kenalin ini
Lafesya," ucap El
Perempuan yang berada disampingnya tersenyum manis dan mengulurkan tangannya
Kepadaku
"Intan salsabila" ucapnya,  simpul nya dia cantik maka dari itu dia pantas berada disamping seorang Elfata
"Lafesya," ucapku
"Tapi kenapa lo panggil  Alana El?" tanya intan ke El.
Kulihat dirinya tersenyum
"Namanya Lafesya Alana tapi gue panggil Alana biar beda sama yang lainnya"ucap El sambil menatapku

Tidak tahukah dia bahwa ada organ yang perlu dijaga kesehatannya?

Aku mencoba menghilang kan kegugupan itu dengan membuka suara
"ah, ini temanku namanya tasya" ucapku
Elfata dan perempuan itu, sama berbalik menatap tasya yang tersenyum canggung menyambut tangan  El dan juga  intan
" tasya"ucapnya

Mereka berdua memesan makanan  yang sama dengan kami tanpa aku dan tasya bertanya, Elfata memberitahu bahwa   dia dan temannya  menyukai makanan jepang.
Aku hanya terseyum mendengar suaranya
Rasanya ku ingin segera keluar  dari tempat ini.
Ekor mataku menatap tasya yang sepertinya   tidak nyaman karena sudah mengajakku ketempat ini dan berakhir dengan situasi seperti ini.
Aku beralih menatap intan,
Perempuan itu sangat dewasa jika dilihat dari caranya berpenampilan sangat cocok jika bersanding dengan  seorang sempurna seperti Elfata 

Mahasiswa  bernama Elfata itu sangat tampan walau belum mengenalnya lama aku tahu dia orang yang baik dan sopan, dilihat dari caranya berbicara    saja aku sudah jatuh cinta.

tatapanku berhenti saat suara itu menembus pendengaranku
"Apa yang sedang kamu pikirankan alana?"
Tolong. Kenapa nama itu? Itu membuat ku merasa berbeda  dan berharap.
"Ah,tidak ada yang aku pikirkan"
El hanya mengangguk menganggapi ucapanku

🍁
"Maaf sudah mengajakmu terjebak dalam situasi seperti tadi" ucap tasya
"Tidak apa,aku senang bisa bertemu dengannya" ucapku tersenyum
"Dia baik,aku yakin dia tidak akan membiarkan perempuan sepertimu berjuang sendiri"

Aku terkekeh mendengar ucapan tasya,
"Kuharap juga begitu,tapi sepertinya tidak bisa lagi" tasya balik menatapku. Dia melihat kearah  kasir disana ada Elfata dan juga intan yang sudah berpamitan dari 15 menit lalu
Mereka sedang melihat-lihat kue yang berada di dekat kasir

"Jangan menyerah dulu, kulihat dari caranya menatap,intan bukanlah orang spesial,berpikirlah positif. Elfata itu anak kuliah wajar jika mereka sudah mempunyai pikiran dewasa dalam memilih teman, jadi kurasa itu hanya pertemanan biasa anak kuliahan"

"Iya, sepertinya begitu"jawabku

🍁🍁

Yap jangan lupa vote dan comment. And

9_01_19
Pcy_xo❤

HOPETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang